Pesawat tanpa awak merupakan pesawat canggih yang
biasa digunakan oleh pihak militer sebagi mata mata karena dikendalikan
dari jarak jauh pewawat ini biasa berukuranlebih kecil dibandingkan
pesawat biasa. Ternyata Indonesia sudah mampu lho membuat pesawat tanpa
awak sendiri yang cangih yang pasti gak kalah dengan buatan Amerika,
ataupun Israel nah kamu ingin tahu seperti apa pesawat tanpa awak buatan
Indonesia simak 5 Pesawat Tanpa Awak Buatan Indonesia berikut ini.
1. Puna Sriti
Pesawat
ini berwarna putih. Sriti adalah wahana udara nirawak jarak dekat
dengan konfigurasi desain playing wing menggunakan catapult (pelontar)
sebagai sarana take off dan jaring sebagai sarana landing.
“Sriti
untuk surveilance. Karena bisa take off dengan peluncuran dan landing di
jaring maka bisa dipakai untuk melengkapi Angkatan Laut pada peralatan
di KRI. Sriti ini bisa melihat ke depan sejauh 60-75 km. Jadi bisa
dikatakan sebagai mata KRI,” papar Chief Engineer BPPT, Muhamad Dahsyat
di lokasi.
Yang kedua, imbuh Dahsyat, untuk memenuhi kebutuhan
pengamanan lokal area seperti bandara. Bisa juga dipakai untuk tindakan
SAR di gunung-gunung, jadi lebih efektif.
Spesifikasi pesawat:
- wingspan 2.988 mm
- MTOW (Maximum Take Off Weight) 8,5 kilogram
- cruise speed 30 knot
- endurance 1 jam
- range 5 nautical mile
- altitude 3.000 feet
- catapult 4.500 mm
- catapult bungee chords.
2. Puna Alap-alap
Pesawat
ini bermotif loreng dengan warna hijau tua dan hijau muda tentara.
Alap-alap adalah wahana udara nirawak jarak menengah dengan konfigurasi
desain inverted V-tail dan double boom menggunakan landasan sebagai
sarana take off.
“Alap-alap didesain long race. Untuk kebutuhan surveilance saja,” kata Dahsyat.
Spesifikasi pesawat:
- wingspan 3.510 mm
- MTOW (Maximum Take Off Weight) 18 kilogram
- cruise speed 55 knot (101,86 km/jam)
- endurance 5 jam
- range 140 kilometer
- altitude 7.000 feet
- payload = gymbal camera video.
3. Puna Gagak
Pesawat ini bermotif loreng dengan warna oranye dan putih.
Gagak
adalah wahana udara nirawak jarak jauh dengan konfigurasi desain
V-tail, low wing dan low boom, menggunakan landasan sebagai sarana take
off – landing.
“Puna Gagak ini sama dengan Pelatuk tetapi berbeda
misi. Kalau Gagak untuk misi rendah-naik-rendah lagi. Dan bisa digunakan
untuk Angkatan Laut,” tutur Dahsyat.
Spesifikasi pesawat:
- wingspan 6.916 mm
- MTOW (maximum take off weight) 120 kilogram
- cruise speed 52 – 69 knot (96,3 – 127,8 km/jam)
- endurance 4 jam
- range 73 km
- altitude 8.000 feet
- payload=gymbal camera video.
4. Puna Pelatuk
Pesawat ini bermotif loreng dengan warna putih, abu-abu dan krem.
Pelatuk
adalah wahana udara nirawak jarak jauh dengan konfigurasi desain V-tail
inverted high wing dan high boom, menggunakan landasan sebagai take off
– landing.
“Kalau Pelatuk itu low-high-low, menukik ke bawah, kemudian naik lagi,” jelas Dahsyat.
Spesifikasi pesawat:
- wingspan 6.916 mm
- MTOW (Maximum Take Off Weight) 120 kilogram
- cruise speed 52 – 69 knot (96,3 – 127,8 km/jam)
- endurance 4 jam
- range 73 km
- altitude 8.000 feet
- payload=gymbal camera video.
5. Puna Wulung
Pesawat ini bermotif loreng hijau tosca dan abu-abu.
“Wulung
ini medium. Terbang bisa mencapai waktu 4 jam. Dan muatannya cukup
hingga bisa dipakai untuk membuat hujan buatan maupun penyebaran benih,”
tutur Dahsyat.
“Kalau Wulung ini misi terbangnya itu high-high-high. Ke depan kita akan eksplorasi lagi untuk kebutuhan lain,” imbuh dia.
Spesifikasi pesawat:
- wingspan 6.360 mm
- MTOW (maximum take off weight) 120 kg
- cruise speed 60 knot (111.12 km/jam)
- endurance 4 jam
- range 120 KM
- length 4.320 mm
- height 1.320 mm
Nah itulah beberapa pesawat tanpa awak buatan bangsa Indonesia.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar