MOSKOW - Kepala
militer Kremlin, Jenderal Antaoly Zhikharev, bersumpah tidak akan
menghentikan manuver pesawat jet pembom Tu-95 di dekat wilayah udara
Inggris. Menurutnya, manuver akan terus berlangsung di sepanjang tahun
2015.
Dalam beberapa pekan terakhir, pertahanan udara Inggris “diobok-obok” oleh manuver pesawat jet bomber Rusia itu. Inggris kerap mengusir pesawat-pesawat Rusia yang bisa membawa bom nuklir itu dengan pesawat jet tempur Typhoon.
”Menurut rencana, penerbangan jarak jauh akan dilanjutkan sebagai bagian dari latihan militer dan dengan intensitas yang sama,” katanya. Manuver pesawat jet bomber Rusia itu, lanjut dia, berlaku tidak hanya di wilayah udara Atlantik timur, tapi juga di atas Kutub Utara, Pasifik dan Hindia. (Baca juga: Memanas, Jet Tempur Inggris Cegat Dua Pesawat Pembom Rusia)
Jenderal Zhikharev mengatakan bahwa pada tahun 2015, Rusia akan meningkatan manuver pesawat Tu-160 enam kali dari sebelumnya. Sedangkan manuver Tu-95 akan ditingkatkan puluhan kali.
Komentar petinggi militer Kremlin itu muncul setelah media-media Barat melaporkan bahwa militer Angkatan Udara Rusia mulai mengusik pertahanan udara NATO.
”Memang benar bahwa penerbangan pesawat jarak jauh kami terbang dan akan terbang ke wilayah geografis terjauh yang diperbolehkan,” imbuh komandan Angkatan Udara Rusia, Viktor Bondarev, seperti dilansir Mail Online, semalam (25/2/2015).
”Semua penerbangan dilakukan sesuai dengan dengan aturan internasional yang ketat tentang penggunaan ruang udara. Yakni, di atas wilayah yang netral, tanpa memasuki wilayah udara atau melanggar perbatasan negara-negara lain,” katanya.
Dalam beberapa pekan terakhir, pertahanan udara Inggris “diobok-obok” oleh manuver pesawat jet bomber Rusia itu. Inggris kerap mengusir pesawat-pesawat Rusia yang bisa membawa bom nuklir itu dengan pesawat jet tempur Typhoon.
”Menurut rencana, penerbangan jarak jauh akan dilanjutkan sebagai bagian dari latihan militer dan dengan intensitas yang sama,” katanya. Manuver pesawat jet bomber Rusia itu, lanjut dia, berlaku tidak hanya di wilayah udara Atlantik timur, tapi juga di atas Kutub Utara, Pasifik dan Hindia. (Baca juga: Memanas, Jet Tempur Inggris Cegat Dua Pesawat Pembom Rusia)
Jenderal Zhikharev mengatakan bahwa pada tahun 2015, Rusia akan meningkatan manuver pesawat Tu-160 enam kali dari sebelumnya. Sedangkan manuver Tu-95 akan ditingkatkan puluhan kali.
Komentar petinggi militer Kremlin itu muncul setelah media-media Barat melaporkan bahwa militer Angkatan Udara Rusia mulai mengusik pertahanan udara NATO.
”Memang benar bahwa penerbangan pesawat jarak jauh kami terbang dan akan terbang ke wilayah geografis terjauh yang diperbolehkan,” imbuh komandan Angkatan Udara Rusia, Viktor Bondarev, seperti dilansir Mail Online, semalam (25/2/2015).
”Semua penerbangan dilakukan sesuai dengan dengan aturan internasional yang ketat tentang penggunaan ruang udara. Yakni, di atas wilayah yang netral, tanpa memasuki wilayah udara atau melanggar perbatasan negara-negara lain,” katanya.
Sumber : SINDO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar