Pages

Pages

Pages

Senin, 30 Maret 2015

Siap Konfrontasi dengan Rusia, 30 Jet Tempur Inggris Bermanuver

Siap Konfrontasi dengan Rusia 30 Jet Tempur Inggris Bermanuver
Inggris pamer kekuatan sebagai bukti mereka siap konfrontasi dengan Rusia. | (Reuters)

LONDON - Lebih dari 30 pesawat jet tempur Angkatan Udara Inggris bermanuver dalam latihan militer besar-besaran. Sumber-sumber militer Inggris mengkonfirmasi, bahwa latihan militer besar-besaran itu untuk menegaskan bahwa Inggris siap konfrontasi dengan Rusia.

”Rusia telah pasti digambarkan sebagai latar belakang dari latihan ini,” kata seorang pejabat di korps Angkatan Udara Inggis kepada The Sunday Express. Media itu mengutip sumber lain di jajaran militer Inggris, bahwa latihan militer puluhan pesawat jet tempur itu untuk menunjukkan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahwa Inggris siap konfrontasi dengan Rusia.

Dalam latihan itu, pesawat-pesawat jet Tornado melakukan serangan dari Norwegia. Kemudian dicegat tim pesawat jet tempur Typhoon dari beberapa lokasi di Timur Laut Inggris dan Skotlandia.

”Karena komitmen kami untuk terus beroperasi di luar negeri, ini adalah pertama kalinya kami telah memiliki spektrum penuh terkait kemampuan kami,” kata seorang komandan militer Inggris, Andy Coe, seperti dilansir Russia Today, Senin (30/3/2015).

Manuver besar-besaran pesawat jet tempur Inggris ini digelar setelah Rusia bekali-kali mengerahkan pesawat pembom Rusia, Tu-95 di dekat wilayah udara lepas pantai Cornwall. Rusia mengklaim operasi pesawat pembom mereka tidak pernah masuk ke langit Inggris. Rusia juga membela diri, bahwa operasi pesawat pembom mereka berada di wilayah udara internasional.

Menteri Luar Negeri Philip Hammond telah menganggap Rusia bertindak kurang ajar. ”Pesatnya laju Rusia dalam usaha untuk memodernisasi kekuatannya, dan dikombinasikan dengan sikap militer Rusia yang semakin agresif, telah memicu perhatian yang signifikan,” ujarnya beberapa waktu lalu. ”Rusia memiliki potensi untuk menimbulkan ancaman terbesar bagi keamanan kami.”


Sumber : SINDO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar