Jumat, 30 Mei 2014

Mengandung DNA Babi, Muslim Malaysia Serukan Boikot Produk Cadbury



KUALA LUMPUR,  — Warga Muslim Malaysia, Jumat (30/5/2014), menyerukan pemboikotan produk-produk Cadbury setelah DNA babi ditemukan dalam produk-produk perusahaan cokelat asal Inggris itu.

Lebih dari 20 organisasi Islam Malaysia mengecam perusahaan Inggris itu dengan mengatakan perusahaan yang dimiliki Mondelez Internasional itu "sudah melewati batas".

"Perusahaan ini telah mengkhianati umat Muslim dengan memasukkan elemen haram ke dalam makanan yang kami konsumsi. Semua ini untuk melemahkan kami umat Muslim," kata Abu Bakar Yahya, pemimpin salah satu organisasi, Perkasa Selangor, dalam jumpa pers di Kuala Lumpur.

Sejumlah organisasi Islam bahkan bersuara lebih keras dengan menyerukan jihad melawan Cadbury akibat "pengkhianatan" ini.

Sementara itu, Departemen Pengembangan Islam Malaysia didesak untuk mengambil langkah hukum melawan perusahaan cokelat itu.

Kementerian Kesehatan Malaysia membenarkan bahwa jejak DNA babi ditemukan dalam pemeriksaan rutin substansi non-halal dalam produk-produk Cadbury.

Menteri Kesehatan Malaysia Subramaniam Sathasivam mengatakan, Cadbury kini bekerja sama penuh dengan kementerian dan memberikan contoh produk mereka yang diduga mengandung DNA babi.

"Kami ingin mengetahui bagaimana produk mereka bisa terkontaminasi DNA babi. Kementerian akan melakukan sejumlah tes," ujar Subramaniam.

Sebagai respons atas masalah ini, Cadbury Malaysia menarik beberapa produknya seperti Cadbury Dairy Milk kacang kemiri dan Cadbury Dairy Milk almond dari toko-toko di Malaysia.

Melalui akun Facebook resminya, Cadbury Malaysia meminta maaf dan mengatakan mereka selama ini menjaga ketat produk-produknya di Malaysia.

"Memastikan semua produk kami di Malaysia berstatus halal merupakan hal yang kami lakukan dengan serius," demikian Cadbury Malaysia.

Angka penjualan Cadbury Malaysia sebenarnya hanya berjumlah 15 persen dari pendapatan perusahaan di  Asia Pasifik. Namun isu terkait kehalalan produk bisa mengganggu penjualan di negeri Muslim yang lebih besar seperti Indonesia dan Timur Tengah.


0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *