Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov mengingatkan kepada
negara-negara Asia Pasifik akan gerakan “Color Revolution”. Hal itu
diungkapkan Antonov pada pertemuan puncak pertahanan di Singapura, Sabtu
30 Mei 2015
Rusia juga menyinggung soal “color revolution” atau revolusi warna.
Yakni sebuah gerakan terorganisir Barat yang bisa datang ke kawasan
Asia-Pasifik setiap saat dengan kedok memperkenalkan nilai-nilai
“demokratis”.
“Sebuah epidemi ‘color revolution’ menyapu Timur Tengah dan seperti
badai, menyapu bersih beberapa negara di kawasan tersebut. Penyakit ini
pergi di beberapa negara Eropa, di mana peristiwa yang bebas
dikendalikan dari luar,” kata Antonov.
Antonov mencontohkan Ukraina sebagai kasus di mana hasil “revolusi warna” telah berdampak kepentingan Rusia karena jutaan warga Rusia tinggal di Ukraina.
Antonov mencontohkan Ukraina sebagai kasus di mana hasil “revolusi warna” telah berdampak kepentingan Rusia karena jutaan warga Rusia tinggal di Ukraina.
“Sebagai hasil dari kudeta konstitusional, negara ini terjun ke
perang saudara, dan para pendukung ‘partai perang’ terus mendorong
negara untuk petualangan militer. Pada saat yang sama ada bencana
kemanusiaan yang nyata. Lebih dari 6.000 orang sudah tewas, “kata
Antonov sebagaimana dilansir Sputnik.
Sumber : Jejaktapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar