Presiden Rusia, Vladimir Putin, minta robot itu juga bisa mengintaiSalah satu model drone amfibi yang dikembangkan Rusia. (dailiymail)
Rusia makin serius mengembangkan robot perang tak berawak. Setelah beberapa waktu lalu dilaporkan mengembangkan kendaraan serang udara tak berawak (unmanned aerial vehicle/UAV) 20 ton, kini di sebuah pangkalan militer Rusia, muncul kendaraan serang tak berawak berbasis daratan.
Dilansir Daily Mail, Jumat 24 Januari 2014, kendaraan tak berawak raksasa itu muncul dari danau dan menyusuri tempat pelatihan militer Rzhevka, Rusia.
Salah satu penampakan gambar mesin perang tak berawak Rusia yakni kendaraan mirip tank dengan ukuran raksasa dan drone kecil berbasis darat beroda enam.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyadari potensi kendaraan tak berawak di masa depan. Namun ia memastikan dalam pengembangannya, Rusia tak akan mengambil cara yang sama dikembangkan oleh negara lain.
"Hari ini, drone telah lebih banyak digunakan di belahan dunia. Kami tidak akan melakukan cara yang dilakukan negara lain," tegas Putin dalam pernyataan November tahun lalu.
Bukan Permainan
Putin menyadari kendaraan tak berawak bukan sebatas permainan saja.
"Ini bukan permainan, ini juga bukan permainan komputer. Ini adalah sistem tempur yang serius, baik untuk menyergap atau pengintaian. Dan itu benar-benar, drone memiliki prospek yang bagus," kata Putin.
Menurut Voice of Rusia, pemerintah Rusia tengah membicarakan pembentukan organisasi yang mengembangkan dan memproduksi sistem pesawat tak berawak.
Era robot tak berawak kian meendunia setelah diketahui bukan hanya tingkat negara saja yang mengembangkan robot jenis ini.
Dua perusahaan raksasa, Google dan Amazon juga telah mengadopsi robot tak beawak untuk mendukung kinerja perusahaan mereka. Amazon mengadopsi pesawat kecil tak berawak untuk tujuan mengantarkan paket ke konsumen secara lebih cepat langsung ke depan pintu rumah pelanggan.
Sedangkan raksasa internet, Google telah mengakuisisi delapaan perusahaan robotika untuk mengembangkan robot masa depan besutannya.
Dengan makin banyaknya adopsi mesin tak berawak ini, diperkirakan pada 2020 mendatang, dunia telah memasuki era perang robot tak berawak.(ren)
0 komentar:
Posting Komentar