Wakil Presiden Jusuf Kalla |
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi
negara maritim yang besar jika semua pulau di Indonesia bisa
dipersatukan. Untuk mencapai tujuan itu, Indonesia harus membangun
sistem transportasi logistik yang mampu mempersatukan pulau-pulau.
Di samping itu, perlu dibangun banyak pelabuhan, pengadaan kapal, serta gotong royong semua elemen.
“Kita tidak ingin harga barang produksi di Jawa murah, tetapi di luar
Jawa mahal. Hasil-hasil pertanian murah di luar Jawa, tetapi di Jawa
mahal. Maka kita harus punya sistem logistik yang menyatukan kepulauan
itu. Maka butuh banyak pelabuhan, banyak kapal, banyak sistem, dan tentu
upaya gotong royong untuk mencapai itu,” kata Kalla saat menyampaikan
sambutannya dalam peresmian Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 di Dermaga
Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (1/6/2015).
Kalla mengatakan, sistem transportasi merupakan salah satu masalah
yang dihadapi negara-negara maritim. Pemerintah harus mulai berpikir
bagaimana mempersatukan pulau-pulau yang sebagian besar dipisahkan laut.
“Intinya kalau dulu, pulau dipisahkan lautan, Jawa dipisahkan laut
Jawa. Jawa Sumatera dipisahkan Selat Sunda, maka dewasa ini kita bicara
sebaliknya. Jakarta-Kalimantan disatukan Laut Jawa, Sulawesi Kalimantan
disatukan Selat Makassar. Kita bisa jadi negara maritim yang besar jika
negara kepulauan bersatu dalam suatu kesatuan karena kita punya laut
yang luas dan maritim yang baik yang hubungkan,” tutur Kalla.
Terkait Ekspedisi Nusantara Jaya, Kalla menyampaikan apresiasi
sekaligus penghargaan bagi pihak-pihak yang turut terlibat. Ekspedisi
ini merupakan upaya gotong royong antara pemerintah, pengusaha, lembaga
sosial, serta para relawan.
Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) ini merupakan salah satu upaya uji
coba gagasan tol laut. Kegiatan utama ekspedisi ini di antaranya
memobilisasi bahan kontak/barang bantuan yang berasal dari
kementerian/lembaga, program corporate social responsibility, dan
yayasan sosial.
ENJ dijadwalkan berlangsung pada 1-30 Juni 2015 dengan menyinggahi
540 pelabuhan di seluruh Indonesia, menggunakan 86 kapal perintis, 1
kapal KRI Banda Aceh, dan 2 kapal Rumah Sakit Doctor Share.
KRI Banda Aceh akan difungsikan sebagai kapal induk yang berlayar dan
menyinggahi pelabuhan-pelabuhan dengan rute
Jakarta-Makassar-Sorong-Saumlaki-Jakarta.
Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar