Minggu, 05 Juli 2015

Tiga Negara Rival China Ini Gelar Latihan Perang Bersama

Tiga Negara Rival China Ini Gelar Latihan Perang Bersama
Ketiga negara tersebut adalah Jepang, Australia, dan Amerika Serikat. (Istimewa)

SYDNEY - Di tengah situasi yang terus memanas di kawasan Laut China Selatan, tiga negara rival China ini justru mengadakan latihan perang bersama. Ketiga negara tersebut adalah Jepang, Australia, dan Amerika Serikat (AS).

Melansir Guardian pada Minggu (5/7/2015), latihan perang bertajuk “Talisman Sabre” itu rencananya akan digelar selama kurang lebih dua pekan dan akan dimulai pada pekan ini. Latihan perang itu dijadwalkan akan berakhir pada 21 Juli mendatang.

Dalam latihan perang tersebut, Jepang telah mengkonfirmasi akan mengirimkan 40 personel dari Japan Ground Self Defense Force (JGSDF). Sedangkan setidaknya 500 pasukan akan diterjunkan oleh AS dan Australia dalam latihan perang tersebut.

“Ini adalah hubungan yang sangat penting dan saat ini kita menghadapi tantangan yang cukup signifikan di berbagai belahan dunia, terutama di Timur Tengah," kata Perdana Menteri Australia Tony Abbott dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, dugaan hubungan latihan perang ini dengan konflik di Laut China Selatan diutarakan seorang pakar dari Universitas Sydney, John Lee. Menurutnya, dengan ikut sertanya Jepang dalam latihan perang tersebut, semakin menunjukan bahwa hal ini memang ditujukan untuk China, dan konflik di wilayah sengketa.

“Latihan perang ini sudah tentu terkait dengan tindakan China yang semakin berani dan semakin banyak mengeluarkan uang untuk memperkuat kapabilitas militer mereka untuk mendukung tindakan mereka, terutama di Laut China Selatan,” kata Lee.



Sumber : SINDOnews
Tiga Negara Rival China Ini Gelar Latihan Perang Bersama
Victor Maulana
Minggu, 5 Juli 2015 − 18:29 WIB
Tiga Negara Rival China Ini Gelar Latihan Perang Bersama
Ketiga negara tersebut adalah Jepang, Australia, dan Amerika Serikat. (Istimewa)
SYDNEY - Di tengah situasi yang terus memanas di kawasan Laut China Selatan, tiga negara rival China ini justru mengadakan latihan perang bersama. Ketiga negara tersebut adalah Jepang, Australia, dan Amerika Serikat (AS).

Melansir Guardian pada Minggu (5/7/2015), latihan perang bertajuk “Talisman Sabre” itu rencananya akan digelar selama kurang lebih dua pekan dan akan dimulai pada pekan ini. Latihan perang itu dijadwalkan akan berakhir pada 21 Juli mendatang.

Dalam latihan perang tersebut, Jepang telah mengkonfirmasi akan mengirimkan 40 personel dari Japan Ground Self Defense Force (JGSDF). Sedangkan setidaknya 500 pasukan akan diterjunkan oleh AS dan Australia dalam latihan perang tersebut.

“Ini adalah hubungan yang sangat penting dan saat ini kita menghadapi tantangan yang cukup signifikan di berbagai belahan dunia, terutama di Timur Tengah," kata Perdana Menteri Australia Tony Abbott dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, dugaan hubungan latihan perang ini dengan konflik di Laut China Selatan diutarakan seorang pakar dari Universitas Sydney, John Lee. Menurutnya, dengan ikut sertanya Jepang dalam latihan perang tersebut, semakin menunjukan bahwa hal ini memang ditujukan untuk China, dan konflik di wilayah sengketa.

“Latihan perang ini sudah tentu terkait dengan tindakan China yang semakin berani dan semakin banyak mengeluarkan uang untuk memperkuat kapabilitas militer mereka untuk mendukung tindakan mereka, terutama di Laut China Selatan,” kata Lee.

source: http://international.sindonews.com/read/1020413/40/tiga-negara-rival-china-ini-gelar-latihan-perang-bersama-1436093668

Read more »

Armada Laut Hitam Rusia Diperkuat Pesawat Canggih


su-34
Su-34

Unit Penerbangan, Pertahanan Udara, Angkatan Laut Armada Laut Hitam Rusia menerima sejumlah pesawat canggih termasuk bomber tempur Sukhoi Su-34 dan jet tempur Su-30M2, helikopter serang Mil Mi-28 dan helikopter peperangan elektronik Mi-8MTPR.
“Angkatan Udara, Pertahanan Udara dan Angkatan Laut Armada Laut Hitam telah menerima 10 pesawat dan helikopter baru dan modern, “ kata layanan pers Distrik Militer Rusia Selatan Jumat 3 Juli 2015.
Di antara perangkat militer baru yang diterima adalah Sukhoi Su-34 (pelaporan NATO Fullback), pesawat dua mesin dua kursi ini dikenal sebagai pesawat tempur bomber yang didasarkan pada Sukhoi Su-27 ‘Flanker’. Su-34 dirancang terutama untuk penyebaran taktis terhadap target darat dan laut.
rusia su-30m2

Su-30M2
Sedangkan Su-30M2 dirancang untuk membangun superioritas udara dengan menghancurkan pesawat berawak dan tak berawak dengan rudal udara ke udara jarak menengah dan jarak pendek, serta menghancurkan target darat dan laut dengan berbagai senjata di segala cuaca.
Fitur utama dari Su-30M2 yang dimodifikasi adalah sistem kontrol senjata dengan  kemampuan canggih menghancurkan target darat dan laut; tampilan kokpit; peningkatan sistem navigasi dan komunikasi radio; sistem pertahanan terintegrasi yang modern; serta berbagai senjata udara ke udara maupun udara ke darat. Pesawat ini memiliki 12 cantelan senjata dan sistem pengisian bahan bakar di udara.
Badan pesawat dan roda juga dieperkuat sehingga memastikan dapat beroperasi dengan tangki bahan bakar penuh dan beban tempur maksimum dengan berat take-off sampai 38 ton. Sistem kontrol senjata Su-30M2 menyediakan deteksi, pelacakan dan penghancuran udara, target darat dan laut di segala kondisi cuaca, siang dan malam.
Mil Mi-28
Mil Mi-28

Sementara Mil Mi-28 (penyebutan NATO “Havoc”) adalah helikopter serang siang malam. Helikopter ini diawaki dua pilot tandem. Dan helikopter peperangan elektronik Mi-8MTPR dirancang untuk dapat mendeteksi dan menekan sistem komando dan kontrol elektronik serta radar lawan.
Mi-8MTPR
Mi-8MTPR

Lebih dari 50 lebih pesawat dan helikopter baru dan modern akan dipindahkan ke unit penerbangan distrik militer dalam waktu dekat.


Sumber : Jejaktapak

Read more »

Inilah Laporan Lengkap Kekalahan F-35 Atas F-16


f-16-en-f-35

Laporan tentang lemahnya F-35 dalam melakukan misi pertarungan udara atau dogfighter bersumber dari laporan pilot uji Ligthing II yang bocor. Dalam laporan lima lembar itu disebutkan dia kesulitan untuk membekuk F-16 yang jadi tandem uji tarung. Sebaliknya F-16 dengan mudah menyusup dan menjadikan pesawat siluman itu sebagai target. Uji ini dilakukan pada awal Januari 2015. Dan untuk lebih lengkapnya inilah lima halaman laporan yang membuat Pentagon buru-buru membantah dengan menyatakan F-35 yang melakukan uji tersebut hanyalah pesawat tes yang  tidak dipasangi dengan berabagai teknologi terkini.
laporanlaporan2
laporan3
laporan4
laporan5 


Sumber : Jejaktapak

Read more »

Su-30 India Menjelma jadi Super Sukhoi

su-30 india

Sukhoi Su-30MKI dikembangkan oleh Rusia secara eksklusif untuk India adalah varian dari Sukhoi Su-30. Sebuah jet tempur berat, segala cuaca dan jarak tampur panjang.
Pesawat ini mengintegrasikan sistem India dan sub-sistem avionik Perancis dan Israel. Memiliki kemampuan mirip dengan Sukhoi Su-35 dalam banyak fitur dan komponen. Oleh karena itu India tidak perlu lagi untuk membeli je tempur Su-35 yang sedang ingin dibeli oleh China.
Sebuah kesepakatan untuk 24 Su-35 sekarang dalam tahap akhir dan pilot China sudah mulai melatih dengan pesawat baru tersebut. Pengiriman diperkirakan akan terjadi pada awal 2016. Mereka tidak hanya akan mendapatkan pesawat baru yang sangat mampu, mereka juga akan mendapatkan mesin yang memiliki kekuatan untuk membuat jet tempur siluman mereka J-20 akan lebih bertenaga.
Pada tahun 2004, India menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk memproduksi rudal Novator K-100, yang dirancang untuk menembak jatuh AWACS dan pesawat C4ISTAR yang akan dipasang untuk Su-30MKI. Meskipun awalnya tidak dirancang untuk membawa senjata nuklir atau strategis, pada 2011, juga ada rencana untuk mengintegrasikan rudal Nirbhay yang memiliki kemampuan nuklir. Pada bulan Mei 2010, India Today melaporkan bahwa Rusia telah memenangkan kontrak untuk meng-upgrade 40 Su-30MKI dengan radar baru, komputer pesawat, sistem peperangan elektronik dan kemampuan untuk membawa rudal jelajah BrahMos. Dua prototipe yang pertama dengan upgrade ‘Super-30′ akan dikirimkan ke IAF pada tahun 2012, setelah upgrade akan dilakukan pada batch terakhir dari 40 pesawat produksi.
India sejak 2012 telah meningkatkan seluruh armada Su-30MKI bekerjasama dengan Rusia Phazotron Zhuk-AE untuk radar Active Electronically Scanned Array (AESA). The X Band radar dapat melacak 30 target udara secara bersamaan dan menembak secara bersamaan enam target. Teknologi AESA memberikan peningkatan kinerja dan kehandalan dibandingkan dengan radar array tradisional yang masih memindah secara mekanis.
Pada tanggal 18 Agustus 2010, Menteri Pertahanan AK Antony menyatakan perkiraan biaya untuk upgrade adalah US $ 2 miliar dan pesawat kemungkinan akan ditingkatkan secara bertahap mulai tahun 2012.
India akan melihat Su-30 sebagai Super Sukhoi yang benar-benar mampu. Upgrade akan mencakup semua pesawat yang digunakan oleh IAF yang juga akan  meningkatkan beban senjata Su-30MKI. Upgrade tahap selanjutnya akan menjadikan Super Sukhoi akan memiliki mesin yang sama dengan pesawat generasi kelima (FGFA). Ini akan meningkatkan siklus hidup SU-30MKI.
Sejauh ini, India telah memerintahkan 272 SU-30MKI Fighter Jets di 4 tahap.
  1. 50 SU-30MK dan MKIS dipesan langsung dari Rusia pada tahun 1996. SU-30MK dilaporkan dimodernisasi dari standar dasar menjadi SU-30MKI.
  2. 40 SU-30MKI lain dibeli pada tahun 2007. Mesin ini dilaporkan telah diupgrade ke “Tahap 3″.
  3. India mendapatkan lisensi untuk membangun Su-30MKI oleh HAL India yang bertujuan untuk memproduksi hingga 140 lebih SU-30MKI tahap 3 pada 2013-2017
  4. Jumlahnya ditingkatkan menjadi 42 SU-30MKI yang dibangun oleh hAL


Sumber : Jejaktapak

Read more »

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *