Kembali ke akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, militer Amerika
memiliki mimpi untuk menciptakan sebuah peluncur roket berhulu ledak
nuklir. Terciptalah M-28/29 "Davy Crockett", roket nuklir terkecil di
dunia namun dengan daya ledak yang luar biasa.
Nuklir miniatur ini muncul dari keinginan militer AS untuk menggunakan senjata
nuklir untuk misi taktis, yaitu tingkat medan perang, berbeda dengan nuklir
untuk misi strategis yang akan menghancurkan kota atau sebagai senjata pemusnah massal.
Dihadapkan
dengan pertumbuhan militer Uni Soviet, pasukan NATO terutama AS
menciptakan cara-cara untuk mencegah kemajuan negara komunis ini. Karena
ini adalah salah satu puncak Perang Dingin, perencana perang Amerika
Serikat berpikir untuk mempersenjatai pasukannya dengan hulu ledak
nuklir
W54 yang terpasang pada senjata recoil. Sistem senjata yang dihasilkan
dikenal sebagai Davy Crockett. Tergantung dari konfigurasi yang
digunakan, jangkauan Davy Crockett berkisar antara 2,5 sampai 4
kilometer.
Pentul bersirip di depan roket adalah hulu ledak W54 yang beratnya sekitar 23 kilogram. |
Berdasarkan konfigurasi jangkauan senjata nuklir mini itu akan
ditembakkan, ditambah faktor-faktor lain seperti arah dan kekuatan
tiupan angin, senjata ini dapat menjadi senjata pemusnah personel dan
peralatan tempur musuh dalam kondisi yang tepat.
Menciptakan senjata nuklir kecil diakui ilmuwan Amerika kala itu jauh lebih sulit ketimbang menciptakan senjata nuklir besar. Untuk membuat bom nuklir besar, pada dasarnya ilmuwan hanya perlu terus meningkatkan tahap fusi sampai tercipta bom nuklir seperti Tsar Bomba Soviet, tapi senjata nuklir kecil memerlukan perakitan yang tepat dan matematika yang lebih rumit.
Hulu ledak nuklir W54 sempat menjalani beberapa kali uji coba, meskipun belum ada laporan senjata ini digunakan dalam perang yang sesungguhnya.
Menciptakan senjata nuklir kecil diakui ilmuwan Amerika kala itu jauh lebih sulit ketimbang menciptakan senjata nuklir besar. Untuk membuat bom nuklir besar, pada dasarnya ilmuwan hanya perlu terus meningkatkan tahap fusi sampai tercipta bom nuklir seperti Tsar Bomba Soviet, tapi senjata nuklir kecil memerlukan perakitan yang tepat dan matematika yang lebih rumit.
Hulu ledak nuklir W54 sempat menjalani beberapa kali uji coba, meskipun belum ada laporan senjata ini digunakan dalam perang yang sesungguhnya.
Uji coba yang diperlihatkan pada dua video di bawah ini menunjukkan
ledakannya setara dengan ledakan 18 ton TNT, padahal hanya berasal dari
hulu ledak yang beratnya hanya sekitar 23 kilogram.
Sumber : Artileri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar