Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuri Borisov baru-baru ini mengumumkan
tengah membangun pesawat tanpa awak (UAV) atau drone yang memiliki
kemampuan tempur. Seperti dilaporkan Sputnik News drone baru ini akan
mampu melakukan misi pengintaian dan juga menyerang target. “Kami sedang
menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang terkait dengan drone
yang akan mampu menjalankan berbagai tugas taktis, operasional dan
strategis,” kata Wakil Menteri Pertahanan menguraikan.
Dia lebih lanjut mencatat bahwa drone tempur baru ini dikembangkan
oleh beberapa perusahaan penerbangan Rusia, termasuk Sukhoi dan Tranzas,
akan digunakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dan Dinas Keamanan
Federal (FSB). Namun, Borisov menolak untuk memberikan karakteristik
teknis program UAV ini.
Pada tahun 2012, Vladimir Putin mengumumkan Rusia telah
mengalokasikan sekitar 12 miliar dollar AS hingga 2020 untuk program
pengembangan UAV, yang tampaknya mendapatkan momentum akhir-akhir ini
(misalnya, Altius 001 UAV). Pada bulan November 2014, Rusia juga
mengumumkan bahwa mereka akan membangun basis drone untuk pengintaian
militer hanya 420 mil dari daratan Alaska.
Pada tanggal 23 Januari, Russia Today melaporkan United Instrument
Corporation (UIC) Rusia yang merupakan cabang dari Rostec Corporation
telah membangun dua prototipe dari drone “Chirok”, sebuah UAV hybrid
amfibi untuk penggunaan sipil dan militer.
Drone baru ini pertama mungkin muncul di depan publik di MAKS-2015
melakukan pertunjukan udara di Zhukovsky Airfield dekat Moskow pada
25-30 Agustus.
Russia Today mencatat drone itu memiliki kemampuan siluman yang luar
biasa serta memiliki kemampuan membawa senjata seperti rudal-ukuran
kecil dipandu atau bom presisi tinggi, secara internal, sehingga mereka
tidak akan mengganggu aerodinamis dan karakter siluman. Kisaran
beroperasi adalah 2.500 km, dan ketinggian jelajah maksimum dilaporkan
6.000 meter. Drone juga tidak perlu landasan untuk take-off.
Secara keseluruhan, program UAV Rusia masih tertinggal upaya Barat
dan itu akan memakan waktu beberapa tahun lagi bagi Moskow untuk
mengejar ketinggalan.
Sumber : Jejaktapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar