Piring Terbang Sampai Pengendali Otak, Ini 7 Proyek Rahasia CIA!
Sudah jadi pengetahuan umum,
Pemerintah Amerika Serikat, lewat militer dan CIA, punya banyak proyek
rahasia, yang bahkan tak diketahui publiknya sendiri. Menjadi subyek
teori konspirasi.
Dokumen-dokumen yang belakangan
terungkap ke publik mengungkap keberadaan sejumlah proyek itu, dari yang
dirasa lucu, hingga yang berakibat mengerikan. Dari proyek rahasia
Angkatan Udara AS membuat piring terbang supersonik hingga penelitia era
Perang Dunia II yang menghasilkan senjata pemusnah massal bom atom.
Berikut 7 proyek rahasia militer AS atau CIA yang terkuak ke publik
Proyek Manhattan
Ini adalah proyek yang berujung pada
kematian ratusan ribu orang. Dimulai diam-diam pada tahun 1939, Proyek
Manhattan, menghasilkan bom atom pertama di muka Bumi.
Riset dipimpin fisikawan Amerika Julius
Robert Oppenheimer, kendali proyek secara keseluruhan ada di tangan
Mayor Jenderal Leslie Groves dari US Army Corps of Engineers.
Meski melibatkan 30 tempat riset dan
produksi yang berbeda, Proyek Manhattan sebagian besar proyeknya
dilaksanakan di tiga tempat rahasia: Hanford di Washington, Los Alamos
di New Mexico, dan Oak Ridge di Tennesse --yang lokasinya dirahasiakan
sampai akhir Perang Dunia II.
Proyek Manhattan menghasilkan rancangan,
produksi, dan peledakan dari tiga bom nuklir pada 1945. Yang pertama,
menggunakan plutonium dibuat di Hanford, dites pada 16 Juli di Situs
Trinity, tes nuklir pertama dunia, dekat Alamogordo, New Mexico. Ledakan
menciptakan awan cendawan (jamur) yang membentang selebar 12.200 meter.
Kekuatannya setara dengan 15 ribu TNT.
Sebulan kemudian Jepang jadi lokasi uji
coba. Bom uranium disebut Little Boy diledakan pada 6 Agustus di kota
Hiroshima, Jepang. Yang ketiga, bom plutonium disebut Fat Man, diledakan
pada 9 Agustus di atas kota Nagasaki. Sebuah tragedi di akhir Perang
Dunia II yang merenggut ratusan ribu nyawa. Dua bom di Jepang adalah
satu-satunya senjata nuklir, sampai saat ini, yang digunakan dalam
perang.
Hari ketika bom atom meledak,
Oppenheimer bersorak atas kesuksesan misinya. Namun beberapa bulan
kemudian ia menyesal bukan main. Apalagi, Pemerintah AS menggunakan
tragedi Hiroshima untuk mempercepat perlombaan senjata nuklir dan bukan
untuk menciptakan perdamaian dunia.
Suatu hari ia bertemu Presiden Harry S.
Truman di Gedung Putih dan berkata, "Pak Presiden, aku merasa tanganku
berlumuran darah," kata dia, merujuk pada Tragedi Hiroshima-Nagasaki,
seperti dimuat Daily Mail. Pernyataan yang membuat Truman marah dan
menyebut Oppenheimer sebagai 'ilmuwan cengeng'.
Pernyataan yang sama diucapkan Oppenheimer 20 tahun kemudian. "Saat ini aku menjadi Kematian. Penghancur dunia."
Operasi Paperclip
Pada September 1946, Presiden Harry
Truman memberikan izin berlangsungnya sebuah program yang diberi nama
Operasi Paperclip -- yang bertujuan 'mencuri' ilmuwan dari Nazi Jerman
dan memindahkan mereka ke AS.
Para pejabat dari Office of Strategic
Services (cikal bakal CIA) merekrut ilmuwan- ilmuwan Jerman untuk
membantu pembangunan di Negeri Paman Sam setelah perang -- sekaligus
memastikan pengetahuan ilmiah yang berharga dan strategis tak jatuh ke
tangan Uni Soviet, serta Jerman Barat dan Jerman Timur.
Kala itu, pencapaian teknologi Jerman mengejutkan para ilmuwan Sekutu yang ikut dengan pasukan invasi ke Jerman pada tahun 1945.
Roket supersonik, gas syaraf, pesawat
terbang jet, rudal jelajah, teknologi stealth dan bahan lapis baja yang
lebih keras adalah beberapa teknologi terobosan yang dikembangkan di
dalam laboratorium dan pabrik Nazi, bahkan saat Jerman hampir kalah
perang.
Amerika Serikat dan Uni Soviet-lah, pada
awal-awal Perang Dingin, yang bersaing dan berpacu dengan waktu untuk
menemukan rahasia ilmiah Hitler yang belum terungkap.
Pada Mei 1945, pasukan legiun Stalin
berhasil menguasai beberapa laboratorium penelitian atom di Institut
Kaiser Wilhelm yang terkenal di pinggiran Berlin. Ini memberi mereka
teknologi yang kemudian digunakan untuk membangun gudang senjata nuklir
Soviet.
Sementara, Salah satu ilmuwan yang
direkrut adalah ahli roket, Wernher von Braun, yang menjadi otak misi
Apollo Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dia mestinya tak masuk
kriteria karena keterkaitannya dengan Nazi. Von Braun adalah anggota
berbagai organisasi Nazi dan memegang jabatan di pasukan khusus Nazi,
SS.
Tidak lama kemudian Mayor Jenderal Hugh
Knerr, wakil panglima pada Angkatan Udara AS di Eropa menulis:
"Pendudukan lembaga ilmiah dan industri Jerman mengungkapkan kenyataan
yang mengejutkan bahwa kami sangat terbelakang dalam banyak lapangan
penelitian," demikian Liputan6.com kutip dari BBC.
"Kalau kami tidak meraih
kesempatan ini untuk menguasai alat dan otak yang mengembangkan
teknologi itu dan mempekerjakan mereka, kami akan tetap tertinggal
bertahun-tahun."
Proyek Grudge
Sementara Area 51 tak secara khusus
ditujukan untuk meneliti makhluk ekstrateresterial, Angkatan Udara AS
diam-diam menyelidiki eksistensi UFO.
Proyek Grudge, adalah program jangka
pendek yang diluncurkan pada 1949 untuk menyelidiki benda terbang aneh,
seperti piring terbang. Misi ini melanjutkan program sebelumnya yang
dinamakan Proyek Sign -- yang melaporkan pada 1949 bahwa sebagian
penampakan diduga UFO sejatinya adalah pesawat terbang -- yang tak ada
data khusus untuk menentukan asal usulnya.
Kritik terhadap Project Grudge, bahwa
program tersebut semata-mata ditetapkan untuk menghilangkan prasangka
laporan UFO -- untuk menenangkan masyarakat -- dan hanya sedikit
penelitian aktual yang dilakukan.
Sebaliknya, banyak pula yang berkata
bahwa pemerintah pernah menutup-nutupi proyek ini dari pantauan
masyarakat umum, seperti pada awal kasus kecelakaan di Roswell, New
Mexico. Pada bulan Juli 1947, pejabat militer mengadakan siaran pers
bahwa reruntuhan telah ditemukan dari pesawat luar angkasa asing yang
jatuh, namun kemudian menarik kembali pernyataan mereka keesokan
harinya.
Dalam bukunya, Edward J. Ruppelt, Kapten
Angkatan Udara sekaligus direktur proyek menulis, "Tak butuh banyak
waktu saat mempelajari dokumen UFO lama, untuk melihat bahwa prosedur
standar intelijen tidak diikuti dalam Proyek Grudge. Segala sesuatu yang
dievaluasi dengan premis bahwa UFO sejatinya tak ada. Apapun yang Anda
lihat atau dengar, jangan percaya."
Setelah bubar, Proyek Grudge
bermetamorfosa menjadi "Blue Book Project" yang pada tahun 1969 resmi
diakhiri oleh pemerintah Amerika Serikat.
Area 51
Seperti halnya Segitiga Bermuda, Area 51
adalah salah satu tempat paling misterius di muka Bumi. Banyak teori
konspirasi beredar soal lokasi pangkalan militer rahasia AS di Nevada
itu.
Ada yang menduga area 51 adalah lokasi
perakitan UFO yang jatuh, tempat penelitian alien yang tertangkap. Ada
juga yang mengira lokasi itu adalah tempat pengujian senjata rahasia AS,
termasuk senjata pengendali cuaca, juga penelitian mesin penjelajah
waktu. Bahkan, ada yang menduga area 51 adalah markas organisasi
rahasia, Majestic 12, yang bercita-cita mendirikan pemerintahan tunggal
di dunia.
Pada Juli 2013, dokumen CIA yang status
kerahasiaannya dicabut, mengakui keberadaan Area 51 untuk pertama
kalinya. Dalam dokumen disebut, situs rahasia tersebut digunakan untuk
menguji berbagai pesawat mata-mata, termasuk U-2 -- pesawat pengintai
terkenal.
Lokasi terpencil di gurun yang
mengelilingi Danau Groom dipilih karena berdekatan dengan fasilitas
pengujian nuklir. "U-2 sangat rahasia," kata jurnalis pertahanan
Inggris, Chris Pocock, dan penulis sejarah program pengembangan pesawat
U-2 tersebut, kepada BBC. "Mereka mencoba untuk menyembunyikan semua hal
tentang itu."
Pesawat U-2 yang dibuat untuk
memata-matai Uni Soviet dimasa perang dingin, masih diterbangkan oleh
Angkatan Udara AS hingga saat ini.
Dokumen ini mencatat bahwa pengujian
pesawat U-2 pada 1950 --dengan ketinggian yang jauh lebih tinggi
daripada pesawat komersial -- menyulut "peningkatan yang signifikan
terhadap laporan benda terbang yang tak dikenal (UFO)".
"Pada saat itu, tidak ada yang
percaya penerbangan berawak bisa terbang di atas 60.000 kaki (seperti
U-2), sehingga tidak ada yang menyangka akan melihat sebuah benda yang
begitu tinggi di langit," catatan penulis Gregory Pedlow dan Donald
Welzenbach.
Proyek MK-ULTRA
Pada tahun 1950-an, CIA meluncurkan
program superrahasia, MKULTRA. Tujuannya mencari obat atau teknik yang
bisa digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia. Lebih dari dua
dekade selanjutnya, lembaga intelijen itu menggunakan halusinasi,
kondisi kurang tidur ekstrem, dan alat kejut listrik sebagai upaya
pencucian otak sempurna.
Ilmuwan CIA melakukan lebih dari 149
proyek riset sebagai bagian dari MKULTRA. Salah satunya, mereka mengetes
efektivitas LSD dalam situasi sosial tertentu dengan cara, diam-diam
membubuhkan obat di sebuah bar di New York atau San Francisco. Atau
menawarkan heroin pada pecandu agar mereka bisa berhalusinasi.
Dihantui skandal Watergate, pada tahun
1973 Direktur CIA, Richard Helms memerintahkan dokumen yang terkait
dengan proyek tersebut dimusnahkan. Namun, sejumlah dokumen berhasil
lolos, pada 1977 atas nama UU Kebebasan Informasi, sebanyak 20.000
halaman dirilis.
Proyek Iceworm
Pada tahun 1960-an, Angkatan Darat AS
memulai sebuah misi rahasia untuk membangun serangkaian situs peluncuran
rudal nuklir mobile di bawah lapisan es Greendland. Tujuannya, sebagai
landasan rudal jarak menengah untuk menyerang sasaran di dalam Uni
Soviet.
Program tersebut diberi kode Project
Iceworm, namun, untuk menguji kelayakannya, Angkatan Darat meluncurkan
kedok proyek riset yang dinamakan "Camp Century" pada 1960.
Di bawah kedok ini, insinyur membangun
jaringan bangunan bawah tanah dan terowongan, termasuk tempat tinggal,
dapur, ruang rekreasi, rumah sakit, laboratorium, kamar pasokan, pusat
komunikasi dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pangkalan, yang juga dirahasiakan dari
pemerintah Denmark, beroperasi selama 7 tahun. Program itu akhirnya
dibatalkan pada 1966, akibat geseran es yang menciptakan kondisi tak
stabil. Hingga kini, sisa-sisa Proyek Iceworm terkubur di bawah lapisan
es Kutub Utara.
Proyek 1794
Pada tahun 2012, Angkatan Udara AS
mengungkap dokumen rahasia, termasuk catatan program rahasia pembuatan
pesawat yang bentuknya meniru piring terbang.
Program ambisius itu dinamakan Proyek
1794. Tujuannya,membuat piring terbang yang kuat dan dapat berfungsi
untuk melakukan patroli udara. Sekaligus untuk menembak jatuh pesawat
pembom Uni Soviet.
Dalam memo tahun 1956 terungkap, pesawat
ditargetkan bisa melaju dengan kecepatan maksimal antara Mach 3 dan
Mach 4, melayang di ketinggian 100.000 kaki atau 30.000 meter, dan daya
jangkaunya maksimal 1.000 mil laut.
Target lain, piring terbang itu bisa
terbang di lapisan stratosfer, dengan kecepatan 2.600 mil per jam,
kemampuan untuk take-off dan mendarat secara vertikal, dan dikontrol dan
distabilkan dengan pendorong jet. Saking cepatnya, perjalanan New York -
Miami cukup ditempuh 24 menit.
Lalu bagaimana nasib proyek ini?
Diketahui, para insinyur telah melakukan
tahap awal, lalu membangun desain prototipe. Namun pada akhirnya usaha
mereka pupus. Proyek ini ditakdirkan gagal, meski para ilmuwan yang
terlibat yakin, mereka di jalur yang benar.
Uji coba menunjukkan, desain piring terbang, dari kaca mata aerodinamis, tak stabil dan tak terkendali dalam kecepatan tinggi.
Kendala lainnya adalah soal pembiayaan,
untuk meneruskan pembangunan prototipe tersebut membutuhkan uang
sebanyak US$3,1 juta atau sekitar US$26,6 miliar jika dibandingkan
dengan nilai uang saat ini. Sungguh jumlah yang luar biasa untuk proyek
yang belum dipastikan bakal berhasil.
Sumber: forum.kompas.com
Akhirzaman.info
0 komentar:
Posting Komentar