Presiden Rusia, Vladimir Putin, memastikan Barat sudah memasok senjata ke Ukraina. Foto RIA Novosti. |
MOSKOW - Presiden
Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa Ukraina telah dipersenjatai
oleh sekutu Barat. Kendati demikian, Putin masih optimistis dengan
pelaksanaan perjanjian damai di Minsk, Belarusia.
”Menurut data kami, senjata sudah dipasok (ke Ukraina),” kata Putin dalam konferensi pers setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban.
”Hal ini tidak mengherankan. Saya yakin bahwa siapa pun yang memasok senjata, jumlah korban mungkin bertambah, tetapi hasilnya tidak akan berubah," ujar Putin. "Sebagian besar tentara yang bertugas di Ukraina tidak memiliki motivasi untuk berpartisipasi dalam konflik internal yang jauh dari wilayahnya, sementara milisi Donbass memiliki setiap alasan untuk membela keluarga mereka,” lanjut Putin, seperti dilansir Russia Today, Rabu (18/2/2015).
Sekitar 5 ribu tentara Ukraina diperkirakan dikepung di wilayah yang dikuasai seperatis pro-Rusia di Ukraina timur. ”Misi kami adalah untuk menyelamatkan nyawa mereka yang terjebak dalam 'kuali', dan untuk memastikan bahwa situasi tidak terangsang hubungan buruk antara Kiev dan pemberontak,” imbuh Putin.
Putin percaya bahwa perundingan damai di Minsk pekan lalu antara Jerman, Prancis, Ukraina dan Rusia bisa jadi solusi untuk mengakhiri konflik di Ukraina timur.
Dalam perundingan itu telah disepakati semua pihak untuk melakukan gencatan senjata di Ukraina timur. Namun, sehari usai kesepakatan damai, perang kembali berkecamuk, di mana puluhan tentara Ukraina tewas di tangan separatis.
”Menurut data kami, senjata sudah dipasok (ke Ukraina),” kata Putin dalam konferensi pers setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban.
”Hal ini tidak mengherankan. Saya yakin bahwa siapa pun yang memasok senjata, jumlah korban mungkin bertambah, tetapi hasilnya tidak akan berubah," ujar Putin. "Sebagian besar tentara yang bertugas di Ukraina tidak memiliki motivasi untuk berpartisipasi dalam konflik internal yang jauh dari wilayahnya, sementara milisi Donbass memiliki setiap alasan untuk membela keluarga mereka,” lanjut Putin, seperti dilansir Russia Today, Rabu (18/2/2015).
Sekitar 5 ribu tentara Ukraina diperkirakan dikepung di wilayah yang dikuasai seperatis pro-Rusia di Ukraina timur. ”Misi kami adalah untuk menyelamatkan nyawa mereka yang terjebak dalam 'kuali', dan untuk memastikan bahwa situasi tidak terangsang hubungan buruk antara Kiev dan pemberontak,” imbuh Putin.
Putin percaya bahwa perundingan damai di Minsk pekan lalu antara Jerman, Prancis, Ukraina dan Rusia bisa jadi solusi untuk mengakhiri konflik di Ukraina timur.
Dalam perundingan itu telah disepakati semua pihak untuk melakukan gencatan senjata di Ukraina timur. Namun, sehari usai kesepakatan damai, perang kembali berkecamuk, di mana puluhan tentara Ukraina tewas di tangan separatis.
Sumber : SINDO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar