Dalam forum Open Innovations yang diselenggarakan minggu lalu,
Direktur Utama Foundation for Advanced Research Andrey Grigorev
mengumumkan, para peneliti saat ini sudah mulai proses pembuatan pesawat
terbang generasi keenam. Ia menjelaskan bahwa pesawat tempur model baru
tersebut akan dibuat dari material komposit.
“Tugas kami adalah menciptakan dasar bagi pembuatan pesawat tempur
generasi keenam. Saat ini, kami sedang mempertimbangkan proyek-proyek
terkait. Sebagian besar berhubungan degnan material dan mesin penggerak
pesawat,” kata Grigorev.
Tampilan Baru
Meski tahapan umum proyek ini sudah cukup jelas, belum ada pandangan
seragam mengenai prediksi bentuk pesawat tersebut dan misi apa yang akan
disematkan pada pesawat baru ini.
Badan pesawat akan dibuat dari material komposit (rekayasa campuran
dari dua bahan atau lebih) yang kuat dan ringan. Pesawat tempur ini
bukan hanya akan memiliki kecepatan supersonik, melainkan pula pada
tahap-tahap penerbangan tertentu ia juga dapat melaju dalam kecepatan
hipersonik lebih dari 6-7 Mach. Tentu tidak semua logam dapat menahan
panas yang diterima oleh badan pesawat akibat gesekan tersebut. Oleh
sebab itu, perlu material komposit baru yang dapat menjawab semua
kebutuhan tersebut.
Pesawat tempur generasi keenam ini membutuhkan mesin penggerak baru
dengan daya tinggi yang mampu bekerja tak hanya di atmosfer tetapi juga
di ruang hampa udara. Tidak menutup kemungkinan, salah satu misi pesawat
tersebut adalah terbang di ruang angkasa terbuka dan mengelilingi jalur
orbit bumi.
Selain itu, pesawat ini membutuhkan sistem penangkap gelombang dan
avionik baru yang mampu bekerja secara efektif dan stabil di setiap moda
penerbangan. Kendaraan tempur ini pun perlu media penghantar sekitar
dan harus bisa menjaga komunikasi dengan pusat komando darat dan udara,
serta satelit luar angkasa. Sistem electronic warfare pesawat ini
bertujuan meredam sistem komunikasi dan kendali milik musuh sekaligus
juga untuk menetralisasi rudal udara-ke-udara ataupun darat-ke-udara.
Saingan pesawat ini belum dapat diprediksi. Saat ini, proses
pembuatan “pesawat tempur masa depan” tersebut sedang berada dalam tahap
perancangan. Perancang sama seperti petinggi militer yang merupakan
kliennya, harus menyepakati bentuk kendaraan tempur, misi dan tujuan
pesawat, persenjataan yang melengkapinya, serta pilot yang kelak
menerbangkan pesawat ini.
Artikel ini tidak merefleksikan opini resmi RBTH. (VivaNews / RBTH Indonesia).
0 komentar:
Posting Komentar