MOSKOW - Presiden
Rusia, Vladimir Putin, bereaksi setelah Amerika Serikat jengkel dengan
laporan yang menyebut militer Kremlin muncul di Suriah untuk membantu
sekutunya, rezim Presiden Bashar al-Assad. AS gusar dengan laporan yang
belum terkonfirmasi itu.
Presiden Putin memberikan klarifikasi laporan bahwa militer Rusia ambil bagian untuk membantu rezim Assad melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
”Anda tahu, ini adalah masalah yang terpisah dan kita lihat apa yang terjadi sekarang. Katakan, pesawat Amerika membuat serangan tertentu. Sejauh ini, efisiensi mereka belum sangat tinggi, tetapi terlalu dini untuk mengatakan bahwa kita siap untuk melakukannya,” kata Putin.
”Namun, kami menyediakan untuk Suriah dengan dukungan yang signifikan pula, baik dalam bentuk peralatan dan pelatihan personel, serta persenjataan. Kami menandatangani kontrak utama dengan Suriah lima sampai tujuh tahun yang lalu, dan kami mematuhinya secara penuh,” lanjut Putin, semalam seperti dikutip Russia Today.
Putin terang-terangan menyalahkan Barat atas kebijakannya di Timur Tengah yang membuat kesengsaraan. ”Di Rusia, kita beberapa tahun yang lalu mengatakan bahwa mitra Barat kami melakukan kebijakan yang salah di wilayah dunia Muslim, di Timur Tengah dan Afrika Utara, ini akan mengakibatkan masalah berskala besar,” ucap Putin.
Laporan militer Rusia muncul di Suriah itu membuat Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, gusar. Menurutnya, jika laporan itu benar adanya, maka hal itu dapat memicu konfrontasi dengan pasukan koalisi yang dipimpinnya.
”Bantuan itu bisa meningkatkan konflik, menyebabkan kerugian yang lebih besar kepada mereka yang tidak bersalah, meningkatkan arus pengungsi dan berisiko menimbulkan konfrontasi," kata Kerry seperti dikutip New York Times.
Semantara itu, para pejabat Suriah tetap menolak untuk mengkonfirmasi laporan kehadiran militer Rusia di Damaskus. Para pejabat rezim Assad menegaskan bahwa, bagaimanapun Rusia tetap menjadi sekutu setia yang mendukung Suriah.
Presiden Putin memberikan klarifikasi laporan bahwa militer Rusia ambil bagian untuk membantu rezim Assad melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
”Anda tahu, ini adalah masalah yang terpisah dan kita lihat apa yang terjadi sekarang. Katakan, pesawat Amerika membuat serangan tertentu. Sejauh ini, efisiensi mereka belum sangat tinggi, tetapi terlalu dini untuk mengatakan bahwa kita siap untuk melakukannya,” kata Putin.
”Namun, kami menyediakan untuk Suriah dengan dukungan yang signifikan pula, baik dalam bentuk peralatan dan pelatihan personel, serta persenjataan. Kami menandatangani kontrak utama dengan Suriah lima sampai tujuh tahun yang lalu, dan kami mematuhinya secara penuh,” lanjut Putin, semalam seperti dikutip Russia Today.
Putin terang-terangan menyalahkan Barat atas kebijakannya di Timur Tengah yang membuat kesengsaraan. ”Di Rusia, kita beberapa tahun yang lalu mengatakan bahwa mitra Barat kami melakukan kebijakan yang salah di wilayah dunia Muslim, di Timur Tengah dan Afrika Utara, ini akan mengakibatkan masalah berskala besar,” ucap Putin.
Laporan militer Rusia muncul di Suriah itu membuat Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, gusar. Menurutnya, jika laporan itu benar adanya, maka hal itu dapat memicu konfrontasi dengan pasukan koalisi yang dipimpinnya.
”Bantuan itu bisa meningkatkan konflik, menyebabkan kerugian yang lebih besar kepada mereka yang tidak bersalah, meningkatkan arus pengungsi dan berisiko menimbulkan konfrontasi," kata Kerry seperti dikutip New York Times.
Semantara itu, para pejabat Suriah tetap menolak untuk mengkonfirmasi laporan kehadiran militer Rusia di Damaskus. Para pejabat rezim Assad menegaskan bahwa, bagaimanapun Rusia tetap menjadi sekutu setia yang mendukung Suriah.
Sumber : SINDOnews
Tingkatan penyakit hernia
Beberapa Penyebab Penyakit hernia
Cara mudah mencegah hernia
Penyakit hernia
Penyakit hernia berdasarkan letaknya
Penyakit hernia
Penyakit hernia
cara herbal mengobati hernia
Strobo motor
bel sekolah murah
Game Naruto Shipuden Ultimate Ninja Storm 4 PC
Jual Hardisk Murah
jual game pc