Presiden China Xi Jinping (kiri), Presiden Jokowi dan PM Jepang Shinzo Abe (kanan) (photo: Reuters) |
Ada hal yang menarik dari pidato yang disampaikan Presiden Joko
Widodo dan Presiden China Xi Jinping kemarin, saat Pembukaan KAA.
Presiden Jokowi yang pertama pidato dan dia mengatakan lembaga semacam
Bank Dunia, ADB, dan IMF harus dibubarkan.
“Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya bisa
diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF (Dana Moneter Internasional), dan ADB
(Bank Pembangunan Asia) adalah pandangan usang yang perlu dibuang,”
tegas Jokowi dalam sambutannya di acara peringatan 60 tahun Konferensi
Asia-Afrika (KAA), di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4/2015).
“Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan dunia, menghilangkan dominasi kelompok negara atas negara lain,” lanjut Jokowi.
Pada pidato Presiden China Xi Jinping selanjutnya, isu besar yang dia
angkat sama dengan Presiden Jokowi. Presiden China menginginkan tatanan
keuangan dunia yang baru. Bahkan lebih jauh Xi Jinping menyampaikan
usulan konkrit tentang inisiatif pembentukan Bank Pembangunan
Infrastruktur dan Investasi Asia (AAIB) yang akan mewadahi persoalan
keuangan Asia dan Afrika.
Presiden Jokowi maupun Xi Jinping ingin memberi pesan (“menampar”)
Amerika Serikat dan Eropa bahwa Indonesia dan China punya solusi lain
soal aturan keuangan dunia, yang seringkali memusingkan kepala
(Indonesia). Di lain sisi China mendorong isu, bahwa mereka adalah
alternatif pemain utama dalam keuangan dunia.
Dalam pidato kemarin, isi dari pidato Presiden Jokowi seakan langsung dijawab oleh Presiden China Xi Jinping.
Jauh sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah menggelontorkan konsep
Poros Maritim Indonesia. Xi Jinping kemarin menegaskan lagikonsep jalur
Sutra Maritim yang menghubungkan Asia dan Afrika.
Presiden Jokowi dan Xi Jinping memiliki sejumlah platform pemikiran
yang sama, untuk pembangunan ekonomi regional. Persoalannya, tinggal
bagaimana para menteri dan rakyatnya mendorong mewujudkan konsep
tersebut.
Untuk lebih jelasnya, kita simak pidato Presiden China, Xi Jinping kemarin, yang dikutip dari Antara News dan Detik.com :
Jakarta – Presiden China Xi Jinping mengedepankan terbentuknya kerja
sama ekonomi dalam pidatonya di Asian-African Summit 2015. Dia kemudian
meyakinkan negara-negara Asia Afrika bahwa jalur sutra yang dulu pernah
ada masih relevan.
“China akan bekerja dengan semua pihak dan pembangunan jalur sutra
ekonomi pada abad 21 akan menjadi jalur sutra maritim,” tutur Jinping
berbahasa Mandarin di Assembly Hall JCC, Senayan, DKI Jakarta, Rabu
(22/4/2015).
Jinping juga menjamin bahwa negaranya akan berkomitmen penuh untuk
lebih mendekat pada kerja sama Asia-Afrika. Akhir tahun ini Jinping
menjanjikan akan menjalin kerja sama politik dan diplomasi tanpa
memandang kondisi politik.
“Di sini saya akan mengumumkan bahwa lima tahun ke depan, kami akan
menjadi tuan rumah dalam festival tahunan kepemudaan Asia-Afrika yang
mengundang total 2.000 bangsa dari kedua benua, China akan menyusun
pusat kerja sama Asia-Afrika untuk kerja sama selanjutnya, (dan) akan
meluncurkan program pertukaran budaya,” papar Jinping.
China juga akan mengatur dan meluncurkan bank investasi infrastruktur
dan membuat manfaat nyata dari ‘Silk Road Fund’. Jinping juga
memastikan bahwa selain kerja sama selatan-selatan, dia akan
menjembatani kerja sama utara-selatan.
“Dan bekerja bersama dengan negara lain untuk menjaga perdamaian dan
stabilitas sesuai dengan perkembangan dan kemakmuran,” pungkas Jinping.
(Detik.com).
Jakarta – Dalam pidato Konferensi Tingkat Tinggi
Asia Afrika, Presiden Tiongkok Xi Jinping berkomitmen memberikan 100.000
pelatihan bagi negara-negara berkembang di Asia-Afrika dalam kurun
waktu lima tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Xi saat menyampaikan pidato di
depan pleno pemimpin tingkat tinggi Konferensi Asia Afrika (KAA) di
Balai Sidang Jakarta, siang ini.
Pidato Xi sebagian besar membahas pentingnya kerja sama ekonomi Asia
Afrika dan partisipasi negara-negara maju dalam pembangunan global untuk
mencapai pertumbuhan yang merata.
Presiden Xi juga menyebutkan bahwa inisiatif pembentukan Bank
Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Asia (AAIB) merupakan salah satu
bentuk komitmen Tiongkok terhadap kemajuan yang lebih adil dan
inklusif.
“Sangat penting untuk membawa negara-negara maju dalam pembangunan
dunia, baik melalui Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) dan investasi, untuk
menyeimbangkan kemitraan pembangunan global,” kata dia.
Sebagai salah satu negara maju di Asia, Xi mengatakan Tiongkok siap
untuk menjalin hubungan dekat dan meningkatkan kerja sama dengan
negara-negara Asia-Afrika.
Tiongkok akan membentuk Pusat Kerja Sama Tiongkok Asia-Afrika untuk mendukung penguatan kerja sama di berbagai bidang.
Presiden Xi Jinping mendapatkan kesempatan pertama dalam pleno
pertama pertemuan tingkat tinggi Konferensi Asia Afrika yang dipimpin
oleh Presiden Jokowi dan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe. (Antara News).JKGR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar