Angkatan Laut Rusia memiliki kapal selam kelas Graney (Yasen). Satu
dari tujuuh kapal selam yang direncanakan sudah masuk ke layanan pada
2014 lalu. Kapal bertenaga nuklir ini dilengkapi dengan rudal jelajah
Kapal selam ini melewati masa sulit dengan konstruksi selama dua
dekade dan enam bulan percobaan, Ada sejumlah kendala sebelum kapal
buatan Severodvinsk bisa masuk dalam layanan militer. Untuk satu hal
konstruksi dari Severodvinsk dimulai pada 1993. Setelah itu masuk ke
percobaan laut selama dua tahun. Severodvinsk berada di laut selama 30
persen dari waktu (222 hari) dan terendam lebih dari seratus kali. Ada
setidaknya lima kali ujicoba menembakkan rudal. Severodvinsk akhirnya
dua kali mengalami penundaan dari rencana awal masuk layanan pada tahun
2013.
Beberapa masalah itu antara lain pada uji coba laut reaktor nuklir
tidak menghasilkan daya yang diperlukan. Selain itu kemampuan silent
kapal saat di dalam air juga belum maksimal. Kapal selam yang berisik
bukan jamannya lagi.
Dengan berbagai perbaikan akhirnya kapal selam ini lahir sebagai
kekuatan tangguh. Graney memiliki berat 9.500 ton dipersenjatai dengan
24 rudal jelajah, serta delapan 650mm (25,6 inci) tabung torpedo.
Beberapa rudal jelajah dapat memiliki jangkauan lebih dari 3.000
kilometer.
Graney sangat otomatis, itulah sebabnya hanya membutuhkan 90 awak.
Bandingkan dengan Kapal selam Amerika Kelas Virginia yang membutuhkan
134 awak. Rusia awalnya berencana membangun 30 Graneys, tapi sekarang
tampaknya saat ini delapan adalah jumlah paling realistis.
Graney menjadi jawaban mereka ke kelas Amerika Virginia. Tapi
Virginia adalah desain yang lebih baru sedangkan Graney lahir saat akhir
perang dingin yang kemudian memiliki beberapa upgrade teknologi dalam
dua dekade untuk menyelesaikan yang pertama. Virginia mulai dibangun
pada tahun 1999 dan mulai beroperasi pada tahun 2004. Sepuluh dalam
pelayanan, lima berada di bawah konstruksi dan total 30 yang akhirnya
masuk layanan. Meski demikian dua kapal selam ini akan menjadi lawan
tangguh bertemu.
Sumber : Jejaktapak
0 komentar:
Posting Komentar