Jumat, 08 November 2013

Kompolnas Akui Adanya ‘Keanehan’ Kasus yang Menimpa Putri


Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Hamidah Abdurrachman mengaku telah mengetahui kasus Putri Shahara (15) yang ditabrak polisi malah dijadikan tersangka oleh Polresta Banda Aceh. Kaki Putri patah dan tulangnya hancur karena ditabrak Briptu Muhammad Haikal dalam kecelakaan lalu lintas tahun lalu.

Hamidah menegaskan akan segera melakukan klarifikasi kepada pihak Polresta Banda Aceh. Sebab, dia juga merasakan ada yang aneh di dalam kasus ini. Dia juga heran kenapa Putri yang sudah menjadi korban malah ditetapkan menjadi tersangka.

"Saya sudah baca kasus tersebut. Saya juga jadi enggak paham polisi kita ini bagaimana. Kasus seperti ini juga terjadi di tempat lain, korban jadi tersangka," kata Hamidah, Rabu (6/11).

"Kalau memang demikian, Kompolnas akan melakukan klarifikasi ke Polda Aceh," ujarnya.

Hamidah menambahkan, jika nantinya memang ditemukan fakta yang tidak benar, maka Kompolnas juga akan tetap meneruskan ke Pengawas Internal Polri agar bisa melakukan pemeriksaan mendalam terhadap Briptu Muhammad Haikal.

"Lebih baik kalau saya ke sana untuk klarifikasi kasus tersebut sehingga tahu pasti apa yang terjadi," imbuh Hamidah.

Kasus ini juga sudah didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum Anak (LBH Anak) Aceh. Manager Program LBH Anak Aceh, Rudi Bastian mengungkapkan, kasus ini sudah berlangsung satu tahun, namun tidak ada penyelesaian yang konkret.

Rudi Bastian menyebutkan, persoalan ini harus diproses, bila memang ini berbelit-belit, keluarga akan membawa ke ranah hukum. "Kami dari LBH Anak siap mendampingi korban sampai ke ranah hukum," ungkap Rudi Bastian.

Ia mengatakan, Polisi tersebut justru terkesan lepas tangan, tidak mau bertanggungjawab. Justru Polresta Banda Aceh menetapkan korban menjadi tersangka.

"Ini aneh, korban dijadikan tersangka, korban pertama dipanggil 19 Juni 2013 dan 7 Oktober 2013, keluarga korban tidak mau memenuhi panggilan itu, karena sedang fokus berobat," jelas Rudi Bastian.

Mirisnya, ayah korban, Syarifuddin juga sedang sakit yaitu menderita diabetes (DM). Ia juga berprofesi sebagai anggota polisi yang bertugas di Polsek Kuta Raja. Saat ini kakinya harus diamputasi karena sudah terluka. (*/merdeka)

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *