Pages

Pages

Pages

Minggu, 22 Februari 2015

Terancam Rudal China, Kapal Perang AS Genjot Kemampuan



Kapal induk George H.W. Bush milik AS
Kapal induk George H.W. Bush milik AS

Angkatan Laut Amerika Serikat dinilai dalam kondisi bahaya dan terancam oleh proliferasi anti-kapal rudal balistik dan jelajah yang berkembang pesat, khususnya di China dan Rusia. Beberapa analis, seperti Dennis Gormley, Andrew Erickson, dan Jingdong Yuan di Universitas Pertahanan Nasional, mengatakan AS kapal induk di Pasifik barat adalah sasaran empuk untuk rudal komunis China, terutama CM-400AKG mereka Mach 5.5 Wrecker rudal jelajah dan DF-21 rudal balistik
Tetapi Laksamana Edward Masso, pensiunan Angkatan Laut dan Surface Warfare yang pernah bertugas di kapal tempur dan kapal induk tegas membantahnya. “Mereka salah,” katanya dalam tulisan yang dimuat di majalah Forbes beberapa waktu lalu.
Secara sederhana dia mengatakan Angkatan Laut Amerika tidak barang mati. Tetapi juga terus berkembang dan melengkapi teknologi tempurnya untuk menyesuaikan pertumbuhan ancaman yang ada di sekitarnya. Mereka juga terus menjaga jarak dengan China agar kemampuannya ada di atas negara tersebut.
Berbagai inovasi telah dilakukan salah satunya dengan sistem pertahanan shipborne dengan kemampuan untuk mendeteksi, melacak, menghancurkan atau membelokkan rudal canggih.  Kemampuan Rudal Wrecker dan DF-21 milik China, misalnya telah mampu ditanggulangi. Edward mengatakan pada 21 Juni 2014 Angkatan Laut Amerika melakukan uji coba sistem anti rudal yang disebut Pandarra Fog yang rencananya akan digunakan sebagai sistem pertahanan defensif seluruh kapal perang Amerika.
Sistem Pandarra Fog menciptakan radar yang menyerap awan serat karbon dan mampu membutakan rudal hingga tidak mampu mencari target yang disasar. Ini adalah cara sederhana namun efektif membutakan radar sistem akuisisi target rudal jelajah supersonik anti-kapal dan rudal balistik seperti Wrecker rd dan DF-21.
“Ini bukan seperti orang merokok atau membakar sekam. Ini adalah obscurant teknologi tinggi, yang dapat efektif terhadap berbagai sistem rudal,” kata penasihat Armada Ketujuh AS Antonio Siordia yang dikutip Edward.
Selain itu kapal perang AS juga dilengkapi meriam laser yang telah bergabung armada tahun ini. Senjata ini mampu membakar rudal, mengganggu sinyal elektronik, hingga menembak jatuh drone.
Senjata-senjata ini, dan sistem lain seperti sistem tempur Aegis, memberikan kelompok-kelompok kapal induk Amerika memiliki pertahanan berlapis. Angkatan laut sekarang membangun kekuatan Aegis untuk mengatasi ancaman baru yang ditimbulkan kelompok kapal induk dengan mengembangkan Radar Udara dan Pertahanan Rudal (AMDR) untuk Arleigh Burke kapal perusak Aegis dan kapal penjelajah. AMDR akan memberikan akurasi meningkat dan deteksi jangkauan yang lebih panjang. Jadi kalau ada yang mengatakan Kapal Perang Amerika menjadi sasaran empuk rudal China, tidak sepenuhnya benar.



Sumber : Jejaktapak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar