Gelombang terhadap Kabbalah, inti sari
kedudukan ideologis Biara Sion yang kemudian menular ke Ordo Ksatria
Templar, lalu diturunkan kepada Freemason dan sebagainya yang kemudian
menjelma dalam bentuk konspirasi kelompok Neo-Con di Amerika, Judeo
Christian atau Zionis Kristian yang berasal dari The Holy Scofied Bible
dan termasuk di alam bawah sadar para pemimpin Eropa yang tergabung
dalam Uni Eropa-Oikumene negeri-negeri Kristian Eropa dan sebagainya,
membawa kita pergi jauh ke masa silam, saat Fir'aun masih disembah
sebagai Tuhan, saat Nabi Musa a.s berjuang mendakwahkan ketauhidan pada
bangsa Israil yang keras kepala di Mesir kuno.
Terdahulu usaha-usaha dari iblis
kemudian tumbuh satu kelompok manusia yang mempertuhankan dewa-dewi,
bukan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka mempertuhankan Lucifer dan
menyebut diri sebagai The Brotherhood of The Snake (Ordo atau
Persaudaraan Ular). Kelompok inilah yang kemudian menyebarkan pahamnya,
mempertuhankan Lucifer, Dewa Matahari dan Dewa-Dewi lainnya.
Asal Muasal Biarawan Sion
Knight Templar
Puncaknya pembantaian besar-besaran
terhadap para Templar yg dilakukan oleh penyelidikan Roma dengan
berbagai tuduhan mulai dari perilaku seks menyimpang hingga pemujaan
terhadap Baphomet. Hari penangkapan para Templar yang jatuh di hari
Jumaat tgl 13 hingga kini dianggap sebagai hari sial di dunia Barat.
Dari sini timbul pertanyaan, apakah
memang King Baldwin yang memberikan wilayah tersebut kepada mereka tanpa
sengaja atau sekedar para Ksatria Kuil itulah yang meminta wilayah
tersebut dengan berbagai dalih. Dari "markas" mereka yang di bangun di
atas kuil Sulaiman itulah nama Knight Templars muncul. Dari kamar-kamar
itulah secara diam-diam para Templar melakukan penggalian ke bawahnya
mencari harta yang diyakininya.
Menurut penelitian Lynn Picknett dan
Olivia Prince, 9 orang Knights Templar tersebut sesungguhnya merupakan
anggota Gereja Yohanit (gereja yang mengakui Yohanes Pembaptis sebagai
Kristian, bukan Jesus).
Banyak dugaan, selama proses penggalian,
mereka menemukan berbagai barang peninggalan dan naskah yang berisi
inti sari dari tradisi-tradisi rahsia Yahudi dan Mesir kuno. Ada di
kalangan mereka menduga, mereka menemukan "sesuatu" yang diyakini
sebagai Kabbalah, sebuah ajaran mistik kuno yang berakar-umbi pada
sejarah para Fir'aun di zaman mesir kuno. Hal tersebutlah yang mengubah
para Templars yang pada mulanya Ksatria Kristian di kemudian hari
mengadoptasikan suatu ajaran, filsafat dan keyakinan yang sama sekali
berbeda dengan Gereja.
Di akhir sejarah mereka, para Templar
menanggalkan jubah putih dan panji-panji perangnya, dan kemudian
menggantinya dengan pakaian yang biasa dikenakan para pekerja, para
tukang batu, bergabung dengan para Mason dan menguasai lodge-lodge
mereka. Tidak ada lagi Knight of Templar. Yang ada sekarang adalah
Mason.
Banyak peneliti menemukan benang merah
yang teramat kuat antara Biarawan Sion, Ksatria Templar, Freemansonry,
Rosicrusian, Illuminati dan sebagainya. Benang merah itu adalah ideologi
esotoris yang bernama Kabbalah. Perkumpulan-perkumpulan rahsia dan
sangat tertutup ini diyakini sebagai pihak yang bermain dibelakang layar
dalam berbagai peristiwa penting dunia. Perang salib misalnya, adalah
Peter si Pertapa yang merupakan anggota Ordo Kabbalah yang berada dalam
gereja Yohanit yang mula-mula memprovokasi Paus Urbanus II agar
mengakhiri Perjanjian Aelia yang berisi Perjanjian damai antara Kristian
dengan kaum Muslim yang telah ditanda-tangani oleh Khalifah Umar Bin
Khattab dan uskup Agung Jerusalem Sophronius bersamaan dengan
diserahkannya kota suci Jerusalem dari kekuasaan Kristian ke tangan kaum
Muslimin. Para Templar yang juga anggota Ordo Kabbalah Gereja Yohanit,
mereka inilah anak-anak iblis, sama sekali bukan pengawal sejati Jesus
atau Nabi Isa As.
Ada beberapa pasukan elit dan ordo yang
cukup berperanan dalam perang salib. Peranan mereka sangat signifikan,
sehingga keberadaannya tidak boleh dipandang remeh begitu saja. Berikut
adalah daftar pasukan elit/ordo khusus yang menyertai perang salib dari
kedua belah pihak.
Knight of Hospitaller
Tahun 1020, para pedagang dari Amalfi
dan Salermo, Italia atas izin Khalifah Mesir membangun rumah sakit di
Yerusalem. Pusat suaka dan medis itu dibangun atas nama St. John The
Baptist (Santo Yohannes pembaptis), melayani para peziarah Kristen yang
mengunjungi tempat kelahiran Kristus di Yerusalem.
Pada awalnya, Ordo ini hanya melayani
para peziarah disana, namun dalam waktu singkat tugasnya bertambah
selain bagian medis dan kerohanian, juga mengorganisir pengawalan bagi
para peziarah.
Setelah beberapa kali berpindah wilayah,
Knights Hospitaller berakhir di Malta. Ketika di tahun 1798 Napoleon
merebut pulau itu dalam ekspedisinya ke Mesir. Para anggota Ordo
Hospitaller kemudian berubah status dari Ksatria militer menjadi
kelompok sosial dan kemanusiaan.
Saat ini organisasi tersebut bernama
"Sovereign Military Order of Malta" berdiri sebagai organisasi
kemanusiaan dan sosial. Tetap menjadi Ksatria walau tanpa pedang, kuda
dan jubah hitam
Knights of Teutonic
Dibentuk pada penghujung abad 12 di
Acre. Pada abad pertengahan ordo ini memegang peranan penting di
Outremer. Mengawal pembiayaan jalan tol pelabuhan Acre. Setelah
kekalahan Kristian di Timur Tengah pada tahun 1187, beberapa pedagang
dari Lubeck dan Bremen mengambil inisiatif untuk mendirikan rumah sakit
yang bakal melatih akan menjadi Knight of Teutonic. Lalu bertukar
menjadi ordo militan pada tahun 1198 dan menerima perintah dari Paus
untuk mengambil alih Jerusalem dari tangan Gereja timur dan
mempertahankannya dari kaum Muslim.
Setelah terusir dari Jerusalem, ordo ini
banyak berperanan dalam perang melawan kaum non Kristiani (selain
Muslim) di Eropa. Mereka berpindah-pindah tempat di Austria, Rusia,
melawan Lithuania, Polandia dan lain-lain.
Ordo ini masih wujud hingga sekarang di
Austria, selamat dari jangkauan Napoleon (tidak seperti kakaknya,
Hospitaller). Bidang yang digarap bukan lagi militan seperti zaman dulu
tetapi bidang sosial dan kesehatan.
Tambahan buat ordo Kristian :
Teutonic Knights memiliki ciri jubah hijau (teuton) atau putih dengan lambang salib berwarna hitam. Teutonic Knights dibentuk oleh sisa-sisa para Ksatria Bavaria yang turut dalam perang salib ke-3 dibawah Frederick Barbarossa.
Hospitaller dan Teutonic memiliki
anggota wanita dan dengan jelas membagi tugas antara personel
ketenteraan (Knights) dengan personel bukan ketenteraan (Clerics)
sedangkan Templar tidak menerima anggota wanita dan tidak ada pemisahan
tugas. Semua personel Templar berasal dari kaum Knights. Jadi melakukan
tugas tempur sekaligus tugas pelayanan umat.
Jelas terlihat perbedaan ciri diantara
mereka, Templars dengan jubah putih-salib merah, Teutonic dengan jubah
hijau, Hospitallers dgn jubah hitam-salib putih/emas. Selain itu tampak
perpaduan gaya Eropa dan Timur tengah/Palestin dalam pakaian mereka
karena memang dibentuk untuk bertempur di gurun dan tanah Arab.
0 komentar:
Posting Komentar