Selasa, 28 Mei 2013

Habib Rizieq & Ustadz Abu Jibril Gagal Jadi Pembicara, Tekanan Densus?


JAKARTA  – Belum banyak yang tahu, Sabtu lalu (4/5), Masjid Darussalam, Kota Wisata Cibur, menggelar acara penggalangan dana untuk Muslim Rohingya. Semula dijadwalkan, ada beberapa pembicara yang akan hadirkan dalam acara tersebut, dua diantaranya adalah Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab dan Ustadz Abu Jibril dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).  
Ada syarat yang harus dipenuhi jika acara penggalangan dana untuk Muslim Rohingya tetap berlangsung, yakni tidak menghadirkan dua narasumber saat menjadi pembicara utama nanti, Kedua narasumber itu adalah Habib Rizieq dan Ustadz Abu Jibril.
Usai aksi solidaritas Muslim Rohingya di depan Kedubes Myanmar belum lama ini, tiba-tiba saja pengurus Masjid Darussalam mengontak Ustadz Abu Jibril untuk memberitahukan, bahwa dua narasumber (Habib Rizieq dan Ustadz Abu Jibril) yang seharusnya hadir sebagai pembicara dalam acara penggalangan dana itu, terpaksa dibatalkan dengan alasan yang tidak jelas.
 “Prediksi dan dugaan saya, pengurus masjid ditekan oleh Densus 88, agar saya dan Habib Rizieq Syihab tidak bicara di dalam acaara tersebut. Padahal, saya dan Habib Rizieq merupakan pembicara utama,” kata Ustadz Abu Jibril di markas MMI di kawasan Pamulang, Tangerang, Banten.
Pada Sabtu paginya, narasumber yang hadir sebagai pembicara, adalah Adhyaksa (mantan Menpora), Ustadz Bernard Abdul Jabbar, dan Ustadz Muhammad Al-Khaththath (Sekjen FUI).  Ketika ditanya, kenapa pihak panitia melarang Ustadz Abu Jibril dan Habib Rizieq?
“Saya tidak tahu. Barangkali, kedua orang ini (Ust Abu Jibril dan Habib Rizieq) adalah pentolannya, yang bisa membakar semangat kaum muslimin berjihad membela Muslim Rohingya,” kata ayah Muhammad Jibril ini lugas.
Atas pembatan dirinya sebagai pembicara, Ust Abu Jibril mengaku berlapang dan menerima saja. Yang pasti, kata Abu Jibril, Densus sudah kehilangan akal, sehingga mereka melakukan berbagai cara, termasuk ketakutannya agar dirinya dan Habib Rizieq sebagai narasumber dalam acara tersebut.”Tapi kita tidak terprovokasi, dan tetap jaga ketenangan. Densus takut, jihad Rohingya berhasil ,maka ini menjadi kekhawatiran dunia. Kita akan tetap membangkitkan semangat jihad dan penggalangan dana kemanusiaan untuk saudara kita Muslim Rohingya.”
Kenapa tidak lawan saja tekanan Densus 88 itu? “Kita bukan takut atau tidak berani datang, karena tekanan Densus. Ini hanya strategi saja, yang penting acara penggalangan dana tetap terlaksana, meski tanpa saya dan Habib Rizieq. Pihak panitia bisa beralasan dua narasumber yang seharusnya hadir telah berhalangan hadir.”
Kata Ustadz Abu Jibril, kita harus sayang dengan pengurus masjid, dan terus rangkul. “Jika tidak diperkenankan menjadi narasumber, kan bisa masjid lain untuk menggelar acara serupa. Yang penting tujuan tercapai, kita tak perlu bersikeras, nanti aksesnya menjadi tertutup semua.” [desastian]




(voa-islam.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *