Kamis, 17 Juli 2014

FOTO: Sejarah, Tragedi Kelam di Dieng Tahun 1979

Ada yang pernah mengetahui kasus atau tragedi mengerikan di Dieng tahun 1979?. Mungkin sebagian besar belum pernah tahu kejadian mengerikan di malam mencekam tersebut. Dikabarkan 149 orang tewas dalam peristiwa ini.

Tentunya kalian pasti pernah berkunjung ke objek wisata Dieng, pemandangan yang indah, udara yang segar, serta keramah tamahan para penduduknya. Namun dibalik semua itu, ada sebuah sejarah mengerikan yang tersembunyi dibalik semua itu.

Sebagian penduduk Desa di Dieng, pasti pernah mendengar yang namanya Tragedi Sinila. Peristiwa mencekam yang terjadi pada malam hari menjelang shubuh tepatnya pada tanggal 20 Februari 1979. Tragedi ini disebakan karena sebuah fenomena alam, yaitu letusan salah satu kawah di dataran tinggi Dieng, yaitu kawah Sinila.


Menurut sumber yang didapat dari wikipedia, kawah Sinila terletak di antara Desa Batur, Desa Sumberejo, dan Desa Pekasiran, Kecamatan Batur.

Pada malam mengerikan tersebut, Kawah Sinila meletus dan mengeluarkan banyak gas karbondioksida dari dalam kawah tersebut ke udara. Banyaknya gas beracun yang keluar dari dalam kawah, menyebabkan udara di sekitar pemu****n penduduk ikut tercemar. Para penduduk yang berlari untuk mengungsi, mau tidak mau menghirup gas beracun yang sudah mencemari udara disekitarnya.

Gambar para jenazah penduduk. maaf di spoiler
Spoiler:


Menurut berbagai data dari berbagai sumber yang dikumpulkan, 149 orang dewasa, orang tua, dan anak-anak ditemukan tewas bergelimpangan di jalan-jalan disekitar pemu****n penduduk. Bahkan tidak hanya manusia, sejumlah hewan ternak pun ikut menjadi korban dalam tragedi mengerikan ini.

Menurut sumber dari wikipedia, kawah Sinila tersebut meletus setelah sebelumnya terjadi gempa bumi di sekitar kawasan Dieng.

Mungkin ini sedikit sejarah sebuah tragedi yang amat sangat mengerikan, bayangkan saja 149 jiwa manusia harus meregang nyawa karena alam telah berbicara. Pemerintah Indonesia sendiri pun menyatakan Tragedi Kawah Sinila dieng sebagai bencana nasional.


0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *