Marine Le Pen, tuding AS ingin picu peperangan di Eropa. Foto Reuters |
PARIS - Pemimpin
partai oposisi Prancis, Marine Le Pen memperingatakan kepada seluruh
negara Eropa terhadap kehadiran Amerika Serikat (AS) di benua itu.
Pemimpin Front Nasional Prancis itu menyebut AS sedang berusaha
menciptakan perang di Eropa.
Le Pen melihat AS sedang berusaha menggunakan NATO sebagai kepanjangan tangan mereka dalam menjalankan misinya tersebut. Menurutnya, AS akan meminta NATO untuk terus menekan Rusia, dengan tujuan memancing konflik di Eropa timur, yang ditakutkan akan meluas ke seluruh Eropa.
"AS memiliki tujuan untuk memulai perang di Eropa, dengan terus mendorong NATO untuk semakin mendekati perbatasan Rusia," ucap Le Pen dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today, Senin (9/2/2015).
Di kesempatan yang sama, dirinya juga melemparkan kritikan tajam terhadap para pemimpin Eropa. Le Pen mengatakan, para pemimpin Eropa saat ini seperti menutup mata terhadap perang yang sedang terjadi di Ukraina.
"Para pemimpin Eropa nampaknya sedang menutup mata mengenai apa yang dilakukan oleh pemerintah Ukraina, dimana Kiev melakukan serangan terhadap warga sipil di wilayah Ukraina timur," tambahnya.
Le Pen melihat AS sedang berusaha menggunakan NATO sebagai kepanjangan tangan mereka dalam menjalankan misinya tersebut. Menurutnya, AS akan meminta NATO untuk terus menekan Rusia, dengan tujuan memancing konflik di Eropa timur, yang ditakutkan akan meluas ke seluruh Eropa.
"AS memiliki tujuan untuk memulai perang di Eropa, dengan terus mendorong NATO untuk semakin mendekati perbatasan Rusia," ucap Le Pen dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today, Senin (9/2/2015).
Di kesempatan yang sama, dirinya juga melemparkan kritikan tajam terhadap para pemimpin Eropa. Le Pen mengatakan, para pemimpin Eropa saat ini seperti menutup mata terhadap perang yang sedang terjadi di Ukraina.
"Para pemimpin Eropa nampaknya sedang menutup mata mengenai apa yang dilakukan oleh pemerintah Ukraina, dimana Kiev melakukan serangan terhadap warga sipil di wilayah Ukraina timur," tambahnya.
Sumber : SINDO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar