Indonesia menghentikan seluruh kerjasama militer dengan Australia.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menarik pulang lima pesawat tempur F-16 milik RI dari Darwin, Australia, menyusul dihentikannya kerjasama militer Indonesia-Australia, Rabu 20 November 2013, sampai pemerintah Australia memberikan penjelasan resmi terkait penyadapan terhadap Presiden RI dan sejumlah pejabatnya.
Dalam keterangan resminya, Panglima TNI juga akan menarik seluruh personel pendukung pesawat tempur itu yang sedianya akan mengikuti kegiatan Air Man to Air Man Talk. Ini merupakan program kerjasama antara TNI Aangkatan Udara dengan Royal Australian Air Force (RAAF).
Markas Besar TNI juga menghentikan kerjasama penting di bidang pertukaran informasi dan intelijen.
Jenderal Moeldoko pun resmi menghentikan Latihan Bersama TNI Angkatan Darat dengan Royal Australian Army. "Kegiatan itu adalah Latihan Bersama Kartika Bura dan Latihan Bersama Down Komodo," kata dia.
Program lain yang dihentikan Indonesia adalah Latihan Bersama TNI Angkatan Laut danAustralian Navy seperti Latihan New Horizon TTX, Initial Planning Conference KAKADU, danObserver Ex Black Carilion.
"Selain itu seluruh latihan bilateral yang akan dilaksanakan TNI, baik TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU dengan Angkatan Bersenjata Australia juga dihentikan sampai waktu yang tidak ditentukan," kata Moeldoko.
Penghentian kerjasama militer ini merupakan buntut kemarahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas aksi penyadapan telepon oleh Australia. Penyadapan Australia ini dilakukan pada masa pemerintahan Perdana Menteri Kevin Rudd pada tahun 2009. (eh)
VIVAnews.com
0 komentar:
Posting Komentar