Dokumen Family Jewels |
Badan intelijen Amerika Serikat, CIA telah merilis ratusan berkas dokumen yang dulunya berstatus rahasia. Berkas-berkas itu mencakup dokumen yang dikenal sebagai Family Jewels yang memperinci sebagian dari kegiatan ilegal CIA pada 1950-an dan 1970-an.
Dalam Dokumen tersebut menyebutkan adanya upaya pembunuhan Presiden Cuba Fidel Castro dengan memanfaatkan tokoh mafia Cuba Johny Roselli. Pihak CIA menawarkan U$ 150 ribu kepada tokoh mafia tersebut.
Roselli kemudian merekrut Salvatore Giancana kepala mafia Chicago dan penerus Al Capone yang biasa di sebut Sam Gold. Padahal kedua orang ini masuk daftar sepuluh orang yang dicari kejaksaan AS.
Rencana pembunuhan Castro semakin menyakinkan pemerintahan komunis Cuba bahwa AS mengingkan Castro mati dan adanya campur tangan negara Paman Sam itu.
Dokumen Family Jewels terdiri 700 halaman. Isi dokumen tersebut berupa tanggapan dari pejabat CIA terhadap perintah direktur CIA James Schlesinger. Mereka sangat prihatin dengan keterlibatan CIA dalam skandal Watergate.
Skandal ini terjadi sebelum James Schlesinger menjabat Direktur CIA. Para pejabat CIA juga meminta CIA menginformasikan semua kegiatannya yang berada di luar jalur aturan CIA tersebut.
Skandal Watergate sendiri terjadi pada tanggal 17 Juni 1972, ketika lima orang anggota tim pemenangan pemilu Nixon ditangkap atas tuduhan memasang penyadap suara di markas Partai Demokrat yang terletak di kompleks Watergate, Washington.
Namun demikian, pemerintahan Nixon yang berasal dari Partai Republik menyangkal keterlibatan mereka dalam kasus ini. Senat AS kemudian mengadakan penyelidikan atas kasus ini dan terbukti bahwa penyadapan itu dilakukan dengan sepengetahuan Gedung Putih.
Profesor Archibald Cox yang menjadi penuntut khusus dalam perkara ini bahkan juga menemukan bukti bahwa tim pemenangan pemilu Nixon telah melakukan penyadapan terhadap banyak orang dan mereka juga memberikan sumbangan kepada Partai Republik dengan imbalan konsesi politik.
Dokumen Family Jewels memperinci aksi pembunuhan, kegiatan mata-mata dalam negeri, penyadapan dan penculikan. Selain itu, dokumen ini menyebutkan dikurungnya agen KGB yang membelot, Yuriy Ivanovich Nosenko, pada pertengahan tahun 1960-an.
Dokumen lain juga memuat penyadapan dan pengawasan terhadap wartawan, termasuk kolumnis Jack Anderson yang pada 1972 membeberkan sejumlah skandal.
Dokumen rahasia itu secara rinci pula menyebutkan langkah ilegal pemerintah AS memata-matai warganya yang menentang Perang Vietnam dan tokoh penting jurnalis di era 1970-an serta melakukan uji coba penggunaan obat-obatan.
CIA menyiapkan rencana mengawasi warga AS yang menentang Perang Vietnam dengan membuka surat pribadi mereka yang dikirim ke dan dari Cina dan Uni Soviet, termasuk empat surat kepada aktris Jane Fonda.
Juga terungkap rencana membunuh pemimpin anti-kolonial Kongo Lumumba, yang ditumbangkan melalui kudeta pada 1960 dan diyakini didukung oleh CIA, serta orang kuat Rep Dominika Trujillo yang tewas ditembak lawan politiknya tahun 1996.
Sekitar 1950 di beberapa negara dunia ketiga AS yang dinyatakan berbahaya bagi eksistensi AS, pihak CIA sudah menyiapkan operasi intelijen.
Biasanya CIA memanfaatkan kelompok oposisi. Sering terjadi pembunuhan lawan politik. Semua kejadian ini tidak lain ulah dari CIA.
Dalam Dokumen tersebut menyebutkan adanya upaya pembunuhan Presiden Cuba Fidel Castro dengan memanfaatkan tokoh mafia Cuba Johny Roselli. Pihak CIA menawarkan U$ 150 ribu kepada tokoh mafia tersebut.
Roselli kemudian merekrut Salvatore Giancana kepala mafia Chicago dan penerus Al Capone yang biasa di sebut Sam Gold. Padahal kedua orang ini masuk daftar sepuluh orang yang dicari kejaksaan AS.
Rencana pembunuhan Castro semakin menyakinkan pemerintahan komunis Cuba bahwa AS mengingkan Castro mati dan adanya campur tangan negara Paman Sam itu.
Dokumen Family Jewels terdiri 700 halaman. Isi dokumen tersebut berupa tanggapan dari pejabat CIA terhadap perintah direktur CIA James Schlesinger. Mereka sangat prihatin dengan keterlibatan CIA dalam skandal Watergate.
Skandal ini terjadi sebelum James Schlesinger menjabat Direktur CIA. Para pejabat CIA juga meminta CIA menginformasikan semua kegiatannya yang berada di luar jalur aturan CIA tersebut.
Skandal Watergate sendiri terjadi pada tanggal 17 Juni 1972, ketika lima orang anggota tim pemenangan pemilu Nixon ditangkap atas tuduhan memasang penyadap suara di markas Partai Demokrat yang terletak di kompleks Watergate, Washington.
Namun demikian, pemerintahan Nixon yang berasal dari Partai Republik menyangkal keterlibatan mereka dalam kasus ini. Senat AS kemudian mengadakan penyelidikan atas kasus ini dan terbukti bahwa penyadapan itu dilakukan dengan sepengetahuan Gedung Putih.
Profesor Archibald Cox yang menjadi penuntut khusus dalam perkara ini bahkan juga menemukan bukti bahwa tim pemenangan pemilu Nixon telah melakukan penyadapan terhadap banyak orang dan mereka juga memberikan sumbangan kepada Partai Republik dengan imbalan konsesi politik.
Dokumen Family Jewels memperinci aksi pembunuhan, kegiatan mata-mata dalam negeri, penyadapan dan penculikan. Selain itu, dokumen ini menyebutkan dikurungnya agen KGB yang membelot, Yuriy Ivanovich Nosenko, pada pertengahan tahun 1960-an.
Dokumen lain juga memuat penyadapan dan pengawasan terhadap wartawan, termasuk kolumnis Jack Anderson yang pada 1972 membeberkan sejumlah skandal.
Dokumen rahasia itu secara rinci pula menyebutkan langkah ilegal pemerintah AS memata-matai warganya yang menentang Perang Vietnam dan tokoh penting jurnalis di era 1970-an serta melakukan uji coba penggunaan obat-obatan.
CIA menyiapkan rencana mengawasi warga AS yang menentang Perang Vietnam dengan membuka surat pribadi mereka yang dikirim ke dan dari Cina dan Uni Soviet, termasuk empat surat kepada aktris Jane Fonda.
Juga terungkap rencana membunuh pemimpin anti-kolonial Kongo Lumumba, yang ditumbangkan melalui kudeta pada 1960 dan diyakini didukung oleh CIA, serta orang kuat Rep Dominika Trujillo yang tewas ditembak lawan politiknya tahun 1996.
Sekitar 1950 di beberapa negara dunia ketiga AS yang dinyatakan berbahaya bagi eksistensi AS, pihak CIA sudah menyiapkan operasi intelijen.
Biasanya CIA memanfaatkan kelompok oposisi. Sering terjadi pembunuhan lawan politik. Semua kejadian ini tidak lain ulah dari CIA.
Muncul persekongkolan antara pejabat CIA dengan intelijen swasta Rapat di Gedung Putih (Ist) |
Terkait Family Jewels, pihak pemerintah AS berupa menutup kasus ini. Akibat kejadian ini bisa terjadi karena pada 1977 Kongres AS tidak melakukan pengawasan yang benar jalannya pemerintahan AS.
Di dalam Kongres AS terjadi koalisi politik yang membenarkan intelijen bertindak di luar prosedur. Walaupun ada kritikan dari media sayap kiri, persekongkolan ini tetap berjalan.
Kemunculan persoalan ini disebabkan adanya pihak swasta yang melakukan operasi rahasia dan mendapat dukungan media sayap kanan. Kedua faktor ini yang menyebabkan tindakan kriminal CIA sangat sulit dibuka.
Dukungan media sangat mudah mempengaruhi warga AS untuk tidak mempercayai adanya tindakan kriminal CIA. Opini yang terbangun, CIA sebagai ujung tombak keamanan negara AS, karena fungsinya hanya memberikan informasi penting untuk keamanan negara AS.
Berdasarkan UU intelijen AS, CIA hanya memberikan informasi. Kalaupun menjalankan operasi intelijen maka itu harus dapat dipertanggungjawabkan di depan Kongres. Bahkan publik AS dapat menilai sepak terjang CIA.
Karena kemahiran media sayap kanan yang mendukung ini, berbagai isu negatif terhadap sepak terjang CIA dapat ditangani secara cepat.
Adanya kasus ini karena pihak swasta mempunyai motif ekonomi, berkeinginan mendapatkan “kue” operasi intelijen yang dijalankan CIA. Dari sinilah muncul persekongkolan antara pejabat CIA dengan intelijen swasta.
Untuk mendapatkan proyek ini, dibuatlah sebuah skenario adanya ancaman dari negara lain, ataupun membuat kedua negara berperang. Tentunya proyek-proyek ini dananya miliaran juta dollar AS.
Selama beberapa dekade di Washington telah terjadi kecurangan. Hal ini bisa dilihat dari dokumen Family Jewels di mana pada 1973 ada tindakan yang aneh dari pejabat CIA yang mengikuti perintah Direktur CIA James Schlesinger.
Adapun tindakan tersebut berupa pengiriman orang-orang CIA di beberapa negara seperti Irak. Mereka ini tidak ada dalam peraturan CIA maupun rencana operasi intelijen. Mereka ini bertindak atas kepentingan kelompok maupun pribadi masing-masing.
Sejak saat itu, terjadi pola hubungan dari CIA ke Gedung Putih secara tertutup dan penuh kebohongan. Sementara itu, media sayap kanan melakukan kebohongan dengan menampilkan pada sampul depan kemarahan seseorang terhadap orang yang menuduh adanya persekongkolan Gedung Putih dan CIA.
Melihat situasi tersebut banyak wartawan yang berupaya membuka skandal ini. Tapi dari kelompok profesi wartawan lainnya upaya ini mendapat ejekan dan dikucilkan karena upaya pembongkaran ini merupakan sesuatu yang berada di luar arus utama pemberitaan media AS.
Dalam lingkungan seperti ini, akan sangat sulit bagi media untuk melakukan penyelidikan Family Jewels. Padahal sampai saat ini ada sebagian dari pejabat pemerintah AS dan jurnalis dengan gigih dan keberaniannya melakukan penyelidikan penyebab munculnya Family Jewels.
Michael Hayden sebagai Direktur CIA yang membuka dokumen ini harus segera mengungkap motif tindakan CIA pada waktu itu. Sebagai seorang yang mempunyai kewenangan ia dapat meminta pertanggungjawaban para mantan pejabat CIA yang terlibat pada peristiwa 1950 dan 1970.
Upaya yang ia lakukan bisa diibaratkan seperti anak kecil yang bermain artinya tidak mempunyai harapan menyelesaikan kasus ini.
Dokumen ini juga menceritakan hubungan CIA dengan jaringan teror sayap kiri Amerika Latin yang terkenal dengan Operasi Condor, yang membawa serangkaian pembunuhan internasional termasuk serangan teroris.
Dalam menjalankan operasi ini terjadi perdebatan di CIA terkait pembunuhan warga Chile Orlando Letelier dan pekerja AS Ronni Moffitt di jalanan Washington pada 1976.
Pihak AS tidak mengungkap pembunuhan ini, bahkan menjadi misteri.
CIA juga merencanakan pembunuhan terhadap para pemimpin pemerintah Cile. Adapun caranya dengan melakukan infiltrasi di negara tersebut. Pihak CIA mengirimkan beberapa agen yang disusupkan di jajaran pemerintahan, aparat keamanan bahkan sampai petugas kebersihan istana.
Belum cukup untuk membunuh Fidel Castro, pihak CIA melakukan aksi teror seperti pengeboman yang dilakukan teroris terhadap Cuba Airline pada Oktober 1978 yang menewaskan 73 termasuk satu tim olah raga anggar.
Aksi teror ini dilakukan sangat rapi. Sebetulnya pihak maskapai penerbangan tidak menyangka akan terjadi peristiwa tersebut. Karena pemerintah Kuba sangat selektif terhadap orang asing.
Ternyata Orlando Bosh dan Posada Luis pelaku teror ini menggunakan paspor dari negara lain.
Richard Nixon (Ist) |
Mereka pun sudah melakukan kontak dengan warga Kuba yang menjadi agen CIA. Rencana ini sebetulnya mendapat penolakan dari pejabat CIA, tapi karena ada pihak lain yang bermain, aksi ini tetap berjalan. Banyak informasi yang sengaja ditutupi menjadi misteri
Pada 1980 CIA mempunyai konsep yang disebut “perception managemen” yang bertujuan mempengaruhi warga AS mempercayai kebijakan politik luar negeri AS di beberapa negara.
Direktur CIA William Casey mengambil secara langsung kepentingan dalam membangun operasi “perception management” yang bermarkas di Dewan Keamanan Nasional di bawah bimbingan pejabat lama CIA Walter Raymond Jr.
Walaupun Raymond bisa dikatakan orang luar CIA, ini menunjukkan adanya pergeseran di NSC (National Security Council).
Mantan pejabat pemerintahan Reagan, Howard Teicher telah menulis pernyataan yang disertai sumpah bahwa Wakil Presiden George HW Bush, Direktur CIA William Casey dan wakilnya Robert Gates memainkan aturan rahasia dalam memberikan bantuan militer ke pemerintah Saddam Husain.
Apakah CIA menyadari kegiatan pada 1985 yang dilakukan sekretaris pertahanan Casper Weinberger dan pembantunya Jenderal Colin Powel, yang menyusun pengiriman senjata ilegal ke Iran?
Penasehat keamanan nasional Ronald Reagan, Robert McFarlane memberikan kesaksian bahwa operasi intelijen yang dilakukan Weinberger dan Powell pada 1985 dengan memberikan bantuan senjata AS melalui Israel.
Weinberger menolak informasi ini sedangkan Powel mengakui mengalami gangguan ingatan. Presiden George HW Bush juga menutup informasi ini dengan memberikan pengampunan Weinberger pada saat Natal 1992.
Banyak sekali kemungkinan pertanyaan untuk Family Jewels, termasuk perang terhadap teror, penyiksaan, menghilangkan seseorang, penjara rahasia, dan pembunuhan.
Gates dan kelompok Republik termasuk Colin Powell dan Ronald Reagan seharusnya dipertanyakan di depan Kongres AS terkait kegiatan CIA pada 1970 dan 1980.
Kendala yang dihadapi untuk membuka persoalan ini karena melibatkan Presiden George HW Bush, ayah dari Presiden Bush. Selain itu melibatkan sekretaris pertahanan Robert Gates dan beberapa tokoh Republik, Colin Powel serta Ronald Reagan.
★
0 komentar:
Posting Komentar