Pemerintah sedang mengembangkan roket pertahanan generasi pertama bernama R-Han 122 mm untuk mengurangi ketergantungan roket impor. Produk roket R-Han 122 mm dikerjakan dan dikembangkan oleh BUMN dan lembaga lainnya.
"Masih konsorsium. Ada PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, ada PT Pindad. Ini sinergi akademisi, bisnis, Ristek, BPPT, Kementerian Pertahanan," kata Direktur Perencanaan & Pengembangan PT Pindad (Persero) Wahyu Utomo di pameran produk pertahanan silang Monas, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Rencananya roket ini bisa diproduksi massal pada tahun 2015. Bahkan dalam jangka panjang akan dikembangkan untuk rudal jarak jauh.
"Ini roket balistik pertama untuk pertahanan. Ke depan mengarah misil. Kita punya guidence. Pengembangan rudal sudah kesitu," sebutnya. Roket ini memiliki berat 2,5 ton dengan panjang 1 meter dan mampu menjangkau hingga jarak 15 km. Seperti diketahui selama ini Indonesia masih bergantung pada beberapa produk militer dari luar negeri seperti roket.
"Masih konsorsium. Ada PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, ada PT Pindad. Ini sinergi akademisi, bisnis, Ristek, BPPT, Kementerian Pertahanan," kata Direktur Perencanaan & Pengembangan PT Pindad (Persero) Wahyu Utomo di pameran produk pertahanan silang Monas, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Rencananya roket ini bisa diproduksi massal pada tahun 2015. Bahkan dalam jangka panjang akan dikembangkan untuk rudal jarak jauh.
"Ini roket balistik pertama untuk pertahanan. Ke depan mengarah misil. Kita punya guidence. Pengembangan rudal sudah kesitu," sebutnya. Roket ini memiliki berat 2,5 ton dengan panjang 1 meter dan mampu menjangkau hingga jarak 15 km. Seperti diketahui selama ini Indonesia masih bergantung pada beberapa produk militer dari luar negeri seperti roket.
indonesiabim/blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar