Drone Rusia akan diturunkan di Kutub Utara dan di sepanjang jalur
Laut Utara mulai 1 Mei 2014 ini guna memantau situasi iklim dan
kerusakan es Arktik, serta untuk membantu dalam misi navigasi, pencarian
dan penyelamatan.
Drone – Orlan-10 dari Distrik Militer Timur – akan dikerahkan dari
Chukotka Peninsula, yang terletak tepat di seberang Alaska Seward
Peninsula. “Tugas drone adalah untuk mempertahankan kontrol situasi di
sektor Rusia Arktik, termasuk situasi ekologi dan es di wilayah laut
yang berdampingan dan di sepanjang rute Laut Utara,” kata Kolonel
Aleksandr Gordeev, juru bicara distrik militer sebagaimana dikutip
Sputnik Sabtu 25 April 2015.
Rencana pemantauan diumumkan pada akhir 2014, dan penerbangan uji
kendaraan udara tak berawak (UAV) mulai di wilayah tersebut awal tahun
ini. Orlan-10 adalah UAV buatan Rusia yang dirancang di Pusat Teknologi
khusus di St. Petersburg. Pesawat ini ini dapat mencapai kecepatan
90-150 km per jam dan dapat tinggal di udara selama 16 jam nonstop.
Misi pesawat tak berawak unit akan “mengelola kontrol obyektif atas
situasi di Arktik Rusia,” tambah Gordeev. UAV akan dikirim dengan
helicopter angkut berat Mi-26, dan stasiun akan diawaki oleh lulusan
dari pusat kendali penerbangan jarak jauh Kementerian Pertahanan.
Rusia sudah memiliki armada pemecah es terbesar di dunia – dan
satu-satunya negara yang memiliki kapal jenis ini dengan bertenaga
nuklir. Angkatan Laut Rusia mengumumkan pada bulan April juga sedang
menciptakan icebreaker diesel-listrik mereka yang akan mampu memecahkan
es dengan ketebalan 30 inci (80 cm).
Rusia terus membangun kehadirannya di wilayah Arctik yang kaya dengan
minyak dan sesuai dengan revisi doktrin militer negara yang
ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin pada Desember 2014.
Sumber : Jejaktapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar