Selasa, 05 Februari 2013

Qaher F-313, Pesawat Tempur Siluman Iran


Pesawat tempur siluman Qaher F-313
Qaher F-313 (Foto:Kementerian Pertahanan Iran)
Iran memperkenalkan pesawat tempur terbaru yang mereka klaim memiliki fitur siluman (stealth), Sabtu, 2 Februari 2013. Pesawat ini dinamai Qaher F-313 (Dominant F-313) atau dalam Bahasa Indonesia disebut Perkasa F-313, yang merupakan desain terbaru yang diproduksi oleh militer Iran sejak meluncurkan pesawat tempur Azarakhsh (lightning), pada tahun 2007.

Tampilan Qaher F-313 yang dirilis oleh televisi pemerintah Iran dalam sebuah hanggar di Teheran, menunjukkan sebuah pesawat berwarna steely grey dengan satu-kursi yang dikatakan oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bahwa pesawat itu adalah salah satu pesawat tempur paling canggih di dunia.

Presiden Mahmoud Ahmadinejad mengatakan Qaher F-313 memiliki hampir semua fitur positif dari pesawat tempur dunia yang paling canggih. "Pengembangan kekuatan militer bangsa Iran adalah untuk pencegahan dan tujuan-tujuan defensif," tambah Ahmadinejad.

 Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi kepada kantor berita FARS, mengatakan bahwa pesawat tempur Qaher F-313 satu-kursi mampu beroperasi di ketinggian yang rendah dan dibuat dari bahan canggih yang berkontribusi untuk kemampuan silumannya (low radar signature). "Pesawat canggih dengan tampilan canggih ini memiliki radar cross section (RCS) yang kecil dan mampu beroperasi dan terbang di ketinggian rendah," Ujar Vahidi.
Vahidi mengklaim bahwa pesawat itu dibangun menggunakan material teknologi tinggi dan menggabungkan sistem elektronik yang canggih. Selain itu, Qaher F-313 dapat dipersenjatai dengan senjata rancangan dalam negeri Iran. Ia juga mengklaim bahwa pesawat ini mampu lepas landas dan mendarat di landasan pacu pendek.

Qaher F-313 dirancang dan dibangun oleh Aviation Industries Organization (AIO) Iran, yang merupakan bagian dari Kementerian Pertahanan. Para desainer dari AIO mengklaim bahwa pesawat baru ini seluruhnya murni dibangun sendiri oleh Iran.

"Pesawat tempur dan semua bagiannya adalah buatan Iran, dari A sampai Z, diproduksi di dalam negeri," kata Hassan Parnaveh, manajer proyek untuk Qaher F-313, mengatakan kepada televisi pemerintah Iran.

Pesawat tempur siluman Qaher F-313

Parnaveh juga mengatakan bahwa Qaher F-313 adalah pesawat tempur pertama Iran yang menggunakan front control wing (sayap kontrol depan), dan sebelumnya Iran belum pernah memiliki pesawat lain dengan spesifikasi ini. Pesawat ini mengikuti jejak dari pesawat-pesawat tempur buatan Iran sebelumnya yaitu, HESA Azarakhsh (Lightning) dan HESA Saeqeh (Thunderbolt).

Pesawat ini diresmikan oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad saat ulang tahun ke-34 Revolusi Iran, -revolusi 1979 yang menggantikan Shah yang didukung AS dengan rezim Islam- dengan mengatakan bahwa lahirnya pesawat ini menunjukkan keinginan Iran untuk menaklukkan dunia ilmiah, sekaligus untuk pencegahan daripada upaya ekspansionisme.

Televisi pemerintah Iran juga menayangkan rekaman video yang menunjukkkan klaim bahwa Qaher 313 telah terbang. (Lihat video di bawah)

Qaher F-313 adalah Tiruan?

Qaher F-313 menunjukkan beberapa kemiripan dengan prototipe pesawat tempur siluman Boeing Bird of Prey. Mirip, namun tidak persis seperti Bird of Prey, Qaher menggunakan desain faceted (sudut-sudut lancip seperti pada berlian) yang mengingatkan pada proyek Amerika Serikat Lockheed Martin Have Blue pada era 1970-an, yang kemudian berkembang menjadi F-117 Nighthawk.
Mengingat pesawat baru Iran ini berukuran kecil dengan desain mesin tunggal, Qaher F-313 kemungkinan didukung oleh varian rekayasa dari mesin J-85 Turbojet General Electric yang sebelumnya teknologi rekayasa mesin ini sudah dikuasai oleh Iran.

Qaher F-313 juga tampak sebuah copy kasar dari F-22 Amerika dan kemampuannya tidak diketahui. Walaupun video menunjukkan klaim bahwa pesawat ini sudah terbang, namun TV pemerintah Iran tidak menunjukkan pesawat ini saat lepas landas dan mendarat.

Iran, Maju karena Sanksi

Iran membutuhkan banyak pesawat tempur untuk peremajaan Angkatan Udaranya. Perang Irak-Iran pada tahun 1980-1988 telah menjadikan "lubang besar" dalam arsenal pesawat tempur Angkatan Udara Iran yang sebelumnya dipasok oleh AS.
Banyak pesawat yang rusak digunakan untuk suku cadang pesawat lainnya (kanibal) dan beberapa dari pesawat itu berubah menjadi pesawat generasi baru seperti Azarakhsh. Kemampuan pesawat ini juga tidak diketahui karena dunia belum melihat tindakan nyata dari pesawat ini.

Iran telah berada di bawah sanksi ketat sejak perang dengan Irak dan belum diizinkan untuk memperoleh pesawat tempur baru atau suku cadang untuk armada lama. Membeli pesawat tempur dari Rusia atau China bukan juga pilihan, mengingat Iran sudah dijatuhi sanksi baru karena program nuklirnya yang dianggap kontroversial.

Jadi, tidak ada cara lain bagi Iran untuk memodernisasi armada tempur udaranya kecuali dengan mengembangkan sendiri melalui sumber daya yang ada atau membeli bagian-bagian alutsista di pasar gelap yang harganya sangat mahal. Sebuah tantangan besar bagi perencana militer Iran. (FS)
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *