TNI Angkatan Laut (TNI AL) menyatakan komitmennya untuk menjadi "world
class navy". Langkah itu penting mengingat Indonesia merupakan negara
maritim yang besar. Komitmen tersebut semakin kuat seiring niat Presiden
RI Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim
dunia.
"Kita banyak mengirim perwira kita ke dalam dan luar negeri untuk mengambil ilmu akademis yang mendukung kemampuan ketentaraan seperti ke AS dan Australia. Menteri Pendidikan juga memberikan dukungan 100 prajurit melanjutkan studi S2 dan S3 untuk TNI AL," kata Kadispenal Laksma TNI Manahan Simorangkir, Selasa, 28 Oktober 2014, dilansir Media Indonesia.
Menurut Kadispenal, sejumlah upaya terus dilakukan oleh TNI-AL untuk
mencapai tujuan tersebut. Mulai dari pembenahan operasional, peningkatan
kapasitas SDM, hingga pembenahan di sektor-sektor
lainnya.
Pengakuan TNI AL sebagai "world class navy" juga muncul dari berbagai pihak, termasuk dari Angkatan Laut AS (US Navy). Apalagi, selama ini TNI AL selalu turut serta dalam berbagai kegiatan angkatan laut level internasional seperti di Lebanon, Australia, dan negara-negara lainnya.
TNI AL juga terus berupaya memenuhi standar kebutuhan pokok minimum dan kelayakan alutsista hingga tahun 2026 mendatang. "Itu kampanye kita di laut meskipun kurang mendapat publikasi serta tidak mudah untuk melakukan reportase apa yang telah kita perbuat," kata Kadispenal. ''TNI-AL berharap pemenuhan alutsista yang telah dipelopori mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat diteruskan,'' tuturnya.
Sebelumnya, KASAL Laksamana TNI Dr. Marsetio melakukan pertemuan
bilateral dengan U.S. Secretary of the Navy (Menteri Angkatan Laut
Amerika Serikat) di JW Marriot Hotel, Medan, Sumatera Utara, Sabtu
malam, 25 Oktober 2014. Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai topik,
termasuk pentingnya hubungan kerja sama yang baik antara US Navy dan
TNI AL, serta potensi kerja sama militer di masa mendatang.
Sumber: Media Indonesia : Artileri
Gambar: ANT/Suryanto
0 komentar:
Posting Komentar