Di mana komunitas Islam di Eropa paling tersembunyi? |
Nicolo Degiorgis, fotografer kenamaan penerima banyak penghargaan, mungkin yang paling tahu, yaitu Italia.
Italia adalah rumah bagi 1,7 juta Muslim, termasuk 20 ribu mualaf, namun
mereka seolah tidak diketahui komunitas Muslim di Eropa lainnya.
Degiorgis mengungkapnya dalam sebuah buku bertajuk Muslim Tersembunyi.
Martin Parr, dalam kata pengantar, menulis; "Di Italia, hak beribadah
tertera dalam konstitusi, tapi 1,7 juta Muslim hanya memiliki delapan
masjid."
Akibatnya, masih menurut Parr, Muslim harus beribadah di gudang-gudang
tak terpakai, toko-toko, dan pabrik-pabrik tua. Mereka membentuk
kelompok-kelompok, dan secara rutin menjalankan ibadah harian dan shalat
Jumat.
Yang tidak mendapatkan gedung kosong, terpaksa beribadah di tempat
terbuka. Atau, sama sekali tidak menjalankan shalat berjamaan.
Degiorgis tidak hanya mengungkap kesulitan beribadah Muslim Italia, tapi
mengemukakan penyebab semua itu. Di utara Italia, misalnya, Muslim dan
Muslimah tidak bisa seenaknya memperlihatkan eksistensinya karena
kuatnya pengaruh Lega Nord -- kelompok garis keras anti-imigran dan
anti-Islam.
Perlawanan bukan tidak ada, tapi Muslim kesulitan mendapatkan simpati.
Akibatnya, Muslim di Treviso -- tidak disebutkan berapa jumlahnya --
membeli sebuah bangunan untuk dijadikan tempat shalat berjamaan.
"Muslim beberapa kali meminta ijin untuk mengubah bangunan itu menjadi
masjid, tapi otoritas lokal menolak keras," kata Degiorgis.
Buku dilengkapi gambar-gambar menarik kehidupan Muslim, terutama saat
beribadah malam dan dini hari. Untuk semua kerja kerasnya mengungkap
Muslim Tersembunyi di Italia, Degiorgis mendapatkan penghargaan pada
festival Rencontres d'Arles photography.
0 komentar:
Posting Komentar