Kepala
Staf Angkatan Darat AS mengingatkan saat ini waktunya untuk membunyikan
alarm untuk menyelamatkan kesiapan tempur tentara. Kesatuan ini sedang
dalam situasi buruk bahkan tingkat kesiapannya berada pada tingkat
terendah sepanjang sejarah.
“Hanya sepertiga dari pasukan siap untuk penyebaran dan sisanya dari
layanan ini pada tinggal di pangkalan dari hari ke hari,” kata Jenderal
Ray Odierno.
“Ini kewajiban kita semua untuk memahami bahwa pengurangan lebih
lanjut hanya akan menempatkan kita ke situasi di mana kita tidak bisa
pergi,” kata Odierno Rabu Institute of Land Warfare Global Force
Symposium and Exposition taking place in Huntsville, Alabama.
“Hari ini bangsa kita sedang menghadapi tantangan besar. Saya percaya
kita berada pada titik belok strategis,” kata Odierno. “Bangsa kita
sedang menghadapi musuh di seluruh dunia yang memiliki keinginan,
kemampuan dan dengan meningkatkan kapasitas untuk mengancam tidak hanya
keamanan kita, tetapi keamanan sekutu kami. Kami terus menyaksikan
perubahan dalam kecepatan ketidakstabilan, tak terduga hanya beberapa
tahun yang lalu. ”
Angkatan Darat harus siap untuk semua jenis kontinjensi, tetapi tidak
bisa jika terus menghadapi jenis keterbatasan anggaran itu akhir-akhir
ini. Odierno menambahkan, sangat penting dalam menghadapi ancaman
lanjutan dari kelompok ekstremis ISIS.
Pentagon memohon Kongres untuk menghentikan pemangkasan anggaran
kepada mereka. “Di Timur Tengah kita melihat perluasan konflik yang
belum kita lihat sebelumnya. ISIS berkembang biak tidak hanya di Timur
Tengah tetapi Afrika Utara,” katanya.
Bukan hanya di Timur Tengah di mana Angkatan Darat AS perlu
memperhatikan, tapi banyak daerah lain, termasuk Afrika Tengah, Eropa,
dan Korea Utara. Benar-benar tidak ada daerah di dunia, Odierno
menegaskan, di mana Angkatan Darat AS tidak bisa melepaskan
perhatiannya.
Pada 2017, Angkatan Darat berencana untuk memotong 80.000 tentara
dari angkatan aktif dan mereorganisasi beberapa departemen dan pekerjaan
dalam Angkatan Darat.
Hanya dalam setahun terakhir, investasi dalam peralatan baru turun 25
persen, situasi ini, menurut Odierno hampir tidak bisa lagi
ditoleransi.
“Pemangkasan anggaran telah memaksa kita untuk menurunkan kesiapan untuk tingkat terendah dalam sejarah,” kata Odierno.
“Bahkan hari ini kita hanya memiliki 33 persen brigade yang siap,
ketika tingkat berkelanjutan kami harus lebih dekat dengan 70 persen.
Kami tidak dapat menghasilkan kesiapan untuk kontinjensi yang tidak
diketahui, dan di bawah anggaran saat ini kesiapan Tentara kami akan di
flatline terbaik selama tiga samping empat tahun.
Sumber : Jejaktapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar