Kopaska di pengamanan APEC 2013, Bali |
KARANG UNARANG - 1 April 2005, dua kapal TLDM dan Marine Police Malaysia buang jangkar di dekat mercusuar Karang Unarang. Upaya kapal patroli TNI AL KRI Tedong Naga mengusir mereka tak digubris.
Komandan KRI pun meminta bantuan dari personel Kopaska yang memang disiagakan di sana. Serka Ismail meminta izin komandan Tim Kopaska Lettu Berny untuk meluncur ke Kapal Malaysia.
Lettu Berny mengizinkan. Namun dia meminta Ismail tak membawa senjata agar tak terjadi kontak tembak.
Serka Ismail melaju dengan motor boat bersama Serda Muhadi dan Kelasi Satu Yuli Sungkono. Ismail memerintahkan motor boat itu melaju zigzag dengan kecepatan tinggi.
Tujuannya agar perhatian anak buah kapal (ABK) Malaysia tertuju pada motor boat. Sementara itu Ismail melompat dan berenang senyap menuju kapal Malaysia.
Tanpa diketahui satu pun ABK, Ismail naik ke atas kapal. Dia mendobrak pintu samping kapal sambil berteriak.
“Di mana kapten kapal,” bentak Ismail hingga ABK Malaysia ketakutan.
Serka Ismail pun sempat membentak seorang petugas meriam kapal Malaysia.
Kapten Kapal keluar. Dengan nada tinggi Ismail bertanya apa keperluan kapal Malaysia di tempat itu. Sang kapten menjawab normatif, hanya menjalankan perintah.
“Baiklah kalau begitu. Daerah ini adalah wilayah saya (Indonesia). Jadi setelah saya turun dari kapal ini, segera pergi dari wilayah ini. Kalau tidak jangkar akan saya putuskan,” sergah Ismail pada komandan kapal Malaysia.
Walau tak bersenjata, keberanian Ismail rupanya membuat nyali para ABK Malaysia ciut. Begitu Ismail lompat ke perahu karet, kapal pertama langsung angkat jangkar dan kabur dari Karang Unarang.
Namun kapal kedua tak mau pergi. Serka Ismail dan Tim Kopaska segera melaju. Aksi mereka dihalangi sehingga Ismail tak bisa naik kapal.
Ismail segera menuju tali jangkar. Dia berteriak sambil menggoyang-goyangkan tali jangkar.
“Kalau tidak pergi, tali jangkar ini saya ledakkan,” ancamnya.
Berhasil. Aksi ini pun membuat kapal Malaysia meninggalkan wilayah Karang Unang.
Rupanya cukup tiga orang Kopaska untuk mengusir dua kapal Malaysia.
Kopaska di pengamanan APEC 2013, Bali Kisah ini ditulis dalam buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska.
Lalu, seperti apa sebenarnya profil Komando Pasukan Katak (Kopaska TNI AL). Namanya juga pasukan khusus, tidak banyak informasi tentang pasukan ini. Namun rekan kita pocong syereem memberikan sedikit gambaran tentang Kopaska yang saat itu sedang dipersiapkan untuk melawan Pendudukan Belanda di Papua.
Pasukan Katak TNI AL (1953-1954)
Salah satu alternatif penyelesaian upaya pengembalian Irian Barat ke wilayah RI adalah dengan kekerasan. Apabila hal itu terjadi tidak mustahil bahwa TNI- AL ( ALRI) dituntut untuk menyiapkan manusia-manusia katak (Frog Man), maka pada tahun 1954 dilaksanakan “Kursus Frog Man” di Dinas Ranjau KDMS, yang diprakarsai oleh Kapt. Dch. Iskak ( waktu itu menjabat kepala dinas OPH ) dan menghasilkan 4 (empat) orang manusia katak dengan kemampuan –kemampuan yang diberikan antara lain :
1.Penyelaman
2.Demolisi Bawah Air.
3.Bangunan Kapal.
4.Ranjau dan Torpedo
Pendidikan Manusia Katak ala UDT (1958) |
Dengan telah berhasilnya Tim menyelesaikan kursusnya di UDT IRC. maka dibukalah kursus formal manusia katak dengan kurikulum sesuai dengan UDT, yang akan memberikan kemampuan-kemampuan :
1.Penyelidikan Pantai (Beach Reconnaissance )
2.Pembersihan Pantai (Beach Clearing )
3.Pembersihan Lorong Pendaratan ( Salvage Combat )
4.Demolisi Bawah Air (Underwater Demolition )
5.Raid Demolisi (Demolition Raid )
6.Penyerangan ke Kapal (Snack Attack )
Pembentukan Kopaska TNI-AL (1962) |
1).Berdasarkan Keputusan Menteri Kepala Staf Angkatan Laut no Skep. M/KSAL 5401.13 tanggal 31 Maret 1962 di bentuk dan diresmikan Komando Pasukan Katak disingkat “KOPASKA” dengan komandan yang pertama Letkol Laut OP Koesno. Adapun tugas dari Kopaska adalah sebagai berikut :
a.Reconnaissance Amfibi
b.Raid Amfibi
c.Pembersihan Pantai
d.Salvage Combat
e.Penyelaman
f.Perang Hutan Gerilya
2).Pembentukan / pendidkan pertama dengan masukan dari RPKAD dengan tujuan menyiapkan tim untuk tugas Eliminasi Instalasi Strategis (Radar) di Biak.
3).Pembentukan / penyiapan Torpedo berjiwa.
Disiapkan 3 (tiga) orang sukarelawan (Tamtama) untuk tugas eliminasi sasaran strategis yaitu kapal induk Belanda (HMS Karel Dorman). Kapal tersebut sudah siap diledakkan di Terusan Panama tapi ada perintah pembatalan dari Pemerintah RI
4).Pendidikan Pasukan Katak (Formal) dengan masukan dari Tamtama Pelaut dengan tahapan pendidikan sebagai berikut :
a.Perang Hutan / Gerilya di RPKAD Batujajar.
b.Demolisi Bawah Air di Staksal Surabaya
c.Doktrin Kapal Selam di Staksal Surabaya 5).Staf inti dan Instruktur inti adalah sebagian lulusan UDT IRC dan sebagian lulusan sekolah Demolisi Bawah Air AL Rusia.
Pembentukan Satuan khusus / Startegi Kopaska 1964
.
1).Berdasarkan Instruksi Menteri, KSAL No. Ins. M / KSAL.3401.53 tanggal 4 Desember 1964. Di bentuk kesatuan strategis/khusus di lingkungan Kopaska Angkatan Laut dengan tugas-tugas :
a.Inteligents Reconnaissance Partai Musuh.
b.Beach Clearing
c.Mengadakan serangan tiba-tiba terhadap kapal-kapal musuh dan fasilitas-fasilitasnya
d.Mengadakan Demolition Raids
e.Ship Bottom Survey dan assistensi ringan bawah air 2).Di dalam pelaksanaannya, Pendidikan / Latihan memakan waktu 1 (satu) tahun dengan pemberian kemampuan tambahan :
a.Pengetahuan Dasar Intelijen.
b.Penyamaran (Desepsi)
c.Sistem security dan warning
d.Komando hutan
e.Taktik dan Operasi
f.Menembak dan Demolisi
g.Mengenal macam-macam senjata
h.Membaca peta dan kompas
i.Infiltrasi dan Eksfiltrasi
j.Supply ekonomi
k.Penggalangan 3).Disiapkannya 5 (lima) tim untuk lima sasran objek vital.
(sumber: merdeka.com dan pocong syereem) JKGR
0 komentar:
Posting Komentar