Wall Street Journal menyoroti tragedi yang terjadi di Mesir dan
menggambarkannya sebagai pembantaian yang mematikan terhadap pengunjuk
rasa di Rabi’ah al-Adawiyah, dan yang menarik Journal memperlihatkan
sebuah foto seorang wanita yang beridiri pasrah di bawah hujan peluru
dan gas yang mematikan.
Sebuah gambar memperlihatkan seorang wanita menghadapi hujan peluru
dan gas air mata dengan pasrah, ia berdiri disamping salah satu buldoser
yang sedang membongkar tenda-tenda para demonstran di Rabi’ah, sambil
berteriak lantang: “Bantu kami ya Allah, kami sama sekali tidak
bersenjata”.
The Wall Street Journal menyebut bahwa pihak keamanan melancarkan
serangan mematikan terhadap massa pendukung Mursi dan sampai saat ini
jumlah korbann terus meningkat, hal ini menunjukkan bahwa pasukan
keamanan dan penembak jitu menggunakan peluru tajam dalam membubarkan
para demonstran.
Jurnal tersebut juga menambahkan bahwa tentara Mesir melarang para
wartawan dan media masuk ke kawasan Rabi’ah Al-Adawiyah, padahal
sebelumnya mereka berjanji untuk mengizinkan para wartawan dan aktivis
Hak Asasi Manusia melaporkan proses unjuk rasa damai disana. Sementara
New York times melaporkan bahwa para polisi telah menggunakan senapan
mesin dalam melawan aksi protes paa pendukung Mursi tersebut. (hr/im).
eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar