Rabu, 10 April 2013

KRI Cakra-401 Uji Coba Torpedo


Torpedo KRI Cakra-401
 
Militer yang kuat dapat meningkatkan nilai tawar terhadap kedaulatan dan batas teritorial suatu negara. Akhir-akhir ini perkembangan teknologi militer negara-negara di kawasan Asia Pasifik menunjukkan peningkatan yang cukup pesat. Menyikapi hal tersebut Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) melaksanakan Uji Coba Penembakan Torpedo Kapal Selam, di sekitar Perairan Selat Bali, Jum'at, 5 April 2013 lalu.

Uji coba ini sangat penting bagi pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI AL, sekaligus wahana penelitian untuk memodernisasi sistem persenjataan strategis guna menciptakan senjata bawah air yang ampuh dan handal. Torpedo merupakan jenis senjata bawah air yang memiliki fungsi sebagai senjata pamungkas bagi kapal selam.

Namun seiring dengan perkembangan teknologi, TNI AL terus melakukan pengkajian dan penelitian terhadap sistem dan persenjataan bawah air tersebut. Penelitian dilakukan oleh jajaran Dinas Persenjataan dan Elektronika Angkatan Laut (Disenlekal), melibatkan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Dislitbagal), Labinlek, dan PT. DI.

Latihan Penembakan Torpedo Kepala Latihan oleh KRI Cakra-401 memiliki makna strategis bagi perkembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan peningkatan profesionalisme prajurit TNI AL. Uji coba tersebut melibatkan tiga Kapal Perang yaitu KRI Cakra-401, KRI Frans Kaisiepo-368, dan KRI Soputan-923. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmatim Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P.

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *