Senin, 28 Januari 2013

Bangladesh akan Beli Kapal Selam Pertamanya




Kapal selam diesel listrik Tipe 039A kelas Yuan buatan China
Kapal selam diesel listrik Tipe 039A kelas Yuan buatan China (Foto:freewebs.com)
Bangladesh akan segera memperoleh kapal selam pertama untuk meningkatkan kekuatan angkatan lautnya di Teluk Benggala.

"Kami telah membuat keputusan untuk menambah Angkatan Laut Bangladesh dengan kapal selam dengan fasilitas dasar guna meningkatkan efek deterrent," kata Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed, saat pertama kalinya ia memberi perintah tugas untuk kapal perang pertama mereka yang diproduksi sendiri oleh Bangladesh di sebuah galangan kapal di selatan kota Khulna. "Di masa depan, kami akan membangun angkatan laut modern tiga-dimensi yang akan mampu menghadapi tantangan apapun selama perang di batas maritim kami."

Perintah tersebut mengindikasikan sebuah tanda tentang kesediaan Hasina untuk menghabiskan banyak anggaran di bidang pertahanan. Perintah pembelian kapal selam ini muncul hanya sembilan hari sejak ia menandatangani kesepakatan pertahanan di Rusia untuk pembelian jet tempur latih, helikopter dan rudal anti-tank dengan kontrak senilai $ 1 miliar. Analis pertahanan mengatakan kesepakatan dengan Moskow merupakan kontrak pembelian terbesar militer Bangladesh yang "miskin" sejak kemerdekaannya pada tahun 1971. Hasina tidak memberikan rincian mengenai jumlah kapal selam yang akan dibeli dan dari mana, namun seorang petinggi militer Bangladesh mengatakan bahwa saat ini negaranya dalam negoisasi kontrak dengan China untuk hal ini (pembelian kapal selam).

Bangladesh yang sepertiga dari penduduknya yang berjumlah 153 juta jiwa hidup di bawah garis kemisikinan, telah meningkatkan kemampuan pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir, antara lain membangun pangkalan udara dekat dengan negara tetangganya Myanmar dan menambah kapal frigat baru untuk angkatan lautnya.

Salah satu pengadilan PBB telah mengakhiri sengketa wilayah antara Bangladesh dan Myanmar pada Maret 2012 lalu. Pada tahun 2008, hampir saja terjadi konflik militer antara keduanya ketika Myanmar mengirim kapal-kapal Angkatan Lautnya untuk mendukung pengeboran gas di wilayah yang disengketakan.

BNS Padma kapal perang pertama buatan Bangladesh
BNS Padma, kapal perang buatan dalam negeri pertama Bangladesh (Foto:via defence.pk)
Bangladesh juga memiliki sengketa lama dengan tetangganya India mengenai batas maritim di Teluk Benggala yang kaya akan sumber daya alam.

Hasina mengatakan penyelesaian damai sengketa laut dengan Myanmar telah memperjelas kedaulatan negara di wilayah maritim lebih dari 43.100 mil persegi (111.631 kilometer persegi), hampir seukuran negara itu sendiri.

Dia (Hasina) mengatakan pembelian alutsista pertahanan sangat penting untuk mempertahankan kedaulatan negara, di mana bulan lalu Dhaka telah memberikan tawaran kepada investor dari perusahaan-perusahaan minyak dunia untuk mengebor cadangan minyak dan gas baru di wilayah Bangladesh.

Kapal perang baru buatan dalam negeri Bangladesh "BNS Padma" yang dibuat di galangan kapal di Khulna telah secara resmi ditugaskan oleh Hasina di bawah komando Angkatan Laut Bangladesh. BNS Padma dipersenjatai dengan empat meriam 37 dan 20 mm untuk mengatasi serangan udara dan permukaan sekaligus menyebarkan ranjau. (FS/ST)
artileri.org

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *