Jumat, 06 Maret 2015

Rusia Siap Buka Rahasia Su-35 ke Indonesia

su-35-misc_3

Rusia makin serius membidik pasar jet tempur Indonesia. Negara ini terus melakukan pendekatan termasuk janji untuk melakukan transfer teknologi Su-35 seperti yang diinginkan Indonesia. Artinya negara tersebut akan membuka sejumlah simpul rahasia penting dari pesawat generasi 4++ tersebut.
Sebelumnya muncul wacana untuk membeli jet tempur Sukhoi SU-35 Flanker. Jet tempur itu diplot menggantikan skuadron jet tempur F-5 Tiger buatan Amerika Serikat (AS) yang sudah uzur.
Namun berdasarkan peraturan baru, pembelian jet tempur ini harus disertai transfer teknologi. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menyatakan kesiapan negaranya untuk melakukan transfer teknologi. “Kami terbuka untuk diskusi bersama rekan kami dari Indonesia (mengenai rencana pembelian jet tempur ini). Kami siap untuk transfer teknologi,” ujar Dubes Galuzin, di kediaman Duta Besar Rusia di Jakarta, Kamis (05/03/2015).
Galuzin menyatakan pihaknya sudah menemui Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu untuk membahas isu senjata ini. Namun pihaknya masih belum tahu kapan akan direalisasikan. Bagi Galuzin, pihak Pemerintah Rusia sangat bersedia melakukan kerja sama dalam bidang militer, terutama penyediaan alat-alat militer.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Agus Supriatna menjelaskan bahwa pesawat Su-35 masuk ke dalam daftar pembelian alusista 2015. Selain Su-35, Indonesia turut mempertimbangkan F-16 Block 52+ Fighting Falcon, Eurofighter Typhoon, dan Swedish JAS 39 Gripen fighters.
Jet tempur Sukhoi Su-35 evolusi terakhir dari Su-27M Flanker. Pesawat ini mendapatkan peningkatan dalam kemampuan superioritas tempur udara. Jet tempur ini juga didesain agar bisa menembak berbagai target dengan menggunakan peluru kendali maupun non-kendali.  Meski belum memiliki karakter siluman, Su-35 dikenal sebagai salah satu ancaman serius terhadap jet tempur generasi kelima. Hampir semua teknologi yang ditanamkan ke pesawat ini adalah pangejawantahan generasi kelima.



Sumber ; Jejaktapak

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *