Para pasukan NATO siap beraksi dalam 48 jam untuk merespons Rusia yang melakukan intervensi di Ukraina. | (Inserbia) |
MOSKOW - Penambahan pasukan NATO di wilayah Ukraina timur dianggap oleh Rusia hanya akan memperkeruh kondisi di wilayah tersebut.
Mikhail Popov, Wakil Kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia menyatakan
Moskow akan menyesuaikan kebijakan pertahanan sesuai dengan kondisi di
lapangan.
“Tindakan yang direncanakan NATO yang akan dibahas pertemuan puncak di Wales akhir pekan nanti adalah bukti keinginan Amerika Serikat (AS) dan pemimpin NATO untuk melanjutkan ketegangan menjengkelkan dengan Rusia,” ucap Popov, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (2/9/2014).
Menurut Popov, tindakan yang dilakukan oleh NATO mungkin akan membuat Rusia bersiaga penuh di wilayah perbatasan. “Hal ini akan dipertimbangkan sebagai salah satu ancaman militer asing ke Rusia,” Popov menambahkan.
“AS dan para pemimpin NATO meyakinkan Moskow bahwa mereka bukanlah musuh Rusia dan tidak akan pernah menyerang Rusia. Tapi, apa yang mereka rencanakan tidak menunjukan hal tersebut. Mereka memaksa kita untuk yakin dengan niat baik mereka, tapi pengalaman kami mengatakan sebaliknya,” ungkap Popov.
Sebelumnya, Sekertaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon kecewa dengan upaya yang dilakukan oleh Barat dan sekutunya dengan mengerahkan kekuatan militer tambahan. Ki-moon menegaskan, kekuatan militer bukanlah solusi untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
“Tindakan yang direncanakan NATO yang akan dibahas pertemuan puncak di Wales akhir pekan nanti adalah bukti keinginan Amerika Serikat (AS) dan pemimpin NATO untuk melanjutkan ketegangan menjengkelkan dengan Rusia,” ucap Popov, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (2/9/2014).
Menurut Popov, tindakan yang dilakukan oleh NATO mungkin akan membuat Rusia bersiaga penuh di wilayah perbatasan. “Hal ini akan dipertimbangkan sebagai salah satu ancaman militer asing ke Rusia,” Popov menambahkan.
“AS dan para pemimpin NATO meyakinkan Moskow bahwa mereka bukanlah musuh Rusia dan tidak akan pernah menyerang Rusia. Tapi, apa yang mereka rencanakan tidak menunjukan hal tersebut. Mereka memaksa kita untuk yakin dengan niat baik mereka, tapi pengalaman kami mengatakan sebaliknya,” ungkap Popov.
Sebelumnya, Sekertaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon kecewa dengan upaya yang dilakukan oleh Barat dan sekutunya dengan mengerahkan kekuatan militer tambahan. Ki-moon menegaskan, kekuatan militer bukanlah solusi untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
0 komentar:
Posting Komentar