Angkatan Laut Singapura mengumumkan telah memesan dua kapal selam Tipe 218SG dari perusahaan ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) Jerman. Dua kapal selam itu kemungkinan baru akan dikirimkan pada akhir dekade ini dan dari rincian yang diungkapkan, Tipe 218 SG tampaknya adalah varian dari Tipe 216 yang TKMS sempat usulkan pembangunannya pada 2012 lalu (hanya desain konseptual-belum ada kapal yang dibangun).
Tipe 218 SG memiliki displacement (bobot benaman) sebesar 3.000 ton di permukaan, dilengkapi sistem Propulsi Udara Independen (AIP) dan berbagai perangkat elektronik. Kapal selam otomatis ini hanya memerlukan awak kurang dari 40 orang dan masih mampu mengakomodasi selusin atau lebih personil tambahan. Sistem AIP-nya akan membuat kapal selam ini bertahan di air selama 25-30 hari dengan total lama pelayaran selama 80 hari. Tipe 218 SG dilengkapi dengan enam tabung torpedo 533 mm dengan 18 torpedo atau rudal anti-kapal. Harga kapal selam ini berada di kisaran AS$600 juta (sekitar 7,3 triliun rupiah) masing-masing dan dipastikan belum akan tiba di Singapura hingga tahun 2020.
Singapura telah memiliki armada kapal selam. Pada tahun 2011 lalu, Singapura menerima kapal selam pertama dari dua kapal selam refurbish kelas Vaastergotland dari Swedia, dan kapal keduatiba pada tahun 2012. Pembangunan kembali kedua kapal selam bekas untuk Singapura ini benar-benar telah mengubahnya menjadi kapal selam canggih, selain itu ukurannya juga diperpanjang hingga sepertiganya. Di Singapura, kedua kapal selam ini dinamai kembali sebagai kelas Archer.
Kapal selam Archer memiliki displacement 1.400 ton dengan panjang 60,5 meter (setelah diperpanjang dari 48,5 meter), membawa 28 awak dan dipersenjatai dengan enam tabung torpedo 533 mm dan tiga tabung torpedo 400 mm. Torpedo 400 mm ditujukan untuk melumpuhkan kapal selam lain sedangkan torpedo yang lebih besar ditujukan untuk kapal permukaan. Tabung-tabung tersebut juga bisa membawa ranjau.
Dua kapal selam Swedia itu dijual ke Singapura pada tahun 2005, upgrade dan pembangunan kembalinya telah menghabiskan waktu enam tahun. Selain ukuran yang diperpanjang, kapal selam ini sekarang memiliki AC dan perlengkapan-perlengkapan modern lainnya yang berguna untuk pengoperasian di perairan tropis. Dilengkapi juga dengan sistem elektronik baru dan sistem AIP. Kecepatannya pada permukaan adalah 15 kilometer per jam sedangkan kecepatan saat menyelam adalah 28 kilometer per jam.
Swedia membangun empat kapal selam kelas Vaastergotland pada 1980-an, yang kemudian digantikan oleh kapal selam kelas Gotland pada 1990-an. Gotland adalah kapal selam pertama yang dirancang Swedia dari awal untuk menggunakan AIP. Gotland dapat terus menyelam hingga 19 hari dan termasuk sebagai salah satu kapal selam silent di dunia. Keempat kapal selam Gotland otomatis dan hanya perlu diawaki oleh 25 orang. Displacement 1.494 ton, panjang 61,3 meter dan memiliki empat tabung torpedo 533 mm dengan 12 torpedo dan dua tabung torpedo 400 mm dengan dua torpedo. Dilihat dari kinerjanya, pembangunan kembali kapal selam Vaastergotlands (kelas Archer) tampaknya didasarkan pada kapal selam kelas Gotland. Dua kapal selam Vaastergotland yang hingga kini masih melayani Angkatan Laut Swedia juga mendapatkan upgradeyang sama, ini dilakukan sebelum Swedia menjual 2 kapal Vaastergotland yang lain ke Singapura (total 4).
Di Singapura, dua kapal selam kelas Archer dan dua Tipe 218 SG akan menggantikan empat kapal selam kelas Challenger. Pada tahun 1995, Singapura membeli empat kapal selam kelas Challenger dari Swedia (kapal selam bekas dari kelas Sjöbjörnen), yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1968. Kelas Challenger tidak hanya di-upgrade untuk kondisi tropis, tetapi juga upgrade pada sistem senjata dan sensor. Kapal selam ini tampil mengesankan saat latihan bersama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat dan Australia. Sebagai bukti kecanggihannya walaupun usianya sudah tua.
Keterangan gambar: Desain kapal selam Tipe 216. Kemungkinan Tipe 218SG dibuat berdasarkan desain ini. Foto: ThyssenKrupp Marine Systems
artileri.org
0 komentar:
Posting Komentar