Pages

Pages

Pages

Kamis, 12 Februari 2015

Judul Rusia Kembangkan Drone Tempur Baru


drone lagi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yuri Borisov baru-baru ini mengumumkan tengah membangun pesawat tanpa awak (UAV) atau drone yang memiliki kemampuan tempur. Seperti dilaporkan Sputnik News drone baru ini akan mampu melakukan misi pengintaian dan juga menyerang target. “Kami sedang menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang terkait dengan drone yang akan mampu menjalankan berbagai tugas taktis, operasional dan strategis,” kata Wakil Menteri Pertahanan menguraikan.
Dia lebih lanjut mencatat bahwa drone tempur baru ini dikembangkan oleh beberapa perusahaan penerbangan Rusia, termasuk Sukhoi dan Tranzas, akan digunakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dan Dinas Keamanan Federal (FSB). Namun, Borisov menolak untuk memberikan karakteristik teknis program UAV ini.
Pada tahun 2012, Vladimir Putin mengumumkan Rusia telah mengalokasikan sekitar 12 miliar  dollar AS hingga 2020 untuk program pengembangan UAV, yang tampaknya mendapatkan momentum akhir-akhir ini (misalnya, Altius 001 UAV). Pada bulan November 2014, Rusia juga mengumumkan bahwa mereka akan membangun basis drone untuk pengintaian militer hanya 420 mil dari daratan Alaska.
Pada tanggal 23 Januari, Russia Today melaporkan United Instrument Corporation (UIC) Rusia yang merupakan cabang dari Rostec Corporation telah membangun dua prototipe dari drone “Chirok”, sebuah UAV hybrid amfibi untuk penggunaan sipil dan militer.
Drone baru ini pertama mungkin muncul di depan publik di MAKS-2015 melakukan pertunjukan udara di Zhukovsky Airfield dekat Moskow pada 25-30 Agustus.
Russia Today mencatat drone itu memiliki kemampuan siluman yang luar biasa serta memiliki kemampuan membawa senjata seperti rudal-ukuran kecil dipandu atau bom presisi tinggi, secara internal, sehingga mereka tidak akan mengganggu aerodinamis dan karakter siluman. Kisaran beroperasi adalah 2.500 km, dan ketinggian jelajah maksimum dilaporkan 6.000 meter. Drone juga tidak perlu landasan untuk take-off.
Secara keseluruhan, program UAV Rusia masih tertinggal upaya Barat dan itu akan memakan waktu beberapa tahun lagi bagi Moskow untuk mengejar ketinggalan.


Sumber : Jejaktapak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar