Presiden AS Barack Obama menganggap sepele kekhawatiran sejumlah
pihak tentang pengiriman S-300 oleh Rusia ke Iran yang akan menjadikan
Teheran punya kemampuan untuk menangkal serangan. Obama meyakini jika
diperlukan maka Amerika bisa menembus sistem pertahanan rudal tersebut.
Presiden mengakui bahwa kesepakatan yang telah tertunda selama enam
tahun, masih menjadi perhatian Amerika. “AS keberatan dengan hal itu,
terutama karena saat ini mereka masih melakukan negosiasi [program
nuklir Iran],” kata Obama dalam wawancara dengan MSNBC, Selasa 22 April
2015.
Tetapi bahwa ada kekhawatiran S-300 menjadikan Teheran menjadi tidak
tesentuh adalah terlalu berlebihan. Obama menegaskan, bagaimanapun,
masih ada perbedaan besar dalam anggaran pertahanan dari kedua negara
dan mencatat bahwa AS akan mampu melewati sistem, jika diperlukan.
“Kita harus sadar. Anggaran pertahanan kita hanya sedikit di bawah
US$ 600 miliar. Mereka [Iran] sedikit lebih dari $ 17 miliar. Bahkan
jika mereka punya beberapa sistem pertahanan udara, jika kita harus,
kita bisa menembus mereka, ” katanya sebagaimana dikutip Sputnik Rabu 22
April 2015.
Kontrak senilai US$ 800 juta untuk memasok Iran dengan sistem rudal
ditandatangani pada akhir tahun 2007. Moskow adalah untuk memasok lima
S-300PMU-1 batalyon ke Teheran. Namun, pada tanggal 22 September 2010,
maka Presiden Dmitry Medvedev menandatangani sebuah dekrit membatalkan
kontrak. Kemudian pada 13 April, Presiden Rusia Vladimir Putin
menandatangani sebuah dekrit menghapus larangan penjualan.
Putin mengatakan pengiriman sistem pertahanan rudal S-300 ke Iran
tidak melanggar sanksi Dewan Keamanan PBB sehingga Moskow bisa mengambil
keputusan sepihak untuk bekerja dengan mitra-mitranya serta mencabut
sanksi secara keseluruhan.
“Jika seseorang takut bahwa kita mulai mencabut sanksi, maka jelas
rekan-rekan kami tidak tahu bahwa daftar sanksi PBB tidak termasuk
pengiriman sistem ini. Kami menahan pemenuhan kontrak ini secara sepihak
dan sekarang, setelah sudah ada kemajuan yang positif di jalan nuklir
Iran, kami tidak melihat alasan untuk mempertahankan larangan. ”
Sumber : Jejaktapak
0 komentar:
Posting Komentar