ilustrasi |
Sebuah pesawat tanpa awak atau drone jatuh di Hutan Tiluwata,
Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Apakah
pesawat misterius itu ada hubungannya dengan rencana eksekusi mati
terpidana narkoba di Nusakambangan?
Kepala Penerangan Korem 161/Wirasakti Kupang Mayor Arwan menyatakan
dua hal itu tidak terkait. Hasil koordinasi dengan aparat TNI di wilayah
Sumba NTT itu menyebutkan kejadian itu tidak ada kaitannya dengan
rencana eksekusi mati terhadap tujuh narapidana, termasuk didalamnya duo
Bali Nine asal Australia.
”Pesawat tanpa awak yang jatuh di kawasan hutan Tiluwata, Desa
Bondologil, Kabupaten Sumba Barat Daya, tidak ada hubungannya sama
sekali dengan pelaksanaan hukuman mati tujuh terpidana termasuki dua
warga negara Australia.
“Kami belum mengetahui dengan pasti pesawat tanpa awak tersebut. Kami
juga tidak tahu dari mana datangnya dan mau kemana perginya,” kata
Sekretaris Daerah Sumba Barat Daya Umbu Zaza kepada kantor berita
Antara.
Ia mengatakan pesawat tanpa awak itu ditemukan dalam kawasan hutan
Tiluwata oleh warga pada pertengahan Februari yang ketika itu berburu
hewan liar.
Pesawat tanpa awak itu berwarna putih dan memiliki empat
baling-baling. Belum ada laporan drone membawa kamera digital maupun
chip memori. Pasalnya sampai saat ini aparat keamanan belum memeriksa
lokasi jatuhnya pesawat tersebut, ujarnya.
Sumber : Jejaktapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar