Sabtu, 24 November 2012

Miris, Perilaku Mesum Marak di Wonogiri, Kondom Berserakan di Jalan

WONOGIRI, muslimdaily.net - Perilaku asusila dan tindakan mesum biasanya melekat pada masyarakat kota-kota besar. Namun, di salah satu Kabupaten di Jawa Tengah, tepatnya di Wonogiri perilaku mesum saat ini marak terjadi, seperti dilansir media lokal setempat.

Kapolres Wonogiri AKBP Ni Kethut Swastika mengemukakan. tak ada satupun kecamatan di Wonogiri yang terbebas dari indikasi tempat mesum. Dari total 25 kecamatan, semuanya berpotensi dan ada dugaan kuat dijadikan lokasi mesum.

“Saya rasa tak ada yang bebas dari potensi perilaku mesum. Dari 25 kecamatan semuanya punya potensi tempat-tempat mesum, jadi tolong untuk diwaspadai ” jelas Bu Tika –sapaan akrab Kapolres Wonogiri AKBP Ni Kethut Swastika seperti dikutip TIMLO.NET.

Lokasi yang dinilai berpotensi sebagai tempat mesum di antaranya, tempat wisata, lapangan, hutan, dan beberapa waduk. Bahkan ada beberapa kecamatan yang potensi tempatnya lebih dari satu.

Pencabulan Siswa
Berita maraknya tindakan mesum di Wonogiri diawali pada pertengahan bulan lalu, setelah terungkap kasus pencabulan dua siswi SMP. Seperti dilansir koran Solopos, dua siswi tersebut mendapat perlakukan tidak senonoh oleh 10 teman laki-laki di kelasnya. Akhirnya salah satu korban meminta pindah sekolah karena trauma.

Kondom Bekas dan Botol Miras Banyak Ditemukan di Jalan
Temuan masyarakat akan maraknya perilaku mesum di Wonogiri terus berlanjut. Masih dari media TIMLO.NET, tak hanya obyek wisata seperti waduk atau hutan, namun bekas jalan juga ditengarai menjadi tempat favorit dalam berasusila.

Tempat yang dimaksud adalah bekas Jalan Raya Wonogiri – Pacitan kilometer 50 hingga 51. Tepatnya di Dusun Glonggong Guwotirto Kecamatan Giriwoyo.

Arinto (28), anggota klub tinju Neverland Boxing Camp, Minggu (11/11), mengaku kerap memergoki pasangan asusila di bekas jalan itu. Tak jarang pula didapati bekas alat kontrasepsi dan botol miras (minuman keras) berceceran.

“Sebulan sekali kami latihan terbuka di sini, saat itulah biasanya ada beberapa pasang anak muda berduaan, begitu kami datang langsung kabur, ” jelas Arinto.

Partini (36), warga sekitar membenarkan, wilayah Glonggong kerap digunakan berasusila. Hal itu diketahui ketika dirinya tengah mencari rumput buat pakan ternak.

“Yang paling sering digunakan itu di bawah Patung Diponegoro (Tugu Batas Kodam IV/ Diponegoro –Red) Mas, tempatnya kan sepi dan tidak terlihat dari jalan baru, banyak kok barang-barang seperti itu (bekas alat kontrasepsi dan botol miras),” jelas Partini.

sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *