Jika mendengar operasi rahasia Uni Soviet biasanya langsung mengarah
pada sosok KGB. Badan Intelinjen Uni Soviet yang memang cukup terkenal
di dunia. Padahal Soviet punya satu pasukan yang juga sangat piawai
dalam melakukan operasi penyusupan dan misi rahasia. Pasukan itu dikena
dengan sebutan Glavnoye Razvedyvatelnoye Upravleniye (GRU). Mereka
selalu terlibat dalam operasi-operasi rahasia, senyap dan kilat di
sejumlah negara. Dari sekian banyak operasi yang pasukan ini lakukan,
berikut empat yang paling terkenal sepanjang sejarah.
1. Serangan Sabotase di Spanyol
Perang saudara di Spanyol yang meletus pada 1936 membuat pemerintah
republik yang sah terisolasi. Saat itu, hanya Uni Soviet yang menjadi
sekutu Spanyol dan menolong mereka berperang melawan para tentara fasis.
Pemerintah Soviet lalu membentuk detasemen pasukan khusus untuk
melakukan serangan sabotase di wilayah Spanyol. Detasemen tersebut
menjadi cikal bakal terbentuknya pasukan khusus GRU (Direktorat
Intelejen Utama Rusia).
Operasi yang paling dikenal dari pasukan tersebut adalah penghancuran
kereta api yang mengangkut staf angkatan udara Italia di wilayah kota
Kordoba pada awal 1937. Kereta yang terdiri dari delapan gerbong
tersebut hancur akibat ledakan ranjau dan jatuh dari ketinggian tebing.
Pasukan tersebut juga berhasil melakukan serangan-serangan sabotase
lain ketika bertempur di Spanyol, mulai dari peledakan kereta pengangkut
amunisi senjata, sampai serangan ke markas gudang senapan mesin
batalyon Franco.
Francisco Franco adalah pempimpin de facto Spanyol dari tahun 1939 hingga tahun 1975.
Setelah kekalahan para loyalis republik, sebagian anggota pasukan
khusus pergi ke Algeria menggunakan kapal yang mereka kuasai. Di sana,
mereka dijemput untuk kembali ke Uni Soviet. Empat anggota pasukan
khusus tersebut juga ikut serta dalam aksi gerilya di Kuba di bawah
kepemimpinan Fidel Castro pada akhir 1950-an.
Namun, sebagian besar anggota pasukan hanya menjalankan operasi militer “biasa”, yang membuat mereka tak perlu menggunakan senjata mereka. Mantan komandan pasukan katak yang merupakan kapten nomor wahid pasukan cadangan Yuriy Plyachenko bercerita pada sejarawan Rusia Aleksander Kolpakidi, “Pada 1984, kami tak perlu masuk ke perairan menuju Nikaragua. Tim ahli kami hanya melakukan pekerjaan analisis semata. Saat itu, kami diminta rekomendasi mengenai apakah mungkin melakukan perjalanan dengan kapal di wilayah tersebut, sebab serangan ranjau laut musuh cukup menggegerkan dunia, membuat sekutu kami terdesak dan berada dalam blokade musuh. Kami segera paham situasinya: ranjau milik musuh dibuat dan disebarkan menggunakan kapal jenis Piranha, yang sama dengan kapal alas datar kami. Kami memberi ide pasukan Nikaragua untuk mengatasi jebakan tersebut dan bagaimana memodifikasi kapal penyapu ranjau untuk melakukannya. Setelah kami pergi, tak ada lagi kapal yang meledak akibat ranjau,” kenang Plyachenko.
Bersama dengan pasukan khusus KGB, pasukan intelejen GRU bergabung dalam operasi militer yang sulit tersebut. Mereka disebut “Batalyon Muslim”, karena batalyon tersebut diisi oleh pasukan Soviet berdarah Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan. Hal itu dilakukan karena mereka dapat berbicara bahasa Farsi. Mereka dipenetrasikan ke Istana Amin sebagai penjaga. Saat penyerbuan, pasukan itu memberi bantuan besar bagi divisi lain. Operasi penyerbuan ini berjalan sukses, dan berakhir dengan tewasnya Amin. Namun, pasukan khusus GRU harus kehilangan tujuh anggotanya.
Logo Glavnoye Razvedyvatelnoye Upravleniye (GRU) |
Pasukan khusus GRU tak hanya ikut serta dalam operasi rahasia di mancanegara, tetapi juga di Rusia sendiri. Salah satu contoh adalah perang di Chechnya pada 1994-1995. Saat itu, GRU bertugas sebagai pengintai sekaligus penyerbu. Pasukan darat tak dapat menyerbu kota Grozniy karena persiapan tempur yang kurang matang, maka saat itu juga pasukan khusus dikirim untuk membantu. Fungsi utama divisi ini adalah penyelidikan dan operasi serangan sabotase, sehingga pasukan khusus GRU harus kehilangan personil dalam jumlah yang signifikan.
Sumber : Jejaktapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar