Minggu, 05 April 2015

China: F-22 dan Neuron Segera Usang


Drone Neuron  Eropa

Drone Neuron Eropa
F-22 Raptor boleh merajalela di Suriah dalam menggempur ISIS. Tetapi China meyakini bisa melumpuhkan pesawat itu dengan mudah. Perkembangan teknologi anti-siluman negara tersebut diyakini bisa segera membuat kemampuan jet tempur siluman generasi kelima F-22 dan drone Neuron Eropa akan segera menjadi usang.
Dalam laporan media pemerintah China, Global Times beberapa waktu silam radar pasif DWLOO2 dikatakan memiliki jangkauan 500 kilometer dan dapat menutupi seluruh ruang udara dengan nol “blind spot.” Radar terutama akan digunakan untuk pertahanan udara dan pengawasan pesisir dalam lingkungan elektromagnetik yang kompleks, dengan kemampuan untuk mendeteksi, mencari dan melacak target udara, laut, dan radiasi tanah dalam jangkauan.
Lebih mengesankan adalah bahwa perkembangan teknologi anti-siluman China berupa radar pasif dapat melacak semua jenis pesawat melalui frekuensi gelombang radio rendah tanpa pilot mengetahui kalau mereka sedang diamati atau jadi sasaran. Brebeda dengan radar konvensional yang mengirimkan tinggi sinyal -frequency. Ini berarti militer China dapat melacak pesawat melalui sinyal dari sumber daya seperti pemancar yang digunakan untuk televisi, radio FM dan ponsel.
Radar pasif DWLOO2
Radar pasif DWLOO2

Selain radar pasif, radar konvensionalpengawasan dan bimbingan udara JY-27A China juga dikatakan sebagai radar udara state-of-the-art gelombang 3D jarak jauh terkemuka di dunia yang mampu mendeteksi pesawat siluman dan peluru kendali.
Laporan ini menyatakan bahwa China mencapai kemajuan yang cepat dalam teknologi anti-stealth meninggalkan Amerika Serikat, yang menempatkan tekanan pada militer China setelah kedutaan China di Belgrade ditarget oleh US B-2 pembom siluman selama pemboman NATO Yugoslavia pada tahun 1999. AS kemudian menempatkan lebih B-2 pembom siluman dan F-22 jet tempur di pangkalan angkatan laut Guam yang memaksa China untuk bereaksi terhadap ancaman, katanya.
Tekad China semakin tinggi setelah AS berhasil menghentikan penjualan 10 VERA radiolocators pasif ke China dari produsen radar ERA pada tahun 2004. Penjualan radar senilai US$ 55.700.000 yang sudah disetujui otoritas Ceko dibatalkan pada menit-menit erakhir setelah menteri luar negeri AS Colin Powell mengajukan protes dengan menteri luar negeri Republik Cyril Svoboda.



Sumber: Want China Times : Jejaktapak

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *