Kapal TNI AL berjaga saat dilakukannya penenggelaman tiga Kapal Ikan berbendera Vietnam di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, 5 Desember 2014. Penenggelaman kapal asing tersebut sesuai dengan instruksi Presiden, Jokowi untuk menindak tegas kapal ikan asing yang mencuri ikan di Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo |
TEMPO.CO, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut sebentar lagi menerima dua kapal canggih berjenis hidro-oseanografi yang dibeli dari Prancis. Rencananya, kedua kapal akan diluncurkan dari galangan kapal OCEA Les Sables d’Olonne, Prancis, Maret dan Juni 2015.
“Sampai di Indonesia sekitar 40 hari setelahnya, karena berlayar
langsung dari Prancis ke Indonesia,” kata Kepala Staf Angkatan Laut
Laksamana Ade Supandi kepada wartawan di Markas Polisi Militer TNI AL,
Kelapa Gading, Jakarta, Selasa, 17 Februari 2015.
Sayangnya, Ade tak merinci besaran dana pembelian dua kapal perang
bantu tersebut. Dia hanya menuturkan pembelian kapal baru, seperti dua
kapal hidro-oseanografi tersebut, masuk dalam beberapa tahun anggaran
atau multiyears.
Kapal bantu hidro-oseanografi itu terbuat dari aluminium berbobot 515
ton, memiliki panjang 60,1 meter dan lebar 11,3 meter, serta mampu
menampung 40 personel. Kapal tersebut dibuat khusus untuk survei dan
pemetaan bawah laut.
Menurut Ade, kapal hidro-oseanografi akan digunakan untuk memetakan
wilayah laut Indonesia yang begitu luas. Peta laut tersebut sangat
dibutuhkan untuk membantu pelayaran di laut Indonesia.
Kapal ini juga mampu diterjunkan dalam misi SAR, seperti dalam
kecelakaan pesawat atau kapal di laut. Sebab, kapal ini dipersenjatai
dengan peralatan AUV (autonomous underwater vehicle)
yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan
kedalaman 1.000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik.
Kapal hidro-oseanografi baru ini juga dilengkapi robot bawah air atau ROV (remotely operated vehicle).
Berbekal kamera bawah air dan lengan mekanis, robot ini mampu
memberikan informasi visual dan bisa mengambil contoh material dasar
laut hingga kedalaman 1.000 meter. Seperti layaknya alutsista laut,
kapal ini juga dilengkapi meriam berkaliber 12,7 milimeter dan 20
milimeter. (TEMPO.CO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar