Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Armoured Vehicles Asia
conference 2015, di mana PT Pindad akan banyak mengambil peran dalam
acara ini. Menurut situs asdevents.com, konferensi produsen kendaraan
lapis baja Asia, akan digelar tanggal 28-29 April 2015 di Jakarta.
Acara ini akan diisi dengan: Kuliah, diskusi dan working group untuk
memperkuat sekaligus menciptakan hubungan baru internasional dari para
produsen kendaraan lapis baja.
AIFV Terrex 8×8 Singapura |
Indonesia dipilih sebagai tuan rumah dengan alasan:
Indonesia meningkatkan anggaran pertahanan secara signifikan, selama 5
tahun terakhir dari $3.2 miliar pada tahun 2007 menjadi $ 8,1 miliar
pada tahun 2013.
Indonesia dalam pergolakan transformasi cepat, didorong oleh posisinya di jantung kawasan ekonomi yang paling dinamis di dunia.
Indonesia tercatatt salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan yang
paling konsisten di antara perekonomian dunia selama dekade terakhir
dengan pertumbuhan GDP hampir 6 persen/tahun (McKinsey SEA Laporan).
Alasan lain yang cukup mengejutkan dari ulasan situs EO militer
Internasional itu adalah tentang rencana pengadaan kendaraan lapis baja
8×8 Indonesia, yang dinyatakan sebagai berikut:
Indonesia berencana membeli 420 AIFV Terrex 8×8 di bawah lisensi dari ST Kinetics Singapura.
Pada bulan November 2014, Indonesia juga menyelesaikan kesepakatan
untuk pengadaan 102 MBT Leopard 2 yang dimodernisasi, 42 IFV Marder 1A3
upgrade dan 11 kendaraan armoured recovery dari Rheinmetall dalam € 216
miliar ($ 290 miliar), yang juga meliputi dukungan logistik. Kesepakatan
itu membuat Indonesia negara ke-18 yang mengoperasikan lapis baja
Leopard 2. Indonesia juga memproduksi APC Anoa 6×6 yang diproduksi
sejak tahun 2009 dan telah diminati sejumlah negara: Malaysia, Irak,
Nepal, Oman dan Bangladesh.
PT Pindad’s objective is to become the leading manufacturer of
defence and security equipment in Asia, by 2023 by utilising product
innovation and strategic partnerships and the implementation of an
integrated effort. Their primary objective is to support national
development and specifically to support national defence and security.
Situs asdevents.com mengatakan PT Pindad berencana menjadi produsen
terkemuka peralatan pertahanan dan keamanan di Asia pada tahun 2023,
dengan memanfaatkan: inovasi produk, kemitraan strategis dan
langkah-langkah integrasi.
Tujuan utama Pindad adalah untuk mendukung pembangunan nasional, khususnya mendukung pertahanan dan keamanan Indoensia.
Kebutuhan terhadap kendaraan lapis baja, diprediksi akan terus tumbuh
di Asia. Hal ini tidak terlepas dari adanya perlombaan senjata yang
terjadi di Asia. Anggaran pertahanan China telah meningkat delapan kali
lipat dalam 20 tahun terakhir dan sekarang banyak negara lain di wilayah
Asia berusaha mengejar ketinggalannya.
Vietnam dan Kamboja menaikkan anggaran belanja militernya dua kali
lipat selama dekade terakhir dan kekuatan-kekuatan regional lainnya,
termasuk Jepang, Filipina dan Malaysia mulai mengikuti.
Sejumlah pakar memprediksi, permintaan kendaraan lapis baja dan
Anti-IED di pasar global akan menurun selama satu dekade mendatang,
dengan beban yang akan ditanggung negara-negara Barat. Namun, di saat
pasar global akan berkurang, permintaan di Asia justru benar-benar
meningkat selama periode tersebut. Lembaga Riset ICD memperkirakan pasar
kendaraan lapis baja di Asia akan bernilai $ 5.4 miliar pada 2021, naik
dari $ 4.4 miliar pada tahun 2011. Sebagian besar kemungkinan
dihabiskan untuk truk taktis, tank tempur utama (MBT) dan lapis baja
pengangkut personel (APC).
Trend-trend seperti itulah yang dibahas dalam Armoured Vehicles Asia
conference 2015, pada bulan April mendatang, agar para produsen lapis
baja Asia, dapat menentukan strategi dan langkah produksinya. (JKGR / asdevents.com). JKGR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar