Selasa, 06 Agustus 2013

Komnas HAM: Sudah 110 Orang Dibunuh Densus 88 Tanpa Proses Peradilan

Komnas HAM: Sudah 110 Orang Dibunuh Densus 88 Tanpa Proses Peradilan


TULUNGAGUNG– Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani mengatakan dalam investigasi di Tulungagung dan Lamongan, pihaknya menemukan adanya kejanggalan proses tembak mati terhadap Eko dan Dayat di Tulungagung Jawa Timur pada Senin (22/7/2013) lalu oleh Densus 88.
“Komnas HAM menemukan fakta bahwa dua terduga teroris (Eko dan Dayat -red) ditembak dalam kondisi tidak berdaya dan tidak ada perlawanan,” katanya pada Minggu (4/8/2013) seperti dilansir inilah.
Berdasarkan keterangan warga dari hasil investigasi Komnas HAM yang didampingi sejumlah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung, selama tiga bulan ini memang ada sejumlah orang yang menyamar sebagai gelandangan dan sering berada di lokasi sejak kedatangan Rizal tiga bulan ini.
“Belakangan warga mencurigai mereka itu adalah intel,” ucapnya.
…Kami mendesak jangan lagi ada penembakan mati, karena berbagai dalih yang selalu disampaikan (kepolisiam -red) ke publik seolah-olah membahayakan petugas seringkali tidak benar…
Menurut Siane, apabila memang sudah di intai lama, Densus 88 mestinya punya banyak kesempatan untuk menangkap keduanya hidup-hidup dan tidak perlu dibunuh.
Selain itu, Polri juga memiliki alat canggih seperti CCISO (Cyber Crime Investigation Satelit Operation), tentunya bisa menyadap dan mendeteksi dimanapun keberadaanya. Kalau ini dilakukan secara profesional tentu tidak perlu ada penembakan mati.
“Apalagi kan desa itu tempatnya terpencil, lokasinya berbukit-bukit. Bisa saja ditangkap (hidup-hidup -red) selama mereka di desa itu,” jelasnya.
Jika memang benar keduanya sebagaimana dicurigai terlibat aksi terorisme sebegaimana yang disangkakan Densus 88, tentunya lebih menguntungkan jika ditangkap hidup. “Padahal mereka belum tentu bersalah,” tegasnya.
…Sejauh ini sudah sekitar 110 korban yang ditembak mati Densus 88 tanpa proses pengadilan. Justru sebagian besar korban ditembak dalam kondisi tidak berdaya…
Siane menjelaskan, hingga saat ini, tak ada prestasi membanggakan yang ditunjukkan Densus 88 dalam upaya pengungkapan sejumlah kasus terorisme. Menurutnya, penangkapan terduga teroris tak ubahnya sebuah sandiwara belaka.
“Kami mendesak jangan lagi ada penembakan mati, karena berbagai dalih yang selalu disampaikan (kepolisiam -red) ke publik seolah-olah membahayakan petugas seringkali tidak benar,” desaknya.
Komnas HAM juga membeberkan bahwa sudah lebih 110 orang yang diduga dan dituduh sebagai teroris telah dibunuh Densus 88 tanpa ada alasan yang jelas dan proses peradilan. Dan yang lebih ironi, semuanya dibunuh saat korban tak berdaya.
“Sejauh ini sudah sekitar 110 korban yang ditembak mati Densus 88 tanpa proses pengadilan. Justru sebagian besar korban ditembak dalam kondisi tidak berdaya,” tandasnya.[Khal-fah/dbs] (voa-islam.com) Senin, 05 Aug 2013
***
Di dalam Al-Qur’an dan hadits  sudah ada petunjuk nyata.
{الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (67) وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ } [التوبة: 67، 68]
67. orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya[berlaku kikir]. mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.
68. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela’nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. (QS At-Taubah/ 9 : 67-68).
Dalam hal dibunuhnya Umat Islam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ

Sungguh lenyapnya dunia lebih ringan di sisi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang Muslim. ( Hr. An-Nasa-I (Vii/82), Dari ‘Abdullah Bin ‘Amr Radhiyallahu Anhu. Diriwayatkan Juga Oleh At-Tirmidzi (No. 1395). Hadits Ini Dishahihkan Oleh Syaikh Al-Albani Dalam Shahiih Sunan An-Nasa-I Dan Lihat Ghaayatul Maraam Fii Takhriij Ahaadiitsil Halaal Wal Haraam (No. 439).
Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan dahsyatnya siksa bagi pembunuh orang mu’min dengan sengaja:

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا  [النساء : 93]

93. Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS AN-NISAA’/4: 93)
Senjata  Umat Islam di antaranya adalah doa. Sedang doa yang paling mustajab adalah doa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam telah berdoa untuk manusia-manusia semacam itu:

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ (أحمد ، ومسلم عن عائشة)

Ya Allah, siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia mempersulit  urusan mereka, maka persulitlah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia.” (HR Ahmad dan Muslim dari Aisyah).
{ وَمَنْ وَلِيَ مِنْهُمْ شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَعَلَيْهِ بَهْلَةُ اللَّهِ فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا بَهْلَةُ اللَّهِ قَالَ : لَعْنَةُ اللَّهِ } رَوَاهُ أَبُو عَوَانَة فِي صَحِيحِهِ
Dan barangsiapa memimpin mereka dalam suatu urusan lalu menyulitkan mereka maka semoga bahlatullah atasnya. Maka para sahabat  bertanya, ya RasulAllah, apa bahlatullah itu? Beliau menjawab: La’nat Allah. (HR Abu ‘Awanah dalam shahihnya. Terdapat di Subulus Salam syarah hadits nomor 1401).
Amien ya Rabbal ‘alamien.


sumber: (nahimunkar.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *