Melesat ke udara dari landasan jarak pendek, mendaki tajam hampir
vertikal, berputar di udara dengan rumit. Melesat cepat di jalur lurus
dengan spektakuler. Melesat kembali tegak lurus dengan hidungnya
vertikal di udara dan sejenak kemudian menukik ke bawah. Sebelumnya,
hanya jet Sukhoi dengan variabel mesin vektor dorong generasi Su-27
Flanker dan anak cucunya.
Kemampuan tinggal landas di runaway pendek, pengereman tajam dan
manuver yang tak terbayangkan memberikan pilot keuntungan taktis dalam
pertempuran udara.Tetapi hari ini monopoli tersebut sudah dirusak oleh
jet tempur Rusia lainnya – MiG-35.
Pada bulan Maret-April tahun ini, MiG Corporation diperkirakan akan
menandatangani kontrak negara untuk melakukan R & D pada MiG-35,
yang akan dirancang sesuai dengan spesifikasi teknis Angkatan Udara
Rusia, seorang sumber di industri pertahanan kepada kantor Interfax.
Secara eksternal, MiG-35 tidak berbeda dari MiG-29. Garis cetakan
yang sama, tapi tutup kokpit sangat berbeda. Lebih mirip dengan F-22
Raptor dan T-50 yang full kaca. Kokpit MiG-35 juga tidak lagi
menggunakan banyak tombol. Hanya panel LCD yang menampilkan penerbangan
lengkap dan informasi tempur. ”Kopkit dari prototip pesawat generasi
kelima,” kata Givi Janjgava, kepala Technocomplex, perusahaan yang
mengembangkan avionik modern penerbangan Rusia.
MiG-35 |
Hal baru lain adalah mesin RD-33OVT yang dibenamkan oleh Biro
Konstruksi Klimov o. Nozzle yang bisa berputar ke segala arah, tidak
hanya selama penerbangan reguler, tetapi juga dalam afterburner. Fitur
ini membuat MiG-35 menjadi sangat berbeda dari pesawat seperti Su-30MKI
atau F-22 Amerika. Sederhananya, MiG lebih lincah dan terkendali dalam
semua mode, dengan kecepatan tinggi dan rendah.
MiG-35 mampu untuk melawan target udara, darat dan laut sama baiknya.
Jet tempur ini dilengkapi dengan radar Zhuk-ME, dengan modus pemetaan
medan. Kisaran dipandu dan terarah persenjataan udara yang digunakan
sebagian besar telah diperluas. Tidak seperti versi sebelumnya, pesawat
tempur mampu membawa 6 ton beban tempur bukan 4 ton.
MiG-35 juga ikut berpartisipasi dalam tender India untuk penyediaan
126 jet tempur ringan sebesar $ 10 miliar. Pertempuran dimenangkan oleh
Rafale. Ketika kabar Rafale dan India dalam masalah, nama MiG-35 kembali
muncul untuk ditawarkan sebagai alternatif pengganti.
Sumber : Jerjaktapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar