Selasa, 26 Februari 2013

Pemerintah Percepat Pembangunan Papua


Industri Tambang Freeport, salah satu raksasa tambang dunia yang berlokasi di Papua. Kerapkali menjadi sasaran kritik berbagai pihak karena pengaruh keberadaannya pada kesejahteraan penduduk Papua dinilai tidak signifikan

PAPUA: PEMERINTAH Indonesia serius dan terus berupaya untuk mempercepat pembangunan di Papua. Untuk mempercepat kemajuan Papua, pemerintah melaksanakan sejumlah program pembangunan baik fisik maupun non fisik. Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UKP4B) terus memastikan agar program-program kementerian dan lembaga fokus mempercepat pembangunan di wilayah paling timur Indonesia itu.

"Hasilnya mulai tampak dari masing-masing kementerian/lembaga. Buktinya program untuk memajukan Papua meningkat. Anggarannya pun meningkat anggaran,” kata Juru Bicara UP4B, Amiruddin Al Rahab kepada Jurnas.com di Jakarta, Senin (25/2).

Menurut Amiruddin, pendekatan pembangunan Papua selama ini tetap mengutamakan pendekatan kesejahteraan. UP4B menilai bahwa pendekatan pemerintah terutama sejak UP4B dibentuk adalah lebih dominan pendekatan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat dan wilayah Papua. "Yang terjadi justru dalam setahun terakhir ini aparat yang diserang,” katanya.


Menurut Amiruddin, pembangunan akan sulit berkembang di Papua jika masih banyak kelompok bersenjata yang melakukan aksi kekerasan. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat Papua untuk bersama-sama menolak segala bentuk ajakan untuk melakukan kekerasan. "Pembangunan yang dilaksanakan untuk memenuhi kehendak rakyat Papua. Peristiwa kekerasan yang terjadi Puncak Jaya, misalnya, justru memperlambat harapan rakyat. Ganguan keamanan akan menghambat percepatan pembangunan di wilayah itu,” katanya.

Amiruddin menjelaskan selain menjaga pembangunan yang sudah ada, pemerintah juga membangun jalan baru untuk membuka akses bagi wilayah yang masih terisolasi. Pembangunan jalan baru dan program lain ditingkatkan, termasuk meningkatkan pelayanan transportasi udara dengan memperpanjang bandara danserta membangun depo bahan bakar. “Itu semua untuk melayani masyarakat Papua,” katanya.

Menurut Amiruddin, ketika pemerintah pusat memberikan perhatian penuh dan fokus membangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya, maka Pemda bersama masyarakat Papua diharapkan untuk mendukung upaya percepatan pembangunan Papua. "Untuk itu, Pemda dan pemangku kepentingan juga harus sungguh-sungguh dan antusias mendukung percepatan pembangunan Papua,” katanya.

Pada kesempatan itu, Amiruddin menyebutkan program pembangunan dalam rangka mempercepat pembangunan Papua, antara lain rekonstruksi/peningkatan Jalan Piramid – Tiom di Kabupaten Lanny Jaya. Selain itu, pembangunan Jembatan Hanel di Kabupaten Jayawijaya, peningkatan struktur jalan Elelim – Passvaley-Batas Kota Wawena di Kabupaten Yalimo, pembangunan jembatan Mapas dan jembatan Huplike di Kabupaten Yalimo.

Selain itu, pembangunan jalan di Kabupaten Deiyai, pelebaran Jalan Adoki Samber Wardo di Kabupaten Biak, pemeliharaan berkala jalan Wardo-Sorendiweri di Kabupaten Biak Numfor, penggantian jembatan Sunup dan jembatan Tappi di Kabupaten Boven Digoel, pembangunan jalan Dekai – Logpon – Suator di Kabupaten Yahukimo serta sejumlah program lainnya. "Program dan proyek itu didanai dari APBN Perubahan tahun 2012,” katanya.

Amiruddin berpandangan sejak UP4B dibentuk program pembangunan di Papua terus dilakukan sinkronisasi untuk mempercepat pembangunan wilayah itu.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo meminta prajurit TNI AD di Papua untuk meningkatkan kewaspadaannya. "Setiap prajurit harus waspada dan harus berhati-hati,” kata Pramono usai Penandatangan Nota Kesepahaman Bersama antara TNI AD dengan PT Pertamina (Persero) dan PT BRI Persero Tbk, di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (25/2).

Terkait penyerangan prajurit TNI di Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya dan Sinak, Kabupaten Puncak, Papua yang menewaskan delapan perseonel TNI AD dan empat sipil, Pramono memastikan tidak ada penambahan pasukan. "Di Papua, tidak ada sesuatu yang berubah, pasukan harus waspada,” kata Pramono.

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *