Senin, 29 September 2014

IHADSS: Sensasi Teknologi “Blue Thunder” Untuk AH-64E Apache Guardian TNI AD






Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat nampak kian mesra, setelah Indonesia dipercaya senat AS untuk membeli rudal anti tank FGM-148 Javelin, Indonesia pun mendapat restu senat AS untuk membeli delapan unit helikopter tempur super canggih, AH-64E Apache Guardian Block III. Lepas dari kontroversi yang mungkin timbul, yang jelas ini menjadi lompatan yang revolusioner bagi kavaleri udara TNI AD, setelah sebelumnya sudah memiliki heli tempur besutan Rusia, Mil Mi-35P Hind. Dari segi gengsi, pamor Indonesia terdongrak, sebab hanya segelintir negara di luar AS yang diizinkan membeli Apache, seperti Israel, Inggris, Belanda, Yunani, Mesir, Jepang, dan Singapura.

Sebagai heli tempur andalan Negeri Paman Sam, sudah barang tentu varian AH-64 Apache telah diberi asupan sistem teknologi sensor, lapisan proteksi kevlar, dan sistem senjata yang terdepan di kelasnya. Bagi penulis, rancang bangun Apache-lah yang membuatnya punya kesan khas. Mendengar kabar bakal hadirnya AH-64E Apache dalam parade HUT TNI ke-69 di Surabaya, langsung menorehkan kenangan di masa lalu. Bagi Anda yang eksis di dekade 80-an, tentu masih ingat dengan film Blue Thunder yang dibintangi actor Roy Scheider. Meski hanya rekayasa dan animasi, namun tampilan senjata utamanya, yakni jenis kanon laras putat gatling mampu membetot perhatian pemirsa TV. Pasalnya, pilot yang dibekali helm canggih, cukup memutar arah pandangannya menuju sasaran, maka otomatis arah laras kanon pun mengikuti pergerakan helm pilot. Begitu sasaran terkunci, pilot pun dapat dengan mudah meluluhlantakkan sasaran dengan sekali pencet tombol pada joystick.
Roy Scheider, aktor film Blue Thunder.
Roy Scheider, aktor film Blue Thunder.


Memang apa yang ditampilkan di film Blue Thunder hanya mock up, tapi itu semua memang faktual dalam teknologi milter. Helikopernya sendiri, aslinya mencomot SA 341 Gazelle yang dipermak pada kompatemen penumpang. Nah, untuk kanon yang bisa bergerak otomatis mengikuti arah gerakan helm, mencomot teknologi IHADSS (Integrated Helmet and Display Sight System). Dan dikemudian hari, IHADSS menjadi platform sistem sensor dan senjata yang favorit dipasang di beragam heli tempur modern. Selain AH-64 Apache, IHADSS kini juga diadopsi heli tempur Eurocopter Tiger, A1289 Mangusta, dan CSH-2 Rooivalk.
IHADSS
Bagi helikopter yang dibekali IHADSS akan punya tampilan yang unik pada bagian hidung, sebab mekanisme kerha IHADSS memang dibutuhkan beragam komponen sensor dan aneka hardware. IHADSS yang menjadi kelengkapan helm pada pilot dan kopilot Apache terdiri dari perangkat radio, visor anti cahaya laser, dan HDU (Helmet Display Unit). Karena punya kesan futuristik, aksi pilot Apache dengan IHADD kerap tampil di beberapa film action/perang, debut yang terasa di film Fire Bird (1990) yang dibintangi aktor Nicholas Cage dan Sean Young
Helm pilot/kopilot Apache dengan teknologi IHADSS.
Helm pilot/kopilot Apache dengan teknologi IHADSS.

IHADSS di AH-64 Apache pada dasarnya dapat bekerja optimal dengan mengandalkan sensor AN/ASQ-170 TADS (Target Acquisistion and Designation System) dan AN/AAQ-11 PNVS (Pilot Night Vision System) yang ditempatkan di bagian hidung. Untuk mudah mengenalnya, TADS berbentuk drum yang terpasang di bagian bawah, sementara PNVS yang berbentuk piringan terpasang di bagian atas. Ada empat jurus yang dapat dijalankan TDAS, yaitu DVO (Direct View Optic) yang merupakan teleskop optik, kamera DT (Daylight Television), FLIR (Forward Looking Infra Red), dan laser ringefinder/target designator.
Jika FLIR mengambil seluruh jatah sisi kanan TADS (night side), maka DVO, DT dan laser ringefinder menempati sisi kiri (day side). TADS juga dilengkapi fitur auto tracking. Artinya sekali target terkunci, maka target itu tidak akan bisa melepaskan diri sejau TADS dapat berputar. Hebatnya, tabunf TADS dapat dirotasi 120 derajat ke sisi kiri dan kanan, serta 60 derajat ke bawah. Pergerakan ini tentu untuk memberi cakupan pandang yang paling maksimal demi kemudahan pilot dan kopilot/gunner dalam mengakuisisi target.
Sensor kedua, AN/AAQ-11 PNVS, merupakan FLIR imager yang memampukan pilot melihat dalam gelap, sehingga Apache dapat terbang siang dan malam tanpa halangan. PNVS dapat berotasi 90 derajat ke kiri dan kanan, sehingga praktis tidak ada sisi yang tidak terlihat selama Apache terus melaju ke depan.
apache-helicopter-47

ELEC_Arrowhead_Sensors_lg

pnvs_big

Tampilan kokpit kopilot (gunner) AH-64E Apache.
Tampilan kokpit kopilot (gunner) AH-64E Apache.

Nah, semua output dari sensor TADS dan PNVS kemudian diintegrasikan ke dalam IHADSS, sehingga pergerakan kedua sensor akan mengikuti pergerakan kepala pilot yang menggunakan jeda waktu nol detik, artinya pergerakan bersifat real time. Semua informasi yang diperoleh sensor akan tampil seluruhnya dalam HDU. Pilot tidak perlu lagi sibuk memperhatikan panel instrumen dan tinggal mengunci sasaran dengan mengandalkan mata, atau istilahnya see and kill.
Kanon M230 Chain Gun
Bila kita sudah mengenal kecanggihan IHADSS, kini giliran dikupas mengenai kanon yang digerakkan oleh IHADSS tersebut. Di AH-64A/E Apache, kanon internal yang jadi andalan adalah M230 kaliber 30 mm yang dikembangkan Hughes dan kini diproduksi oleh Alliant Techsystems. M230 yang berlaras tunggal ini mampu menembakan peluru sebanyak 625 butir per menitnya. Sementara kecepatan luncur proyektil mencapai 805 meter per detik dengan jarak tembak efektif 1.500 meter.
M230 chain gun.
M230 chain gun.

Sabuk peluru pada M230.
Sabuk peluru pada M230.

Tampilan lokasi magasin amunisi.
Tampilan lokasi magasin amunisi.

Tembakan gencar dari M230 difungsikan untuk membuyarkan konvoi kendaraan tempur atau kendaraan angkut personel, umumnya yang diincar adalah soft target. Untuk mengoperasikan senapan mesin kaliber 30 mm seberat 56 kg ini cukup mudah karena moncong senapan dihubungkan langsung dengan helm pilot elektronik, sehingga arah gerakan laras senapan selalu mengikuti dan mengarah pada sasaran yang sedang dilihat oleh pilot. Gerakan kombinasi antara helm pilot dan M230 itu membuat sasaran yang sedang diincar oleh pilot bisa ditembak secara presisi. Dalam sekali terbang, M230 pada AH-64E Apache dapat membawa 1.200 peluru yang tersimpan pada kotak magasin dengan posisi di bawah kursi pilot dan terhubung lewat sabuk peluru.
Selain kanon M230, semua senjata termasuk rudal Hellfire, dapat digerakkan dan melakukan penguncian lewat gerakan kepala pilot yang menggunakan IHADSS. Jika gunner tidak menggunakan IHADSS, maka tersedia joystick untuk mengendalikan TADS via display kecil monokrom yang disebut ORT (Optical Relay Tube). Sementara pilot memiliki layar besar VDU (Video Display Unit) sebagai pengganti display PNVS di luar perangkat IHADSS. (Samudro)



Sumber : Indomiliter

Read more »

Ditemukan: ‘Batu Dolmen’ di Situs Gunung Padang

Indonesian Archeology header

“Batu Dolmen” Ditemukan di Situs Gunung Padang

Gunung Padang Cianjur

Tim Nasional (Timnas) Pelestarian dan Pengelolaan Gunung Padang menemukan struktur batuan unik di situs yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur itu. Struktur “batuan menyerupai jendela” atau menyerupai “meja batu” yang disebut “dolmen” itu ditemukan setelah semak-semak yang menutupinya dibersihkan.
Sekretaris Timnas Pelestarian dan Pengelolaan Gunung Padang, Erick Ridzky, mengatakan, struktur batuan itu diduga merupakan dolmen yang terletak di luar situs, tepatnya di sisi barat laut Gunung Padang.
“Jika pengunjung naik ke atas situs melalui sisi barat (tangga baru), sekitar 25 meter sebelum naik ke Teras-1 Gunung Padang di sebelah kiri kita akan temui dolmen seperti itu yang tertutup semak-belukar,” ujar Erick.
batu dolmen rock gunung padang 01
“Batu Dolmen” di situs Gunung Padang (Foto: dok. TTRM Gunung Padang).

Menurut Erick, dolmen seperti yang ditemukan di Gunung Padang biasanya digunakan sebagai pintu, ceruk saluran air, ventilasi sebuah ruangan, atau bahkan digunakan sebagai nisan makam-makam tradisional, seperti di Toraja.
Dolmen juga dikenal sebagai “batu berlubang” atau portal makam (portal tomb) atau portal kuburan (portal grave), adalah pembentuk sebuah bilik atau ruangan makam pada era megalitik.
Dolmen biasanya terdiri dari dua atau lebih batu tegak yang menyangga sebuah batu horisontal datar dan besar (mirip meja) diatasnya, meskipun begtu pengertian dolmen juga ada variannya yang lebih kompleks.
Kebanyakan batu dolmen berasal dari periode Neolitik awal (4000-3000 SM). Dolmen biasanya juga sering ditutupi dengan tanah atau batu kecil untuk membentuk sebuah ruangan mirip ruang pada gerobak.
Dalam banyak kasus, struktur lengkap dari dolmen ini telah lapuk oleh waktu, dan hanya meninggalkankerangka batudari gundukan sebuah makam yang utuh pada zamannya.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/75/Paulnabrone.jpg/320px-Paulnabrone.jpg
Batu dolmen di Burren, County Clare, Irlandia. (wikipedia)

Saat ini temuan batu dolmen tersebut sudah didata dan akan segera dikonservasi Timnas yang bekerja sama dengan Balai Cagar dan Pelestarian Budaya (BPCB) Serang.
“Usia batuan sulit untuk diperiksa carbon-dating-nya. Biasanya yang di-carbon-dating adalah material karbon hasil pembakaran aktivitas manusia atau jasad renik pada permukaan di mana dolmen berada. Saat ini kami belum lakukan uji karbon pada permukaan di mana dolmen diletakkan,” kata Erick.
Dari penelusuran, kata Erick, belum ditemukan dolmen serupa di situs yang usianya diperkirakan mencapai 5200 SM itu. Akan tetapi, sebetulnya banyak ditemukan artefak lainnya. Hanya saja, kata dia, Timnas masih melakukan pendataan sehingga belum merilis temuan artefak tersebut.
“Mudah-mudahan Ali Akbar sebagai arkeolog bisa lebih awal merilisnya. Sebagian artefak sedang dalam proses analisis laboratorium multi-sains,” ujar Erick.
File:Antadaaboboreira.jpg
Batu Dólmen di Aboboreira, Baião, Portugal (wikipedia)ion

Sebelumnya, sejumlah artefak sudah ditemukan di situs Gunung Padang setelah penelitian terhadap situs megalitikum itu dilanjutkan.
Salah satu benda unik yang ditemukan itu berupa logam yang bentuknya menyerupai koin. (baca: Artefak-Artefak Gunung Padang Cianjur Yang Misterius)
Wakil Ketua Tim Nasional (Timnas) Penelitian Gunung Padang Bidang Arkeologi, Ali Akbar, memastikan logam berbentuk koin yang sebelumnya ditemukan merupakan artefak murni lantaran buatan manusia.
Namun artefak berbentuk koin yang ditemukan Senin, 15 September 2014 lalu itu, diyakini bukan sebagai alat transaksi, melainkan menyerupai amulet.
Selain itu, ditemukan juga artefak batu mirip kujang yang sudah terpahat di lokasi ekskavasi di Teras-5 bagian luar. Diduga, artefak itu merupakan buatan manusia lantaran batu tersebut dipangkas dan digosok halus.
Teknik tersebut memang sudah dikenal pada masa prasejarah. Akan tetapi, bentuk yang ditemukan itu kemungkinan besar baru ditemukan di Indonesia bahkan di dunia. (Sumber: Tribunnews)
batu dolmen rock gunung padang 02
Batu “Dolmen” Gunung Padang (Foto: dok. TTRM Gunung Padang).

gunung padang Cianjur, West Java, Indonesia




Sumber : http://indocropcircles.wordpress.com/

Read more »

Aya Naon di Situs Gunung Padang


 
Viktor memberitahu pemerintah Indonesia bahwa Irkut dan Sukhoi tertarik dengan riset Gunung Padang dan terus mengikuti lewat pemberitaan. Selanjutnya, Sukhoi masih menawarkan kerja sama riset dengan memberi dukungan berupa peralatan pengindraan paling mutakhir yang dibuat Irkut serta Sukhoi.

Situs Gunung Padang
Situs Gunung Padang (photo: indocropcircles.wordpress.com)

Jakarta – Ahli nano material sekaligus purnawirawan tentara Rusia, Viktor Larsin, mengungkapkan ketertarikannya dengan riset Gunung Padang. Viktor yang juga pejabat senior di Irkut Corporation, perusahaan holding pembuat mesin pesawat Sukhoi, menghubungi Asisten Staf Khusus Presiden, Ir Yanno Nonohitui, pada 3 September 2014, ujar Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief.
“Victor Menyampaikan selamat atas kemajuan riset Gunung Padang. Hingga proses eskavasi ini dia mengikuti perkembangan, termasuk dilibatkannya TNI,” ujar Andi dalam rilis yang diterima VIVA.co.id , Jumat, 5 September 2014.
Viktor memberitahu pemerintah Indonesia bahwa Irkut dan Sukhoi tertarik dengan riset Gunung Padang dan terus mengikuti lewat pemberitaan. Selanjutnya, Sukhoi masih menawarkan kerja sama riset dengan memberi dukungan berupa peralatan pengindraan paling mutakhir yang dibuat Irkut serta Sukhoi.
Terkait hal ini, Viktor dan Elena Balakini yang merupakan perwakilan Sukhoi Asia Tenggara serta CEO Shukoi Igor Ozar dijadwalkan berkunjung ke Tanah Air, pada 3-6 November 2014. Mereka akan berdiskusi dengan para peneliti Indonesia.
image


“Permintaan berdiskusi ini tentu Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) menerima,” ucap Andi. Namun soal tawaran joint research untuk tahap sekarang, kata Andi, belum diperlukan. Sebab, saat ini masih bisa ditangani oleh para ahli dari dalam negeri.
“Ini juga sesuai pesan dan amanat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat paparan tahun 2011 dan saat berkunjung ke Gunung Padang. Sikap ini juga pernah disampaikan Mendikbud M Nuh,” kata dia. Andi menjelaskan ada beberapa hal yang membuat pihak Sukhoi tertarik dengan Gunung Padang. Selain struktur yang fenomena, Sukhoi secara spesifik tertarik dengan anomali elektromagnetik di bawah permukaan Gunung Padang.
“Mereka berhipotesa itu hal yang luar biasa,” ujar Andi. Mengenai sikap TTRM, pihak Sukhoi sendiri memahami dan menghormati. Meski demikian, mereka terbuka bila suatu saat Indonesia membutuhkan bantuan.
Selain Rusia, ternyata banyak negara lain yang tertarik melakukan joint research Gunung Padang. Sebut saja Jepang, Israel, Jerman, Amerika Serikat (AS), Peru, Meksiko, India, China, dan beberapa negara lain dengan puluhan ilmuwan lainnya. “Menghubungi juga dengan maksud sama. Mereka memahami sikap kita sambil berharap pada saatnya bisa joint research di sini,” ucapnya. © VIVA.co.id

Read more »

Korpaskhas Juara Menembak di UNIFIL


 
 Sertu Setiawan menerima medali dan piala sebagai Juara 1 Pistol Perorangan dalam UNIFIL Inter Contingent Shooting Championship 2014. (photo:  paskhas.mil.id)
Sertu Setiawan menerima medali dan piala sebagai Juara 1 Pistol Perorangan dalam UNIFIL Inter Contingent Shooting Championship 2014. (photo: paskhas.mil.id)

Naqura – Prajurit Korpaskhas yang tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda UNIFIL Lebanon 2014 berhasil mengukir prestasi dalam UNIFIL Inter Contingent Shooting Championship 2014 yang diselenggarakan oleh India Batalyon (Sector East) pada tanggal 16 s.d. 18 September 2014.

Kejuaraan ini diikuti oleh 10 kontingen dari Indonesia (Satgas FPC, Indobatt, dan FHQSU), Austria, Spanyol, Srilangka, Finlandia, Belgia, India, Irlandia dan Serbia, materi yang dilombakan yaitu Rapid Pistol jarak 25 Meter dan Senapan Jarak 100 Meter.
Prajurit Paskhas berhasil memperoleh Juara 1 Pistol Perorangan atas nama Sertu Setiawan (Indo FPC), Juara 3 Pistol perorangan atas nama Pratu Jupri Trianto (Indo bat), Juara 1 Senapan Perorangan atas nama Praka Wardono (Indo FPC), dan Juara 3 Senapan Perorangan atas nama Kopda Tri Wantoro (Indo FPC).
Sebelumnya Kapten Psk Jacky Wohel juga memperoleh apresiasi dan Koin Kehormatan dari Force Commander Unifil Mayor Jenderal Paolo Serra atas dedikasi dan prestasi pada pelaksanaan Jajar Kehormatan beberapa tamu yang berkunjung ke UNIFIL Naqura Lebanon. (paskhas.mil.id)

Read more »

Helikopter Apache Perkuat Pertahanan RI di Laut China Selata

Penampakan Helos yang akan menjadi armada Penerbad (US Army)

 Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan skadron tempur Apache akan ditempatkan di Kepulauan Riau untuk menjaga pertahanan dan keamanan di Laut China Selatan. Kementerian Pertahanan juga berencana menempatkan skuadron pesawat terbang tanpa awak (drone) di perairan Kepri untuk berpatroli.

"Laut China Selatan sangat strategis karena memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang besar," kata Purnomo usai menggelar pertemuan tertutup dengan Pemprov Kepulauan Riau di Tanjungpinang, Sabtu (27/9/2014).

Selain membahas pengamanan Laut China Selatan, pertemuan Menhan bersama Pemprov Kepri juga membahas keamanan Kepri secara global sebagai wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan dengan 4 negara tetangga.

"Bukan hanya masalah pertahanan dan keamanan tapi juga masalah perkembangan ekonomi secara global," kata Purnomo.

Pemerintah mengembangkan Pulau Nipah di wilayah Kota Batam sebagai pusat kegiatan ekonomi pertahanan untuk mendongkrak potensi di Kepri.

"Di Singapura saat ini sudah penuh untuk lalu lintas kapal dalam mengisi bahan bakar dan lain sebagainya, makanya dikembangkan Pulau Nipah sebagai kegiatan ekonomi untuk mendukung pertahanan," kata Menhan.

Menurut Menhan, keamanan dan perkembangan ekonomi di Kepri harus seimbang sehingga saling mendukung satu sama lain.

"Perkembangan keamanan dan ekonomi itu harus seimbang, jika ekonomi berkembang dan keamanan tidak berkembang atau sebaliknya, tidak akan ada gunanya," kata Menhan.

Menhan mengatakan Kepri sebagai wilayah terdepan dari NKRI yang 95 persen wilayahnya berupa lautan membutuhkan pengamanan yang optimal untuk mendukung kemajuan ekonomi, apalagi Kepri merupakan jalur lalu lintas kapal dagang dunia.

Dalam pertemuan itu, Menhan dan Pemprov Kepri juga membahas masalah bagi hasil minyak dan gas serta interkoneksi antarpulau di Kepri untuk mendukung kemajuan ekonomi.

Sebelumnya, untuk pertama kalinya Amerika Serikat sepakat menjual 8 helikopter jenis AH-64E Apache terbarunya pada Indonesia. Menurut para pejabat AS terkait, harga yang disepakati kedua negara untuk pembelian tersebut berkisar senilai US$ 500 juta atau setara Rp 5,6 triliun.

Kesepakatan pembelian helikopter tersebut sudah termasuk biaya perawatan dan pelatihan serta dilengkapi radar. Dalam persetujuan bilateral tersebut, Indonesia akan membeli 8 helikopter Apache baru yang diproduksi Boeing.(Ant)

 



Read more »

5 Kapal Perang Baru Buatan Lokal Perkuat TNI AL


3 Unit baru KCR 40 Palindo (Silep04)

4 KCR 40 dan 1 PC 43

TNI Angkatan Laut resmi mengoperasikan lima unit kapal perang baru yang diproduksi di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Kelima unit kapal perang tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di dermaga utara Pelabuhan Batu Ampar, Batam, hari ini, Sabtu (27/9/2014).

Kelima kapal itu adalah KRI Terapang 648 dan KRI Sidat 851 yang diproduksi oleh PT Citra Shipyard. Lalu KRI Parang 647, KRI Siwar 646 dan KRI Surik 645 yang diproduksi PT Palindo Marine.

Purnomo mengungkapkan KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 adalah jenis kapal cepat rudal (KCR) berbahan baja-alumunium sepanjang 46,50 meter yang mampu melaju hingga kecepatan 29 knot.

Ketiga kapal tersebut juga dilengkapi sistem persenjataan modern Sewaco /Sensor Weapon Control, diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras untuk pertempuran jarak dekat dan peluru kendali dua set Rudal C-705.

KRI yang pembuatannya dibiayai oleh Bank Mandiri tersebut juga dilengkapi dua unit senapan mesin kaliber 20 mm di anjungan kapal.

Kemudian bagian lambung kapal terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel dengan sistem pendorong Fixed Porpeller lima daun.
KRI Terapang 648 produksi PT Citra Shipyard (Pelisaurus)

Ikut hadir dalam peresmian armada yang dibuat di kawasan galangan kapal Tanjung Uncang ini, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio.Lima KRI Made in Batam Resmi Masuk Armada Pertahanan Indonesia

Menteri Pertahanan dan Keamanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima dan meresmikan lima unit kapal perang Indonesia (KRI) buatan dua perusahaan galangan kapal Batam di pelabuhan Batuampar, Sabtu (27/9) siang.

KRI jenis kapal cepat rudal yang resmi diluncurkan untuk meningkatkan pertahanan wilayah periaran di Indonesia itu diantaranya KRI Surik-645, KRI Siwar-646, KRI Parang-647 dan KRI Terapang-648. Keempat KRI itu Menhan juga mengukuhkan komandan masing-masing KRI untuk resmi beroperasi sebagai jajaran armada TNI AL.

Sementara KRI Sidat-851, Menhan menerima secara resmi dari PT Citra Shipyard selaku pekerja kapal tersebut.

Lima unit kapal perang itu semuanya asli buatan Batam. KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 buatan PT Palindo Marine di Tanjun guncang sementara KRI Sidat dan KRI Teripang merupakan buatan PT Citra Shipyard. Untuk tiga KRI Buatan PT Palindo Marine, penyaluran dana proyek didukung oleh Bank Mandiri, yang mana sebelumnya juga pernah menyalurkan dana untuk pembuatan pembuatan empat unit kapal cepat rudal produksi PT Palindo Marine yakni KRI Clurit 641, KRI Kujang 642, KRI Beladau 643 dan KRI Alamang 644.

Purnomo Yusgiantoro mengatakan lima KRI yang diterima dan diluncurkan itu merupakan kapal cepat cepat jenis kapal cepat rudal (KCR). Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan sistem persenjataan modern (sewaco/ sensor weapon control) diantaranya meriam kaliber 30 MM, enam laras panjang sebagai sistem pertempuran jarak dekat dan peluru kendali 2 set rudal C-705. Bagian lambung KCR ini terbuat dari baja khusus High Tensile steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senjata kaliber 20 MM di anjungan kapal. ”Empat KRI yang diluncurkan sudah resmi masuk jajaran armada TNI,” kata Menhan di pelabuan Batuampar.

KRI-KRI yang diluncurkan itu diakui Purnomo sangat handal di laut, terutama di laut-laut Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang menghubungkan nusantara. ”Spesifikasi kecepatan, persenjataan dan personil yang ada sudah diuji coba dan sangat tangguh dan efektif sesuai dengan medan perairan di Indonesi,” tuturnya.

Peningkatan Alutsista di laut baik bentuk KRI dan KAL (Kapal Angkatan Laut) yang sudah dilakukan selama ini, merupakan jawaban konsekuensi atas kondisi geografis wilayah indonesia yang sebagian besar adalah lautan. “Wilayah kita banyak perairan jadi pertahanan keamanan laut juga butuh armada yang memadaim,” katanya.

Purnomo berharap dengan diresmikannya Kapal Perang RI tersebut, maka TNI AL mampu meningkatkan kemampuan operasional dalam mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI.

Kelima KRI buatan PT Palindo Marine Shipyard dan PT Citra Shipyard rencananya akan diikutkan dalam Sailling Pass di Surabaya dalam Rangka Memperingati HUT TNI ke 69 di Ujung Surabaya. “Ini juga sebagai bukti bahwa galangan kapal dalam negeri juga bisa menciptakan kapal yang berkualitas,” kata Menhan.

Acara peresmian juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Pejabat teras TNI AL, Mabes TNI dan lainnya. Pada acara peresmian KRI itu juga dilaksanakan penandatanganan Protocol of Delivery oleh Direktur PT Citra Shipyard Batam, Aslog Kasal dang Panglima Armada RI Kawasan Timur, serta dilaksanakan pula penyerahan Protocol of Delivery dari Dirut PT Citra Shipyard Batam kepada TNI Angkatan Laut.

 



Read more »

Empat EMB-314 Super Tucano Perkuat TNI AU



"... langsung bergabung di Skuadron Udara 21 Wing Udara 2..." 

Empat unit lagi pesawat tempur intai-sergap serba guna, EMB-314 Super Tucano tiba di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat. Mereka langsung bergabung dengan empat unit Super Tucano terdahulu di Skuadron Udara 21 Wing Udara 2.

Tidak kurang Panglima Komando Operasi Udara II, Marsekal Muda TNI Abdul Muis, menyaksikan kehadiran mereka touch down di pandas pacu pangkalan udara itu, bersama komandan pangkalan udara, Marsekal Pertama TNI Sungkono.

Super Tucano datang secara bertahap. Pada tahap pertama datang empat unit pada awal September 2012 lalu, yang saat mendarat di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma masih bernomor registrasi eksperimental tanpa slot dan pod persenjataannya.

Keempat batch perdana itu kemudian diberi nomor registrasi TT-3101, TT-3102, TT-3103, dan TT-3104. Lalu empat unit Super Tucano pada batch kedua ini diberi nomor register TT-3105, TT-1306, TT-1307 dan TT-1308. Kode TT pada awal angka bermakna tempur taktis.

Super Tucano merupakan pesawat terbang turbo prop bermesin tunggal yang diketahui sangat lincah dan cocok untuk operasi penyergapan dan pencegatan di darat, intelijen aju, patroli darat dan maritim terbatas, dan misi-misi militer lain, di antaranya pengeboman dan sabotase.

Dia didedikasikan menggantikan pesawat tempur handal battle proven OV-10F Bronco buatan Rockwell International, Amerika Serikat, yang sejak dibeli pada 1975-1976 dalam kekuatan satu skuadron penuh, belum pernah gagal menjalankan misinya.

Ada perbedaan mendasar antara Super Tucano dengan Bronco, yaitu Bronco mampu membawa kargo barang atau empat peterjun payung bersenjata lengkap, atau dua tandu untuk mengevakuasi personel yang terluka dari medan operasi.

Salah satu kesamaannya adalah sanggup lepas-landas dan mendarat dari landas pacu yang terbatas dan darurat dengan dukungan darat sekedarnya. Selain itu, sama-sama dilengkapi kanon 20 milimeter yang pas untuk straffing (berondongan peluru dari udara) terhadap sasaran bergerak dan statis di darat.

Hingga akhir 2014, diharapkan ke-16 Super Tucano yang dibeli dari Embraer SA, Brazil, telah lengkap dan bisa beroperasi penuh.
 




Read more »

Tebak Berapa Besar Ongkos AS Perangi ISIS?


Biaya serangan udara untuk 'menghancurkan' kelompok Islamic State (ISIS) mencapai US$ 1 Miliar dolar AS.
Pada Agustus, markas besar militer Amerika Serikat yaitu Pentagon mengumumkan operasi di Irak akan membutuhkan dana sekitar 7,5 juta dolar AS/hari.

Perhitungan tersebut dilakukan sebelum Presiden Barack Obama mengeluarkan surat perintah perluasan serangan ke Suriah.

Dengan menghitung biaya perluasan serangan, perbaruan peralatan perang berteknologi tinggi dan juga penempatan tim militer kecil di Irak, sejumlah analis anggaran negara mengatakan bahwa total belanja yang harus dikeluarkan Amerika Serikat akan melebihi 10 miliar dolar AS/tahun.

Pada malam pertama serangan dengan target ISIS di Suriah, Amerika Serikat menembakkan 47 rudal Tomahawk dan juga mengirim pesawat perang F-22 Raptor.

Satu rudal Tomhawk saja berharga 1,5 juta dolar AS sementara biaya untuk menerbangkan F-22 setiap satu jamnya adalah 68.000 dolar AS.

Meskipun demikian, biaya perang melawan ISIS tersebut masih jauh lebih sedikit dibanding gelontoran dolar yang harus dikeluarkan Amerika Serikat untuk mengirim pasukan darat di Afghanistan dan Irak pada masa lalu.

"Ini masih kecil dibandingkan dengan Afghanistan," kata pakar dari Center for Strategic and Budgetary Assessments, Todd Harrison.

Biaya perang di Afghanistan mencapai satu miliar dolar AS/pekan. Sementara invasi Irak 2003 dan 2011 menghabiskan satu triliun dolar AS.

"Saya memperkirakan perang ini akan membutuhkan anggaran 15-20 miliar dolar AS setiap tahunnya atau 1,25-1,5 juta dolar AS/bulan," kata Gordon Adams, profesor dari American University.

Di sisi lain, Harrison mengatakan bahwa operasi yang paling banyak membutuhkan biaya adalah penerbangan pesawat mata-mata untuk menemukan titik-titik strategis musuh.

"Amerika Serikat harus memata-matai wilayah yang sangat luas. Hal itu membutuhkan ISR dalam jumlah yang juga sangat banyak," kata Harrison. ISR sendiri adalah misi intelejen, pengintaian, dan pengawasan.

Pentagon mengatakan bahwa mereka menerbangkan 60 pesawat mata-mata setiap harinya di atas udara Irak. Dan operasi itu bisa belangsung selama tiga tahun. (*ant)

 
 
 

Read more »

Sabtu, 27 September 2014

Magic Eyes Penjaga Langit Vietnam

 
Militer Vietnam: Saat ini kemampuan perang teknologi tinggi, pengintaian elektronik menjadi peran penting dalam pertahanan tanah air, agar negara tidak terkejut dengan keadaan apapun. Untuk itu tentara mendahulukan investasi perangkat radar dilengkapi dengan alat pengawasan canggih dari kekuatan terkemuka di dunia.

image


Radar P-18 mampu mendeteksi hingga jarak 250 km di ketinggian 36 km. Radar ini mampu mendeteksi dan tracking 120 target secara bersamaan.
Radar yang dioperasikan Angkatan Udara Vietnam ini bertanggung jawab untuk pendeteksian dini dari semua target udara dan permukaan laut Vietnam.
image

Radar P-35 (planes) memiliki jangkauan deteksi target 300 km, ketinggian 25 km, dan radar ini mampu mendeteksi target terbang pada ketinggian di bawah 300 meter.
Alarm awal dari radar militer Vietnam ini terkoneksi ke unit yang bersangkutan untuk melawan bila ada dugaan pelanggaran kedaulatan nasional. Selain itu, militer juga akan menentukan jenis senjata apa yang dapat menghancurkan sasaran yang datang di udara, di laut, di darat.
image

Radar Altimeter PRV-16. Jenis radar pembimbing jet tempur untuk menyerang sasaran yang menyusup di udara.
image


Radar P-14M, Target jangkauan deteksi 600 km, ketinggian maksimum 65 km.
Radar militer Vietnam didirikan sangat awal pada tanggal 21/03/1958, yakni Resimen radar wilayah Vietnam. Selama perang Vietnam, radar militer yang modern memberikan kontribusi cukup penting untuk melacak sasaran di darat, peluru kendali, anti-pesawat selama kampanye udara yang masive dari USAF.
image

Radar pengintai Advance 55Zh6UE Nebo-UE. Jenis radar jaringan digital fase 3 dengan desain koordinat secara otomatis mengikuti target.
image

Radar deteksi khusus pesawat siluman Vostock-E, yang dinamai RV-01. Radar pesawat ini belum ada pesaingnya Asia. RV-01 mampu mendeteksi pesawat siluman F-117A pada jarak 72 km di lingkungan gangguan berat, deteksi pesawat lain berkisar tidak kurang dari 360 km, jumlah target yang bisa dilacak secara bersamaan mencapai 120 target.
Hanoi sedang kampanye untuk mampu berhadapan dengan angkatan udara terkuat di dunia yang memiliki sistem peperangan elektronik yang canggih. Tentara Vietnam masih berjuang membuat radar inovatif “bar untuk menemukan suara spesifik (specific noise) untuk mendeteksi serangan udara besar-besaran.
image

Sistem pengintaian elektronik Kolchuga pasif. Alat ini adalah sistem radar pasif khusus untuk mendeteksi pesawat siluman canggih yang ada di dunia saat ini.
image

Radar putar pencari sasaran parameter rendah 39N6 Kasta-2E2 melakukan tugas khusus mendeteksi target terbang rendah seperti rudal jelajah, pesawat tak berawak. Radar ini mampu mendeteksi target terbang pada ketinggian di bawah 100 m pada jarak 41-55 km, tergantung pada ketinggian dari antena, jangkauan maksimum 150 km untuk pengintaian.
image

Radar penjejak ketinggian 96L6EV dikombinasikan dengan pertahanan udara jarak jauh S-300PMU1, menargetkan deteksi jangkauan 300 km, dan melacak 100 target secara simultan.
Vietnam siap untuk segala perang, termasuk perang elektronika, agar perang itu tidak datang kembali ke Vietnam. (Phunu Today). JKGR

Read more »

Kapal Selam Nuklir Super Rahasia Terbaru Rusia Segera Beroperasi

Awak Proyek 885 K-560 Yasen/kapal selam kelas Severodvinsk menyaksikan upacara pengibaran bendera di atas kapal selam di dekat galangan kapal selam nuklir Sevmash. Foto: RIA Novosti

Severodvinsk, kapal selam nuklir multiguna kelas Yasen dari Proyek 885, mulai digunakan Angkatan Laut Rusia. Fitur kunci kapal selam Yasen, yang masih menjadi salah satu proyek paling rahasia dalam industri pertahanan Rusia, adalah universalitas yang sebelumnya tidak dimiliki oleh pendahulunya, baik kapal selam buatan Rusia maupun padanannya dari luar negeri.

Kapal selam ini dirancang sejak masa Soviet, namun karena masalah ekonomi periode 1990-an proyek ini sempat diabaikan. Kapal selam yang selesai dirancang pada 1991 ini menandai era baru dalam pembangunan kapal selam Rusia. Tidak seperti di AS, yang sejak awal pembentukan armada kapal selam nuklirnya cenderung mengarah pada keseragaman, di Uni Soviet terdapat banyak varian kapal selam dalam berbagai proyek, yang sulit diseragamkan. Fungsi mereka sering kali tumpang tindih.

Perancangan yang tak seragam itu dihentikan saat kapal selam generasi keempat mulai dikembangkan pada 1977. Spesialisasi tempur medan sempit pun dikorbankan, artinya kapal selam nuklir baru harus sama dapat menyerang sasaran di bawah air maupun di permukaan dengan kualitas yang sama, serta mampu meluncurkan rudal jelajah ke arah sasaran di darat. Dengan kata lain, kapal selam ini harus bisa mengatasi segala jenis tantangan yang dihadapi armada kapal selam.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev (tengah) di galangan kapal Sevmash, sesaat sebelum peluncuran seremonial kapal selam multiguna Severodvinsk, 15 Juni 2010. Foto: Vladimir Rodionov/RIA Novosti

Untuk mewujudkan tujuan itu, perancang kapal selam Rusia menggunakan solusi teknis yang orisinil. Kapal selam kelas Yasen tidak menggunakan struktur lambung ganda seperti semua kapal selam Soviet saat itu, namun ia juga tidak menjadi kapal selam lambung tunggal seperti kapal selam AS. Dua lambung dapat menjamin keandalan dan daya apung kapal selam, sedangkan lambung tunggal berarti kapal selam akan beroperasi tanpa derau dan sulit dideteksi. Yasen berada di antara keduanya, memiliki arsitektur “satu setengah lambung”, dengan sebuah lambung ringan yang hanya menutupi sebagian lambung tekanan kapal selam. Fitur tradisional lain dari desain kapal selam Soviet yang tidak digunakan di kapal selam kelas Yasen adalah tabung torpedonya yang berada di haluan. Pada kapal selam Yasen, sistem sonar Irtysh ditempatkan di haluan, sehingga tidak ada ruang tersisa untuk torpedo. Tabung-torpedo terpasang di bagian tengah kapal selam, agak miring ke arah garis tengah. Jadi, Yasen meminjam konstruksi yang telah banyak digunakan di AS.Granat Versus Tomahawk

Senjata utama kapal selam ini adalah rudal antikapal supersonik Oniks (Yakhont) 3M55 yang memiliki jangkauan hingga 350 kilometer. Peluncuran serentak 24 rudal tersebut dapat menjadi masalah serius bahkan bagi armada kapal pengangkut pesawat AS yang memiliki sistem pertahanan udara yang hebat.

Kapal selam kelas Yasen juga dilengkapi dengan Granat, rudal buatan Rusia yang sepadan dengan rudal Tomahawk AS. Rudal ini memiliki jangkauan tembak hingga 3.000 kilometer. Sama seperti Tomahawk, Granat dapat dipasangi hulu ledak nuklir. Selain itu, kapal selam baru ini memiliki rudal Kalibr 3M14, dengan jangkauan tembak lebih dari 500 kilomter, sehingga memungkinkan kapal selam Proyek 885 untuk melancarkan serangan besar-besaran berpresisi tinggi ke arah sasaran di darat.

Melalui tabung torpedonya, kapal selam ini dapat meluncurkan rudal antikapal Biryuza 3M54 dan rudal anti-kapal selam 91R, serta menjatuhkan ranjau. Sebagai bagian kapabilitas pertahanan diri, Severodvinsk memiliki perangkat khusus untuk menembak jatuh berbagai umpan dan mungkin sebuah sistem pertahanan antitorpedo aktif yang mampu menghancurkan torpedo musuh dengan senjata antitorpedo spesial berukuran kecil.

Sementara itu, dalam buku Cold War Submarines, analis maritim Amerika yang terkemuka Norman Polmar mengakhiri bab mengenai proyek kapal selam mutakhir AS dan Soviet dengan menyimpulkan bahwa kapal selam generasi keempat Soviet telah mencapai level yang sama, bahkan melampaui rival-rivalnya buatan AS.

 

Read more »

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *