Jumat, 13 Mei 2016

Sekarang Ini Rusia-Cina Sedang Perang Dingin


Penulis : Suryo AB, Staf Pengajar Geopolitik, Fakultas Sosial-Politik Universitas Nasional

70 % permukaan bumi adalah laut, dan 90% perdagangan dunia menggunakan jalur laut, dan 40% diantarnya melalui perairan wilayah Indonesia. kemudia lagi future pivot (heartland) dunia adalah wilayah Asia Pasifik yang berarti itu adalah posisi strategis Indonesia. Sehingga ketika negara kita menerapkan Program Poros Maritim saya kira itu sudah betul. 

Kemudian lagi ke ASEAN community,sudah bener-bener Indonesia itu kan masuk RCEP, malah kalau saya tidak salah salah satu penggagasnya, Tapi Presiden Jokowi malah menyetujui masuk TPP. Kan jadi aneh, kok penggagas di RCEP tapi malah ikutan juga ke TPP. 
 
Sekarang Rusia itu ingin membangun yang namanya Chinese Junior Partnership. Itu karena pada 2015 Rusia harus segera ekspansi ke luar negeri untuk membangun insfrastruktur di Rusia maupun di luar negeri. Bahkan banyak investor yang datang ke Indonesia bukan membawa nama Rusia tapi membawa nama pengusaha nya itu sendiri, itu karena merek sadar mereka harus tetap survive
 
Namun demikian, ada sebuah tren yang perlu kita cermati ke depan ini. Sekarang ini ada kemungkinan Rusia dan Cina sedang perang dingin, Kenapa? 
 
Dan sekarang ini ada kemungkinan Rusia dan Cina sedang perang dingin, kenapa? Karena Rusia aktif menjalin komunikasi dengan ASEAN, Cina merasa terganggu secara politik. Terus lagi kita kan lagi gencar bikin kereta cepet, Poros Maritim tapi bikin kereta cepet ya, itu sama Cina akhirnya. Padahal itu kerjasama seharusnya dengan Jepang. Dan sudah dibahas dalam waktu lama yang cukup lama.  Tiba-tiba Cina yang jadi pemenangnya. 
 
Ini masih rame loh di jepang sana, kabar kalau Indonesia itu berkhianat sama Jepang, masih rame. Nah, maka-nya ini gimana jangan sampai kita dicap jadi Negara pengkhianat. Negara yang gampang berkhainat terhadap kesepakatan. Saya tidak tahu apakah kita mampu mewujudkan hal itu dan membuktikan kalau Indonesia yang menghormati komitmen yang sudah disepakati. 
 
 
 
Sumber: www.theglobal-review.com

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *