Berbagai konsep senjata militer yang unik dan aneh banyak tercipta di
abad 20, sebagian gagal dan sebagian lainnya berhasil dibuat. Di bawah
ini adalah tujuh dari sekian banyak konsep senjata aneh yang pernah
dibuat di dunia.
Bom Kelelawar
Konsep bom kelelawar dimaksudkan Amerika Serikat sebagai senjata eksperimental yang memanfaatkan kelelawar untuk mengirimkan bom kecil (bom pembakar) terhadap kota-kota Jepang selama Perang Dunia II. Idenya adalah melengkapi kelelawar dengan bahan peledak dan melepaskannya di langit kota-kota Jepang. Kemudian kelelawar bertebaran secara diam-diam dan ketika subuh akan mencari tempat hinggap (perlindungan) di sudut atau celah-celah bangunan, dimana disana bom akan meledak.
Gambar: hushkit.wordpress.com |
Untuk memuluskan tujuan ini, dipilihlah kelelawar Mexican Free-tailed.
Ribuan kelelawar ini ditangkap dan dimasukkan ke kontainer pendingin
untuk hibernasi buatan. Uji coba pertama di Muroc Dry Lake gagal karena
banyak kelelawar yang tidak bisa bangun dari hibernasi dan jatuh ke
tanah setelah dilepaskan dari pesawat pembom medium B-25 Mitchell di
ketinggian 5.000 kaki.
Ketika diuji coba dengan menggunakan bom asli hasilnya cukup bagus,
namun banyak kelelawar yang yang lepas dan membakar fasilitas Angkatan
Darat AS. Setelah melakukan uji coba dengan 6.000 kelelawar, akhirnya
program ini dibatalkan karena terlalu berisiko mengingat kelelawar sulit
dikendalikan.
Rudal Merpati
Rudal merpati berasal dari proyek Pigeon (juga disebut proyek Orcon).
Proyek ini merupakan eksperimen dari Burrhus Frederic Skinner, seorang
psikolog dan analis perilaku Amerika Serikat untuk mengembangkan sistem
rudal yang diarahkan (guide) dengan burung merpati selama Perang Dunia
II.
Nose cone rudal dibagi menjadi 3 kompartemen yang masing-masing diisi burung merpati. |
Konsep utamanya adalah membagi nose cone (bagian depan rudal yang
berbentuk kerucut) menjadi tiga kompartemen yang dilengkapi dengan lensa
yang akan memproyeksikan gambar dari target ke layar bagian depan. Pada
tiap-tiap kompartemen akan ditempatkan seekor burung merpati yang
bertugas memandu rudal ke target (rencananya target kapal perang).
Ketika target sudah terlihat pada layar, merpati akan mematuki gambar
target pada layar. Jika 2 atau 3 merpati merpati mematuk ke tengah
layar, artinya arah rudal sudah tepat, tapi jika 2-3 merpati mematuk
tidak ditengah layar maka melalui sensor yang tersambung dengan kontrol
penerbangan rudal, rudal akan berubah arah sesuai arah patukan merpati.
Karena konsep ini membutuhkan respon yang cepat dan merpati harus
mengenali targetnya, merpati-merpati ini sebelumnya sudah dilatih untuk
mematuk gambar target, sekali mereka mematuk akan diberi satu jagung,
semakin cepat mematuk semakin banyak jagung yang diperoleh. Namun karena
terkendala masalah pendanaan dan pemerintah Amerika Serikat lebih
memilih mengembangkan sistem bimbingan elektronik, proyek ini akhirnya
dibatalkan.
Anjing Anti Tank
Anjing anti tank diperkenalkan oleh Uni Soviet untuk meledakkan
tank-tank Jerman selama Perang Dunia II. Sejumlah besar anjing dilatih
untuk membawa bahan peledak ke arah tank tempur, kendaraan lapis baja
dan target-target militer lainnya.
Gambar: Today I Found Out |
Konsep awalnya, anjing-anjing ini dilatih untuk membawa dan menjatuhkan
bom di dekat tank lalu meninggalkan lokasi, bom kemudian akan diledakkan
dengan remot atau timer. Namun proses pelepasan bom oleh anjing
ternyata sangat rumit dan memakan waktu, akhirnya konsep diubah dengan
meledakkan bom bersama anjing.
Meski sudah dilatih, anjing-anjing anti tank ini tidak membuat kerusakan
yang berarti bagi Jerman, hal ini karena naluri alami hewan yang takut
akan suara bising dan senjata api. Bahkan beberapa dari anjing-anjing
ini malah mendekati tank-tank milik Soviet sendiri. Hingga tahun 1996,
pelatihan anjing anti tank masih terus dilakukan meskipun tidak terbukti
efisien di medan perang.
Bom Tikus
Bom tikus adalah bom yang diinginkan oleh pasukan khusus Inggris
(British Special Operations Executive/SOE) selama Perang Dunia II untuk
meledakkan fasilitas Jerman. SOE membeli sekitar seratus tikus, lalu
bahan peledak plastik diisikan di dalam tubuh tikus kemudian dijahit.
Tikus dibunuh dan bahan peledak plastik dimasukkan ke tubuhnya. |
Rencananya bom tikus ini akan disebarkan di tumpukan batubara di dekat
ruang boiler fasilitas Jerman seperti lokomotif, pabrik, pembangkit
listrik dengan harapan tikus-tikus ini akan dibuang dan dibakar oleh
stoker (penyekop batubara) tungku, sehingga boiler ikut meledak. Meski
bom tikus itu hanya diisi bahan peledak kecil, namun penetrasi dari
ketel uap bertekanan tinggi dapat memicu ledakan boiler.
Bom-bom tikus ini tidak pernah meledak, karena penyebaran bom tikus yang
pertama berhasil dicegat Jerman dan rahasia pun terungkap. Jerman
kemudian memamerkan bom tikus sitaan tersebut di sekolah tinggi militer
mereka dan selanjutnya melakukan pencarian bom tikus lainnya. Inggris
gagal? Tidak. Terungkapnya konsep bom tikus ini malah membuat Jerman
banyak mengerahkan sumber dayanya untuk mencarinya. SOE sendiri
mengatakan bahwa operasi itu telah sukses.
Torpedo Batubara
Torpedo batubara diciptakan oleh Thomas Edgeworth Courtenay dari
Konfederasi Dinas Rahasia (Confederate Secret Service) selama Perang
Saudara Amerika. Juga disebut sebagai bom batubara, torpedo batubara
adalah besi cor kosong yang diisi dengan bubuk mesiu dan dilapisi
batubara sehingga menyerupai gumpalan batubara.
Gambar: cbbic.sharepoint.com |
Mirip dengan konsep bom tikus, torpedo batubara ini akan ditempatkan di
tumpukan batubara yang digunakan kapal-kapal bertenaga uap Uni Angkatan
Laut (Union Navy) untuk meledakkan boiler, yang mana baru akan meledak
ketika disekop oleh stoker ke dalam tungku kapal.
Kehancuran yang diciptakan oleh torpedo batubara ini masih belum
diketahui karena tidak ada bukti resmi yang mengungkapkan rincian
ledakan kapal yang sesungguhnya.
Bom Balon
Bom balon adalah balon hidrogen yang dirancang untuk membawa bahan
peledak ringan (bahan pembakar), dikembangkan oleh Jepang selama Perang
Dunia II untuk menciptakan kebakaran di kota-kota dan hutan Amerika
Serikat dan Kanada.
Gambar: Museum Nasional USAF |
Selama Perang Dunia II, Jepang diketahui telah meluncurkan lebih dari
9.000 bom balon, dan sekitar 300 diantaranya ditemukan di Amerika Utara.
Meskipun tidak menyebabkan kerusakan yang berarti, bom balon Jepang ini
sempat menewaskan enam orang, menjadikan para korban sebagai
satu-satunya korban yang tewas akibat serangan musuh di wilayah Amerika
selama Perang Dunia II.
Bom balon diketahui terakhir disebarkan Jepang pada bulan April 1945 dan
pada bulan yang sama Jepang menghentikan proyek ini karena dinilai
tidak efektif.
Senjata Skunk
Skunk adalah malodorant non mematikan yang dikembangkan oleh Rafael Armament Development Authority untuk Angkatan Pertahanan Israel. Senjata ini digunakan untuk membubarkan massa atau demonstran yang berbuat rusuh. Sejata skunk akan ditembakkan dengan meriam air dari jarak yang aman untuk membubarkan kerumunan.
Skunk adalah malodorant non mematikan yang dikembangkan oleh Rafael Armament Development Authority untuk Angkatan Pertahanan Israel. Senjata ini digunakan untuk membubarkan massa atau demonstran yang berbuat rusuh. Sejata skunk akan ditembakkan dengan meriam air dari jarak yang aman untuk membubarkan kerumunan.
Gambar: טל קינג/Wiki Common |
Sesuai dengan namanya yang berasal dari hewan "skunk" atau kita kenal
dengan sigung, terkena siraman atau embun senjata ini ini akan
menimbulkan bau busuk yang menyengat dan akan melekat pada pakaian
hingga lima tahun (bila tidak dicuci). Sebagaimana yang digambarkan oleh
reporter BBC saat meliput aksi pengendalian massa pada September 2008,
reporter BBC itu mengatakan: "Bayangkan yang terburuk, sesuatu yang
paling busuk yang pernah ada. Baunya seperti campuran daging busuk, kaus
kaki tua yang tidak dicuci selama berminggu-minggu, dan bau menyengat
selokan yang terbuka. Lalu, bayangkan (Anda) tidak akan bisa
menghilangkan baunya (dari badan) selama setidaknya tiga hari, tidak
peduli seberapa sering Anda mandi."
Senjata skunk dianggap lebih efektif dan tidak berbahaya dibandingkan
dengan penggunaan peluru karet atau gas air mata yang biasa digunakan
aparat kepolisian. Hingga kini Israel masih terus menggunakannya untuk
menghadapi demonstran-demonstran Palestina dan juga berniat menjualnya
ke negara lain.
0 komentar:
Posting Komentar